Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer

Sabtu, 12 Februari 2011

SURAT CINTA KIMIAWAN

Teruntuk Yang Tercinta


Susanna Tenikimia (Susahnya Teknik Kimia)

Sayang
Waktu kutulis surat ini, aku sedang menyelesaikan
run-ku yang keduapuluhdua.

Entahlah..
kala memandang kukus jenuh yang mengepul manja 
hingga terbirit malu meninggalkan boiler, 
aku lihat bayanganmu di sana.

Bayangan syahdu, gemulai,
sendu yang dihiasi dengan
senyum continuous yang meneduhkan, 
namun di balik keteduhan itu terdapat
cahaya yang sanggup
memancarkan berjoule-joule energi
untuk menggerakkan turbin hatiku. 

Tidakkah engkau tahu bahwa
fluida di tubuh ini
mengalir turbulen dengan laju
alir linier yang sangat tinggi.
Sekonyong-konyong
viskositasnya menurun tajam. 
Bahkan friction factor pun tak lagi mempengaruhi
perpindahan massanya.

Fenomena
ini sering terjadi tatkala
bayang-bayangmu yang berkedok kukus itu berdifusi
melalui membran-membran
sukma yang terbuat dari
polimer polilovin buatan Prof.
Mc Cabe setelah melalui laku
ritual di atas puncak kolom distilasi
berefisiensi Murphree sebesar
70% setinggi 80 m. Aku sangat menyadari
cintapun memerlukan proses
pemurnian, dipilah-pilah
berdasarkan sifat fisik dan
kimianya sebelum lebur
ke dalam converter bertekanan dan
bertemperatur tinggi. Tak
terkecuali
pula cintaku. 

Aku masih
sangsi akan kemurnian
cintaku padamu dari impurities-impuriti es lain
yang dapat
menimbulkan kerak di
dinding hatimu. Aku pun
masih
khawatir spesifikasi heat exchanger yang membantu
terselenggaranya cinta itu
masih jauh dari standar TEMA
(Taktik Efisien dalam Menjalin
Asmara). 

Yah
bagaimanapun juga dalam setiap
proses terjadinya cinta selalu
melibatkan
perpindahan panas. 

Susanna….. Di malam yang dingin ini,
dengan suhu lingkungan
yang mendekati titik beku
aseton, aku masih termenung.

Mencoba bercumbu dengan
secangkir kopi yang diekstrak dengan CO2
superkritik yang menari-nari
di
atas screw conveyor masuk
ke dalam lambung, sebuah
Reaktor Tangki Ideal Kontinu di dalam tubuh
dengan
katalis asam klorida. Sayang
sekali …… aku tak berminat menghabiskan
waktu
mempelajari kinetikanya.


Teringat reaktor, tiba-tiba
terbesit kenangan akan
perpaduan dan interaksi antara molekul cintamu dan
cintaku tiga tahun lampau.
Dengan kesetiaan dan
kepercayaan sebagai
agitatornya. Kasih sayang
sebagai katalisnya yang akan
memperkecil waktu tinggal
dan
mempercepat impi 

Huaaahhhh… …..cukup lama kita membicarakan cinta,
Sayang. Sudahkah kau
mengerti
apa arti cinta setelah sekian
lama kau terabsorpsi
ke dalamnya? 

Cinta itu laksana pembicaraan LABTEK
(OTK), honey. Ketika kau
belum mendapatkannya, kau
akan berbanjir peluh
mengejar-ngejar seperti
seorang process engineer
kehilangan valve yang
disayanginya. 

Kau akan
menghabiskan separuh
waktumu untuk
mempelajari kelemahan dan kekuatannya. Tak peduli
seperti apa orang
yang akan kau hadapi kelak.

Dan selalu kembali
tatkala sepi menyerangmu.
Tapi.. setelah kau mendapatkannya,
kau akan mendapati bahwa
dirimu begitu tolol dan
bodoh, ternyata memang
tidak sesederhana apa yang
engkau bayangkan sebelumnya. 

Susanna….. .malam begitu dingin. 
Kuberharap udara
dingin ini mendatangkan
keuntungan bagi
kelangsungan proses kita.
Proses
yang butuh beberapa tahap lagi
untuk mencapai keadaan
steady state. Dan di luar itu
selalu terdapat
gangguan-gangguan baik
yang terukur maupun tidak terukur. 

Kita harus selalu
siap dengan metode
pengendalian diri yang ampuh
guna
mengembalikannya ke jalur
yang kita impikan bersama. Kemarilah, kasih. Dekaplah
aku, marilah kita berbagi
panas asmara, tak peduli
apakah secara konduksi,
konveksi ataupun radiasi.

Sebab tanpa pertukaran panas,
aku yakin proses kita akan
terhenti sampai di sini. Yah.. satu hal yang harus kau
ingat. Aku memang
cinta diagram fasa, steam
table, butiran packing,
evaporator, kolom absorber,
cooling tower, Christy Geankoplis, Perry, Van Ness,
dan……. (biippp.. nama seorang dosen TK).
Tapi….. selalu hanya satu nama yang selalu tersebut dari
bibirku yang gemetar ….. 
Namamu…..

0 Komentar: