Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer

Rabu, 09 Februari 2011

Bintang Berputar Aneh Buktikan Prediksi Einstein

Bintang Berputar Aneh Buktikan Prediksi Einstein
Headline


Penemuan sebuah bintang berputar aneh di Bima Sakti diperkirakan dapat membantu menemukan bukti prediksi Einstein tentang gelombang gravitasi. Bintang berputar berisi pulsar milidetik dan membentuk semacam peta itu sesuai dengan prediksi teori relativitas Einstein.

Bintang aneh tersebut sangatlah padat dan daya magnetnya sangat kuat dan biasa disebut pulsar milidetik. Bintang tersebut berotasi ratusan kali per detik, lebih cepat daripada mesin blender di dapur.

Tujuh belas buah bintang ini diidentifikasi dengan bantuan teleskop luar angkasa Fermi NASA, yang memindai langit menggunakan sinar gamma energi tinggi.

Penemuan tersebut dipublikasikan pada pertemuan ke-215 Masyarakat Astronomi Amerika di Washington DC.

Pulsar tercipta ketika bintang sangat besar mati dan hancur dalam ledakan supernova menjadi obyek solid yang hanya sebesar neutron. Ketika massa matahari secara kasar berubah menjadi paket sebesar kota kecil, momentum bersudut yang terkumpul menyebabkan bintang neutron berputar dengan sangat cepatnya dan mengeluarkan pancaran sinar yang menyapu layaknya mercu suar di luar angkasa.

Jika pulsar segaris dengan bumi, maka pancaran sinarnya akan mengenai bumi setiap kali pulsar bintang tersebut berotasi, menciptakan denyut cahaya yang dapat dilihat dalam interval reguler per milidetik atau detik, bergantung pada massa pulsar tersebut. Faktanya pulsar adalah jam alami yang paling tepat dalam mengukur waktu yang sebenarnya.

Ilmuwan berharap dengan mengawasi tingkat denyut pulsar dalam rentang luas, mereka dapat menciptakan semacam GPS galaksi untuk menemukan bukti gelombang gravitasi dalam usaha pencarian jangka panjang.

Gelombang gravitasi diteorikan sebagai fluktuasi kurva waktu ruang angkasa yang diprediksi dengan menggunakan teori Einstein yakni relativitas umum.
Gelombang ini seharusnya tersebar luas menembus seluruh ruang angkasa, mengirim energi yang disebut sebagai radiasi gravitasi. Dan gelombang gravitasi bisa tampil sebagai korelasi goyangan dalam jaringan detak waktu pulsar.

Sistem GPS menggunakan ukuran tunda-waktu di antara detak waktu satelit untuk memperkirakan posisinya dari bumi, ujar Peneliti Scott Ransom dari National Radio Astronomy Observatory di Charlottesville, Virginia.

Sama halnya dengan memonitor perubahan waktu dalam konstelasi sebaran pulsar milidetik yang cocok di angkasa, peneliti bisa mendeteksi latar belakang kumulatif gelombang gravitasi yang lewat.

Deteksi obyek baru tersebut dapat menjadi kemajuan dalam pencarian sejak pulsar milidetik secara relatif sulit untuk dilacak, hanya sekitar 60 buah yang berhasil ditemukan di galaksi Bima Sakti sebelumnya. Karena pancaran sinar pulsar dalam sinar gamma di antara gelombang yang lain, Fermi memetakan kumpulan sumber pulsar yang diverifikasi astronom melalui teleskop.

Fermi menunjuk kepada target spesifik, ujar Paul Ray dari Laboratorium Riset Naval di Washington DC. Ini rasanya seperti menemukan peta harta karun.[ito]

0 Komentar: