Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer

Senin, 25 Februari 2013

Kedudukan Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan


A. Kedudukan filsafat dalam Ilmu Pengetahuan
}  Peran filsafat sangat penting artinya bagi perkembangan dan  penyempurnaan ilmu pengetahuan. Meletakkan kerangka dasar orientasi dan visi penyelidikan ilmiah, dan menyediakan landasan-landasan ontologisme, epistemologis, dan aksiologis ilmu pada umumnya. Filsafat ilmu melakukan kritik terhadap asumsi dan postulat ilmiah serta analisis-kritis tentang istilah-istilah teknis yang berlaku dalam dunia keilmuan. Filsafat ilmu juga menjadi pengkritik yang sangat konstruktif terhadap sistem kerja dan susunan ilmu.
}   Pada dasarnya filsafat  bertugas memberi landasan filosofi untuk minimal memahami berbagai konsep dan teori suatu disiplin ilmu, sampai membekalkan kemampuan untuk membangun teori ilmiah. Secara substantif fungsi pengembangan tersebut memperoleh pembekalan dan disiplin ilmu masing-masing agar dapat menampilkan teori subtantif. Selanjutnya secara teknis dihadapkan dengan bentuk metodologi, pengembangan ilmu dapat mengoprasionalkan pengembangan konsep tesis, dan teori ilmiah dari disiplin ilmu masing-masing.
}  pendapat Immanuel Kant (dalam Kunto Wibisono dkk., 1997) yang menyatakan bahwa filsafat merupakan disiplin ilmu yang mampu menunjukkan batas-batas dan ruang lingkup pengetahuan manusia secara tepat. Oleh sebab itu Francis Bacon (dalam The Liang Gie, 1999) menyebut filsafat sebagai ibu agung dari ilmu-ilmu (the great mother of the sciences).
B. Klasifikasi Ilmu Pengetahuan
Menurut subyeknya
1)    Teoritis
a.    Nomotetis adalah ilmu yang menetapkan hukum-hukum yang universal berlaku, mempelajari obyeknya dalam keabstrakannya dan mencoba menemukan unsur-unsur yang selalu terdapat kembali dalam segala pernyataannya yang konkrit bilamana dan di mana saja, misalnya adalah ilmu alam, ilmu kimia, sosiologi, ilmu hayat dan sebagianya.
b.    Ideografis (ide: cita-cita, grafis: lukisan), ilmu yang mempelajari obyeknya dalam konkrit menurut tempat dan waktu tertentu, dengan sifat-sifatnya yang menyendiri (unik). Misalnya ilmu sejarah, etnografi (ilmu bangsa-bangsa), sosiologi dan sebagainnya.
2)    Praktis (applied science/ ilmu terapan): ilmu yang langsung ditujukan kepada pemakaian atau pengalaman pengetahuan itu, jadi menentukan bagaimanakah orang harus berbuat sesuatu, maka ini pun diperinci lebih lanjut yaitu :
a.    Normatif, ilmu yang memesankan bagaimanakah kita harus berbuat, membebankan kewajiban-kewajiban dan larangan-laramgan misalnya: etika (filsafat kesusilaan/filsafat moral)
b.    Positif, (applied dalam arti sempit) yaitu ilmu yang mengatakan bagaimanakah orang harus berbuat sesuatu, mencapai hasil tertentu. Misalnya adalah ilmu pertanian, ilmu teknik, ilmu kedokteran dan sebagainnya.

Kedua macam ilmu pengetahuan ini saling melengkapi, jadi walaupun dibedakan tetap tidak boleh dipisahkan. Kebanyakan ilmu pengetahuan mempunyai bagian teoritis disamping bagian praktis, sehingga sering sulit diterapkan dimana suatu ilmu harus dimasukkan dalam pembagian ini, ilmu teoritis, biasannya dapat berdiri sendiri terlepas dari ilmu praktis,akan tetapi ilmu praktis selalu mempunyai dasar yang teoritis.
•     Menurut Obyeknya (terutama obyek formalnya atau sudut pandangnya)
1)    Universal/umum: meliputi keseluruhan yang ada,seluruh hidup manusa, misalnnya: teologi/agama dan filsafat.
2)    Khusus: hanya mengenai salah satu lapangan tertentu dan kehidupan manusia, jadi obyeknya terbatasa, hanya ini saja atau itu saja.inilah yang biasannya disebut” ilmu pengetahuan”
a.    Ilmu-ilmu alam (natural scienses, natuurwetenschappen)
Ilmu yang mempelajari barang-barang menurut keadaanya di alam kodrat saja, terlepas dari pengaruh manusia dan mencari hukum-hukum yang mengatur apa yang terjasi di dalam alam, jadi terperinci lagi menurut obyeknya. Termasuk di dalamnya adalah: ilmu alam, ailmu fisika, ilmu kimia, ilmu hayat dan sebainnya.
b.    Ilmu pasti (mathematics)
Ilmu yang memandang barang-barang, terlepas dari isinya hanya menurut besarnya. Jadi mengadakan abstaraksi barang-barang itu. Ilmunya dijabarkan secara logis berpangkal pada beberapa asas-asas dasar (axioma). Termasuk di dalamnya adalah: ilmu pasti, ilmu ukur, ilmu hitung, ilmu al jabar dan sebagainnya.
c. Ilmu-ilmu kerohanian / kebudayaan (geisteswisssen-schaften/social-sciences)
Ilmu yang mempelahari hal-hal dimana jiwa manusia memegang peranan yang menentukan. Yang dipandang bukan barang-barang seperti di alam dunia, terlepas dari manusia, melainkan justru sekadar mengalami pengaruh dari manusia. Termasuk misalnnya: ilmu sejarah, ilmu mendidik, ilmu hukum , ilmu ekonomi, ilmu sosiologi, ilmu bahasa dan sebagainnya.

Ketiga macam ilmu pengetahuan ini juga dibeda-bedakan tetapi jangan sampai dipisah-pisahkan, kerna memang berhubungan satu sama lain dan saling mempengaruhi dan melengkapi.
 Klasifikasi Ilmu Pengetahuan Menurut Para Filsuf
Dalam sub tema ini, kami mengambil beberapa contoh klasifikasi ilmu pengetahuan menurut para filsuf, antara lain :
1)    Cristian Wolff
Cristian Wolff mengklasifikasikan ilmu pengetahuan ke dalam tiga kelompok besar , yakni ilmu pengetahuan empiris, matematika, dan filsafat. Klasifikasi ilmu pengetahuan menurut Cristian Wolff dapat diskemakan sebagai berikut :
a.    Ilmu pengetahuan empiris
•           Kosmologis empiris
•           Psikologis empiris
b.    Matematika
•           Murni : aritmatika, geometri, aljabar
•           Campuran : mekanika, dan lain-lain
c.    Filsafat
•           Spekulatif (metafisika)
Ø  umum:ontologi
Ø   khusus: psikologi, kosmologi, theologi
•           Praktisintelek:
Ø  Logika
Ø  kehendak;
Ø  ekonomi,
Ø  etika,
Ø  politik
Ø  .pekerjaan fisik:
Ø  tekhnologi
2)    Auguste Comte
Pada dasarnya penggolongan ilmu pengetahuan yang dikemukakan Auguste Comte sejalan dengan sejarah ilmu pengetahuan itu sendiri, yang menunjukkan bahwa gejala-gejala dalam ilmu pengetahuan yang paling umum akan tampil terlebih dahulu. Kemudian disusul dengan gejala pengetahuan yang semakin lama semakin rumit atau kompleks dan semakin kongkret. Karena dalam mengemukakan penggolongan ilmu pengetahuan, Auguste Comte memulai dengan mengamati gejala-gejala yang paling sederhana, yaitu gejala yang letaknya paling jauh dari suasana kehidupan sehari-hari. Urutan dalam penggolongan ilmu pengetahuan Auguste Comte sebagai berikut:
   Ilmu pasti (matematika)
   Ilmu perbintangan (astronomi)
   Ilmu alam (fisika)
   Ilmu kimia
   Ilmu hayat (fisiologi atau biologi)
   Fisika sosial (sosiologi)
Klasifikasi ilmu pengetahuan menurut Auguste Comte secara garis besar dapat diklasifikasikan sebagi berikut:
•           Ilmu pengetahuan
a.         Logika (matematika murni)
b.        Ilmu pengetahuan empiris (astronomi, fisika, biologi, sosiologi)
•           Filsafat
a.       Metafisika
b.      Filsafat ilmu pengetahuan
C.Cara Memperoleh Ilmu Pengetahuaan
1.Ilmu Pengetahuan
a. Pengertian
Ilmu adalah pengetahuan tentang sustu bidang yg disusun secara bersistem menurut metode2 tertentu yg dpt digunakan untuk menerangkan gejala2 tertentu di bidang ilmu pengetahuan.
b. Cara Memperoleh Ilmu Pengetahuan
1.         Prasangka
Adalah sesutau kemungkinan atau atau dugaan terhadap sesuatu yg belum tentu benar .
2.         Intuisi
Adalah suatu pendapat yg tiba2 muncul tanpa dipikir secara logis dan analisis
3.         Trial dab Error
Adalah coba2, untung2an yg hasilnya belum tentu benar.
Menurut Charles Price ada 4 macam car untuk memperoleh pengetahuan
1. Percaya
Seseorang akan mendapat pengatahuan karena ia percaya pada hal tersebut adalah benar.
2. Wibawa
Sesuatu akan dianggap benar,apa bila seseorang yg berwibawa menyatakan benar
3.Apriori
Merupakan suatu keyakinan/pendirian/anggapan sebelum mengetahuai (melihat,mendengar,menyelidiki) keadaan tertentu.
4. Metode Ilmiah
Seseuatu dianggap ilmiah apa bila memiliki patokan yg merupakan rambu2 untuk menentukan benar atau salah.
Ilmu pengetahuan dianggap Alamiah apabila memenuhi 4 syarat yaitu
•           Objektif
Pengetahuan itu sesuai dengan Objek
•           Metodik
Pengetahuan itu diperoleh dengan cara2 tertentu dan terkontrol
•           Sistematik
Pengetahuan ilmiah itu tersusundalam suatu system, tidak berdiri sendiri satu sama lain saling berkaitan ,saling menjelaskan,sehingga keseluruhan menjadi kesatuan yg utuh.
•           Berlaku Umum/ Universal
Pengetahuan tidak hanya diamati hanya oleh seseorang atau oleh beberapa orang saja ,tapi semua org dengan eksperimentasi yg sama akan menghasilkan sesuatu yg sama atau konsisten.
Ada 2 pokok untuk memperoleh pengetahuan yitu
1. Empiris
Yaitu pengetahuan yg disusun berdasarkan pada pengalaman, paham yg dikembangkan disebut Empiris. Bagi kaum rasionalis berpendapat pengetahuan manusia diperoleh melalui penalaran rasional yg abstrak,namun diperoleh melalui pengalaman yg kongkrit.
2. Rasionalisme
Yaitu suatu cara yg didasarkan pada suatu rasio. Padanganya menyatakan rasio merupakan sumber dan pangkal dari segala pengertian hanya rasio sajalah yg dapat membawa orang kepada kebenaran dan dapat memberi petunjuk dalam segala jalan pikiran
* Para ahli memberikan rumusan untuk memperoleh pendidikan dengan 4 hal
•           Skiptisime
Tidak ada cara yg sah untuk mendapatkan ilmu, karena kemampuan indra dan akal manusia terbatas.
•           Doubth
Aliran ini merupakan awalan dari Rasionalisme dan empirisme. Aliran ini mengunakan kerangka sebagai jembatan menuju kepastian.
•           Rasionalisme
Aliran ini mengadalkan kemampuan akal semata, karena kemampuan indra dianggap terbatas
•           Empirisme
Aliran ini menekankan kemampuan indra untuk memperoleh ilmu. Untuk menguji apakah indra benar atau salah , dilakukan pengujian dengan percobaan.
c. Implementasi Ilmu Pengetahuan
2. Metode Ilmiah
Kelebihan dan kekurangan ilmu ilmiah ditentukan dgn metode.
1.Sifat
a. Bertujuan, tujuan sebagai arah dan target yg hendak dicapai
b. Sistematik
c. Objektif
d. logis
e. Empiris
f. Reduktif Replicable dan Transmitable
g. Penjelasan singkat menjurus kekehidupan yg bahagia
2. Sikap Ilmiah
1. Menurut syamsudi dan Vismaia Damaianti
Sikap ilmiah antara lain: ingin tahu yg tinggi, kritis, terbuka, objektif, rela menghargai orang lain, berani mempertahankan kebenaran, menjangkau kedepan
2. Menurut Heri purnama, Chiri khas ilmu pengetahuan yg bersifat objektif, metodik, sistematik dan berlaku umum akan membimbing manusia pada sikap ilmiah yg terpuji antara lain.
Ø  Mencitai kebenaran yg bersifat objektif bersikap adil akan menjurus kearah kehidupan yg bahagia
Ø  Menyadari bahwa kebenaran ilmu itu tidak absolute
Ø  Ilmu pengetahuan membibing kita untuk berfikir tidak prasangka tetapi berfikir secara terbuka
Ø  Dengan ilmu pengetahuan orang lalu tidak percaya tahayul, astrologi,karena segala sesuatu yg terjadi melalui proses teratur
Ø  Metode iolmiah membibing kita agar tidak langsung percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa adanya suatu bukti2 yg nyata
Ø  Metode ilmiah membibing seorang peneliti untuk bersikap optimis, teliti, dan berani mebuat suatu pernyataan yg menuruti keyakinan ilmiah kita adalah benar.
D. Hubungan Fisika dengan Ilmu Pengetahuan Lain
Fisika merupakan ilmu yang sangat fundamental diantara semua Ilmu Pengetahuan Alam. Misalnya saja pada Kimia, susunan molekul dan cara-cara praktis dalam mengubah molekul tertentu menjadi yang lain menggunakan metode penerapan hukum-hukum Fisika. Biologi juga harus bersandar ketat pada ilmu fisika dan kimia untuk menerangkan proses-proses yang berlangsung pada makhluk hidup. 

Tujuan mempelajari ilmu fisika adalah agar kita dapat mengetahui bagian-bagian dasar dari benda dan mengerti interaksi antara benda-benda, serta mampu menjelaskan mengenai fenomena-fenomena alam yang terjadi. Walaupun fisika terbagi atas beberapa bidang, hukum fisika berlaku universal. Tinjauan suatu fenomena dari bidang fisika tertentu akan memperoleh hasil yang sama jika ditinjau dari bidang fisika lain. Selain itu konsep-konsep dasar fisika tidak saja mendukung perkembangan fisika sendiri, tetapi juga perkembangan ilmu lain dan teknologi. Ilmu fisika menunjang riset murni maupun terapan. Ahli-ahli geologi dalam risetnya menggunakan metode-metode gravimetri, akustik, listrik, dan mekanika. Peralatan modern di rumah sakit-rumah sakit menerapkan ilmu fisika. Ahli-ahli astronomi memerlukan optik spektografi dan teknik radio. Demikian juga ahli-ahli meteorologi (ilmu cuaca), oseanologi (ilmu kelautan), dan seismologi memerlukan ilmu fisika. 

Selain itu, konsep-konsep dasar fisika tidak saja mendukung perkembangan fisika itu sendiri, tetapi juga mendukung perkembangan ilmu lain dan teknologi. Ilmu fisika menunjang riset murni maupun terapan. Ahli-ahli geologi dalam risetnya menggunakan metode-metode gravimetri, akustik, listrik dan mekanika. peralatan modern di rumah-rumah sakit menerapkan prinsip ilmu fisika dan Ahli-ahli astronomi memerlukan optik spektografi dan teknik radio.  

biologiunair.files.wordpress.com/.../kedudukan-filsafat-ilmu-dalam-...


0 Komentar: