Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer

Kamis, 10 Februari 2011

Al-Jassasah (hewan penunggu Dajjal)

Baik lah teman teman, seperti yang telah aku janjikan sebelum nya, aku akan mengutip dialog tanya jawab dari seseorang bernama Nissa dan ustadz.

Pertanyaan nya mengenai "Al-Jassasah"..

Penasaran tentang "Al-Jassasah" kan? Aku juga. Yuk kita simak.


-- bismillahirrahmanirrahim --


Misteri Al-Jasassah di Hadits
Dajjal Senin, 15/06/2009 11:09 WIB Assalamualaikum Wr. Wb., Ustadz yang terhormat dan
dirahmati Allah SWT, Dalam salah satu hadits
shahih Muslim tentang
Dajjal, disebutkan juga
didalamnya mengenai Al-
Jasassah. Apakah yang
dimaksud dengan Al- Jasassah itu? dan dalam
konteks keseharian dalam
hidup kita, apa saja yang
tergolong masuk dalam
perilaku dan tindakan Al-
Jasassah tersebut? Mohon kiranya dijawab ya
Ustadz. Terima kasih
sebelum dan sesudahnya. Wassalamualaikum Wr. Wb. Nissa Jawaban: Wa'alaikumussalam wr. wb. Saudara Nissa yang
dimuliakan Allah swt Siapakah al Jassasah? Didalam sebuah hadits yang
diriwayatkan dari Fathimah
binti Qais berkata, ”Aku mendengar suara seruan
dari muadzin Rasulullah saw
untuk melaksanakan shalat
maka aku pun berangkat ke
masjid dan shalat bersama
Rasulullah saw. Aku shalat di shaff para wanita
dibelakang kaum laki-laki.
Ketika shalat sudah selesai,
Rasulullah saw duduk diatas
mimbar sambil tersenyum
beliau bersabda,”Demi Allah sesungguhnya aku
mengumpulkan kalian
bukanlah untuk suatu kabar
gembira atau kabar buruk
akan tetapi aku
mengumpulkan kalian karena Tamim ad Dari yang
dahulunya seorang laki-laki
pemeluk agama Nasranai
kini telah memeluk islam
dan membaiatku. Ia telah berkata kepadaku
dengan suatu perkataan
yang pernah aku katakan
kepada kalian tentang al
Masihaddajjal. Ia
mengisahkan perjalanannya kepadaku bahwa ia
berlayar dengan sebuah
kapal laut bersama 30 orang
laki-laki dari kabilah
Lakham dan Judzam.
Kemudian mereka terombang-ambing oleh
ombak (badai) selama satu
bulan. Hingga mereka
terdampar di sebuah pulau
ditengah laut didaerah
tempat terbenamnya matahari, Lalu mereka
duduk (istirahat) di suatu
tempat yang terletak
sangat dekat dengan kapal. Setelah itu mereka masuk
kedalam pulau tersebut lalu
mereka bertemu dengan
seekor binatang yang
berbulu lebat sehingga
mereka tidak dapat memperkirakan mana
ekornya dan mana
kepalanya karena tertutup
oleh bulunya yang terlalu
banyak. Mereka berkata, ”Celaka, dari jenis apakah kamu ini. ” Ia menjawab, ”Saya adalah al jassasah. Mereka
bertanya, ”Apakah al jassasah itu? (tanpa
menjawab) ia
berkata, ”Wahai orang-orang pergilah kalian kepada
seorang laki-laki yang
berada di biara itu.
Sesungguhnya ia sangat
ingin mendengarkan berita-
berita dari kalian !” Tamim ad Dari
berkata, ”Katika ia telah menjelaskan kepada kami
tentang laki-laki itu, kami
pun terkejut karena kami
mengira bahwa ia adalah
setan. Lalu kami segera
berangkat sehingga kami memasuki biara tersebut, di
sana terdapat seorang
manusia yang paling besar
(yang pernah kami lihat)
dalam keadaan terikat
sangat kuat. Kedua tangannya terikat ke
pundaknya serta antara dua
lutut dan kedua mata
kakinya terbelenggu
dengan besi. Kami berkata, ”Celaka, siapakah kamu ini ?’ ia menjawab, ”Takdir telah menentukan bahwa kalian
akan menyampaikan kabar-
kabar kepadaku, maka
kabarkanlah kepadaku
siapakah kalian ini ?’ Mereka menjawab, ”Kami adalah orang-orang Arab yang
berlayar dengan sebuah
kapal, tiba-tiba kami
menghadapi sebuah laut
yang berguncang lalu kami
terombang-ambing di tengah laut selama satu
bulan dan teradamparlah
kami di pulau ini. Lalu kami
duduk di tempat yang
terdekat dengan kapal
kemudian kami masuk pulau ini maka kami
bertemu dengan seekor
binatang yang sangat
banyak bulunya yang tidak
dapat diperkirakan mana
ekor dan mana kepalanya karena banyak bulunya.
Maka kami berkata, ’Celaka, apakah kamu ini ?’ ia menjawab, ”Aku adalah al jassasah.’ (Tanpa menjawab) ia berkata, ”Pergilah kalian kepada seorang laki-laki
yang berada di biara itu.
Sesungguhnya ia sangat
ingin mendengarkan berita-
berita yang kalian bawa!
Lalu kami segera menuju tempat kamu ini dan kami
terkejut bercampur takut
karena mengira bahwa
kamu ini adalah setan. ” Ia (laki-laki besar yang
terikat itu)
berkata, ”Beritakanlah kepada saya tentang pohon-
pohon korma yang ada
didaerah Baisan?” Kami berkata, ”Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya ?” Ia berkata, ”Saya menanyakan pakah pohon-
pohon korma itu berbuah ?’ Kami menjawab, ’Ya. ’ Ia berkata, ’Adapun pohon- pohon korma itu maka ia
(sebentar lagi) hampir saja
tidak akan berbuah lagi. ’ Kemudian ia berkata
lagi,”Beritakanlah kepadaku tentang danau Tiberia. ’ Mereka berkata, ”Apa yang ingin kamu ketahui
tentangnya? Ia
bertanya, ”Apakah ia tetap berair?’ kami menjawab, ’Ya. ’ Ia berkata, ’adapun airnya, maka ia (sebentar lagi)
hampir saja akan habis. ’ Kemudian ia berkata
lagi,’Beritakanlah kepada saya tentang mata air
Zugar.’ Mereka menjawab, ’Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya ?’ Ia bertanya, ”Apakah di sana masih ada air dan penduduk
di sana masih bertani
dengan menggunakan air
dari mata air Zugar itu ?’ Kami menjawab, ’benar, ia berair banyak dan
penduduknya bertani dari
mata air itu. ’ Lalu ia berkata
lagi,’Beritakanlah kepadaku tentang nabi yang ummi,
apa sajakah yang sudah ia
perbuat?’ Mereka menjawab, ’Dia telah keluar dari Mekah menuju
Madinah.’ Lalu ia bertanya, ’Apakah ia diperangi oleh orang-orang
Arab ?’ kami menjawab, ’Ya. ’ Ia bertanya, ’Apakah yang ia lakukan terhadap
mereka ?’ Maka kami memberitahukan
kepadanya bahwa ia (Nabi)
itu telah menundukkan
orang-orang Arab yang
bersama dengannya dan
mereka menaatinya. ’ Lalu ia berkata, ’Apakah itu semua telah terjadi ?’ kami menjawab, ’Ya. ’ Ia berkata, ’Sesungguhnya adalah lebih baik bagi
mereka untuk menaatinya
dan sungguh aku akan
mengatakan kepada kalian
tentang diriku. Aku adalah
al masihuddajal dan sesungguhnya aku hampir
saja diizinkan untuk keluar.
Maka aku akan keluar dan
berjalan di muka bumi dan
tidak ada satu pun
kampung (negeri) kecuali aku memasukinya dalam
waktu 40 malam selain
Mekah dan Thaibah, kedua
negeri itu terlarang bagiku.
Setiap kali aku ingin
memasuki salah satu dari negeri itu maka aku
dihadang oleh malaikat
yang ditangannya ada
pedang berkilau dan sangat
tajam untuk
menghambatku dari kedua negeri tersebut. Dan disetiap
celahnya terdapat malaikat
yang menjaganya. Ia (Fathimah, si perawi
hadits) berkata, ”Rasulullah saw bersabda sambil
menghentakkan
tongkatnya diatas
mimbar,”Inilah Thaibah, inilah Thaibah, inilah Thaibah
(maksudnya kota Madinah).
Bukankah aku sudah
menyampaikan kepada
kalian tentang hal itu ?’ Orang-orang (para sahabat)
menjawab, ”Benar.’ Beliau saw berkata, ’Saya tertarik dengan apa-apa yang
dikatakan oleh Tamim ad
Dari, karena ia bersesuaian
dengan apa-apa yang
pernah aku sampaikan
kepada kalian tentang Madinah dan Mekkah.
Bukankah ia (tempat dajal)
terletak di laut Syam atau
laut Yaman? Dimana
Rasulullah saw
mengisayaratkan tangannya kearah timur. Ia
(Fathimah) berkata, ”Hal ini saya hafalkan dari
Rasulullah saw. ” (HR. Muslim) Didalam riwayat Ahmad
disebutkan bahwa
Rasulullah saw pernah
mengakhirkan shalat isya
pada suatu malam
kemudian beliau saw keluar dan bersaba,”Aku terhalangi oleh kisah yang diceriakan
oleh Tamim ad Dari tentang
seorang laki-laki di sebuah
pulau di tengah laut. Dan
ketika ada seorang wanita
yang terurai rambutnya lalu ada yang
bertanya, ”Siapakah kamu ?’ wanita itu menjawab, ”Aku adalah al jassasah. Dan
pergilah ke biara itu. ’ Maka aku (Tamim ad Dari) pun
pergi menemui seorang laki-
laki yang terurai rambutnya
dan terbelenggu oleh besi
melompat-lompat antara
langit dan bumi. ’ Aku pun bertanya, ’Siapakah kamu ?’ dia menjawab, ’Aku adalah dajjal. Apakah tekah diutus
seorang nabi yang ummi ?’ Aku menjawab, ’benar.’ Dia berkata, ’Apakah mereka menaatinya atau makasiat
terhadapnya ?’ aku menjawab, ’bahkan mereka menaatinya. ’ Dia berkata, ’hal itu lebih baik bagi mereka. ” Didalam menjelaskan
tentang al jasssasah ini, al
‘Alamah Abu Thayib Abadi mengatakan bahwa mereka
(rombongan Tamim)
bertemu dengan seekor
binatang melata yang
berambut sangat lebat lalu
binatang itu ditanya, ”Siapakah kamu ?’ dia menjawab, ”Aku adalah al jassasah. ” Ada yang mengatakan bahwa untuk
menggabungkan antara dia
riwayat tersebut yaitu
bahwa dajjal memiliki dua
al jassasah. Yang pertama
adalah seekor binatang sedangkan yang kedua
adalah seorang wanita. Ada kemungkinan juga
bahwa al jassasah adalah
setan yang kadang
menyerupai seekor
binatang melata dan kadang
menyerupai seorang wanita. Dan setan memiliki
kemampuan untuk
merubah bentuk dalam
bentuk apa saja yang dia
inginkan. Atau ada kemungkinan
bahwa ia adalah seorang
wanita, karena wanita juga
dinamakan dengan binatang
melata sebagai bentuk
kiasan sebagaimana firman Allah swt : ﺎَﻣَﻭ ﻦِﻣ ٍﺔَّﺑﺁَﺩ ﻲِﻓ ِﺽْﺭَﻷﺍ َّﻻِﺇ ﻰَﻠَﻋ ِﻪّﻠﻟﺍ ﺎَﻬُﻗْﺯِﺭ Artinya, ”Dan tidak ada suatu binatang melata
(makhluk Allah yang
bernyawa) pun di bumi
melainkan Allah-lah yang
memberi rezkinya. ” (QS. Huud : 6) – (Aunul Ma ’bud juz XI hal 334 – 335) Prilaku Tajassus Dalam
Keseharian Tentang al jassasah ini,
Imam Nawawi mengatakan
bahwa dinamakan al
jassasah dikarenakan
binatang itu ditugaskan
untuk tajasssus atau memata-matai dan
menyelidiki untuk mencari
berbagai berita yang akan
diberikan kepada dajjal.
(Shahih Muslim bi Syarhin
Nawawi juz XVII hal 104) Ibnu Manzhur mengatakan
bahwa al jassasah berada
disuatu pulau ditengah laut
memata-matai sambil
mencari berita yang akan
diberikan kepada dajjal.. sebagaimana disebutkan
didalam hadits Tamim ad
Dari, yang
mengatakan, ”Saya adalah al jassasah” yaitu binatang yang dilihat disuatu pulau
ditengah laut. Dan
dinamakan dengan nama itu
dikarenakan biantang itu
mencari berbagai berita
untuk diberikan kepada dajjal. (Lisanul Arab juz VI
hal 38) Penuturan Imam Nawawi
dan Ibnu Manzhur diatas
adalah menurut arti
bahasanya yang berarti
memata-matai, mengintip
atau menyelidiki. Sehingga orang yang senantiasa
berusaha mencari-cari berita
atau informasi disebut
dengan al jaasuus. Al
Jaasuus juga dipakai untuk
orang yang senantiasa mencari-cari aib atau cacat
orang lain, sebagaimana
disebutkan didalam hadits
yang diriwayatkan oleh
Imam Baihaqi bahwa
Rasulullah saw bersabda,”Janganlah kalian saling memata-matai …” Dan mereka semua tidaklah
bisa disebut dengan al
jassasah dikarenakan dalil-
dalil yang menceritakan
tentang al jassasah tidaklah
diperuntukkan bagi mereka, sebagaimana
penjelasan diatas meskipun
secara lahiriyahnya ada
kesamaan prilaku antara
keduanya yaitu sama-sama
mencari berita. Wallahu A ’lam

0 Komentar: