Louis De Broglie
1892-1987
De Broglie mempunyai nama lengkap Louis
Victor Pierre Raymond de Broglie, dilahikan di Dieppe 15 Agustus 1892. Latar
belakang keluarganyalah yang membuat karirnya begitu solid dan mapan. Ayahnya
bernama Duc de Broglie yang merupakan seorang diplomat dan prajurit. Ibunya
merupakan permaisuri dari kerajaan Romawi. Louis de Broglie merupakan bungsu
dari 5 bersaudara, dia merupakan sosok yang ganteng, cerdas, bawaan yang
gembira, semanagat yang meluap-luap dan suka bercanda. Saudara perempuannya
juga telah memperkirakan bahwa masa depan adiknya akan cerah.
Sebagai keturunan dari keluarga kerajaan, de
Broglie dididik di rumahnya oleh seorang guru privat. Pada tahun 1906 ketika de
Broglie berumur 14 tahun, ayahnya meninggal dunia. Selanjutnya sang kakak
Maurice menyuruhnya untuk melanjutkan pendidikannya dalam jangka waktu 3 tahun
pada saat berumur 17 tahun di bidang filsafat dan matematika.
Dia mengatakan bahwa dia beruntung memiliki
pengalaman belajar selama 3 tahun yang membuatnya memiliki berbagai pengalaman
dan kemandirian. De Broglie merupakan ahli dalam Bahasa Perancis, sejarah,
filsafat, juga dalam bidang matematika, kimia dan geografi. Tetapi dia lemah
dalam bidang mengganmbar dan bahasa asing. Walaupun kakaknya telah menyewa
suster dari Inggris untuk mengajarinya bahasa Inggris semenjak kecil. Hal ini
kelak yang membuatnya mempunyai keterbatasan dengan ilmuwan di luar Prancis.
Selanjutnya pada tahun 1910 de Broglie
melanjutkan studi di Sorbonne. Disana dia bingung untuk menentukan masa
depannya apakah ingin menjadi diplomat atau prajurit, karena dia tidak tertarik
untuk hal tersebut. Selanjutnya dia mencoba untuk mempelajari sejarah, namun
mendapat tantangan pada masa itu. Setelah itu dia melannjutkan ke bidang hukum
untuk mencoba mempelajari sejartah, namun mendapat tantangan pada masa itu.
Setelah itu dia melanjutkan ke bidang hukum untuk mencoba berkarir di bidang
sipil. Sampai akhirnya barulah dia menemukan lapangan kerja dibidang fisika
khususnya dibidang fisika teori.
Louis de Broglie mempunyai hubungan yang
sangat erat dengan saudaranya Permaisuri Pauline, yang lebih tua 20 tahun yang
merupakan seorang ahli sastra. Dia yang bisa membangkitkan semangat de Broglie
yang sempat hilang ketika dia gagal dalam ujian fisika umum. Selanjutnya de
Broglie beralih ke Fisika Kuantum dan dia lebih merasa cocok disana. Pada saat
usia de Broglie mencapai 20 tahun, dia harus menjalani wajib militer ketika
terjadi perang dunia. Ketika itu dia ditempatkan di sistem Radiotelegraf, atas
saran kakaknya kepada Raja Louis. Hal ini diakuinya menambah pengalaman dan
ilmunya di fisika teori. Disana, dia membantu negaranya dalam kelistrikan,
transmisi wirelles, perawatan mesin-mesin, dan alat pengeras suara. Tujuh tahun
kemudian De Broglie mendapat kenaikan pangkat menjadi ajudan, dan dia mendapat
seminar dari Langevin tentang teori kuantum dan relativitas.
Dari ilmu yang dia dapatkan disana, dia
mengembangkan bersama saudaranya di laboratorium pribadinya tentang spektrum
sinar-x dan efek foto listrik. Hasil penelitian pertama yang dipublikasikannya
tentang absorpsi sinar-x yang merupakan interpretasi dari teori Bohr dan
berhubungan dengan kesetimbangan termodinamik. Eksperimen selanjutnya yang
dipublikasikan adalah tentang efek foto listrik dan spektrum korpuskuler, yang
merupakan bagian dari fisika kuantum.
Penemuan selanjutnya, diilhami dari paham
relativitas dia mengkaji hubungan antara gerakan partikel bebas dengan
perambatan gelombang. Dia menerapkan konsep ini kepada foton dan pada radiasi
benda hitam Planck dalam kasus tersebut, sehingga akhirnya dia mendapatkan
hubungan antara prinsip Maupertius tentang mekanika statistik dan prinsip
Fermat.
Pada tahun 1923 de Broglie telah menerbitkan
tiga buah tulisan untuk gelar doktornya tentang gelombang mekanik. Disini dia
mendapatkan bahwa elektron juga dapat berprilaku sebagai gelombang seperti yang
telah dikemukakan oleh Einstein dari eksperimen efek foto listrik. Pada usia 37
tahun de Broglie mendapatkan Nobel, De Broglie mejadi terkenal sehngga dia
diangkat menjadi sekretaris di Akademi Paris, dan pada usia 50 tahun secara
permanen. Dimasa tuanya de Broglie banyak menghabiskan waktunya untuk
seminar-seminar dan menulis artikel-artikel tentang kajian fisika yang telah
diperolehnya. Akhirnya dia meninggal pada tanggal 19 Maret 1987 dalam usia 95
tahun.
Satyendranath Bose
1894-1974
Sering juga dikenal dengan nama S.N Bose atau
Satyen Bose di kota kelahirannya Bengal India. Dilahirkan di Calcutta, pada
tanggal 1 Januari 1894. Ayahnya bernama Surendranath Bose yang merupakan
akuntan, ayahnya mempunyai kecerdasan dibidang matematika dan beberapa cabang
sains yang juga merupakan salah seorang perintis berdirinya perusahaan kimia
dan farmasi di India. Ibunya bernama Amodini Devi yang tidak pernah mengenyam
pendidikan formal, tapi sangat memegang budaya dan kultur India sehingga
menjadi salah satu wanita yang dikenang di India. Ayahnya meninggal pada tahun
1964 dan ibunya 25 tahun sebelum itu.
Satyen Bose merupakan anak laki-laki pertama
dan satu-satunya di dalam keluarganya. Dia mempunyai 6 orang saudara perempuan.
Dia memulai pendidikannya di Sekolah Dasar yang bertetanggaan dengan rumahnya
di Calcutta sampai berumur 13 tahun, selanjutnya dia meneruskan ke sekolah
Hindu terbaik. Bose mempunyai pandangan mata yang lemah, tapi pemikiran dan
daya ingatnya sangat tajam dan dia memlih sains sebagai tujuan hidupnya.
Setelah menamatkan sekolah menengah pada
tahun 1909, Bose melanjutkan ke Presidency College di Calcutta, dia mengambil
bidang kursus sains yang diajar oleh fakultas terkemuka. Disana dia mendapatkan
seorang sahabat bernama Meghnad Saha yang berasal dari daerah yang tidak
dikenalnya namun mempunyai kecerdasan yang luar biasa, selanjutnya mereka
berdua menjadi sahabat karib. Bose mendapatkan gelar B.Sc pada tahun 1913 dan
gelar M.Sc dua tahtun kemudian. Pada tahun akhir kuliahnya dia menikah dengan
Ushabala Ghosh, kemudian mereka mempunyai sembilan orang anak.
Pada tahun 1916 di Universitas Calcutta
didirikan program Magister dibidang Fisika dan Matematika, tamatannya akan
mendapatkan gelar Professor. Bose dan Saha menjadi asisten disana, Saha memilih
konsentrasi dibidang Termodinamika, Mekanika Statistik dan Spektroskopi
sedangkan Bose memilih bidang Elektromagnetik dan relativitas. Selanjutnya,
pada tahun 1918 dibuka program baru dibidang Magnetik yang menjadi bidang Bose,
mereka berdua resmi ditunjuk sebagai dosen di Universitas Calcutta.
Bose dan Saha menerbitkan tulisan pertama
mereka berjudul Anthology Enstein yang mengkaji tentang relativitas dan fisika
kuantum. Karena Universitas Calcutta sudah sangat ramai mereka berdua
memutuskan untuk pergi meninggalkan kota tersebut, Saha memutuskan untuk pergi
ke Jerman untuk menggali ilmu lebih jauh sedangkan Bose pergi ke Dakha yang
mayoritas penduduknya beragama islam (Bose sendiri beragama Hindu). Disana dia
ditunjuk sebagai pengajar di Universitas yang baru didirikan oleh Hartog selaku
wakil konselor.
Bose pada tahun 1924 menulis karya penurunan
hukum radiasi kuantum tanpa merujuk kepada fisika klasik. Setelah awal kemunduran
dalam upaya untuk mempublikasikannya, ia mengirim artikel langsung ke Albert
Einstein di Jerman. Einstein mengakui pentingnya karya tersebut, ia
menerjemahkan kedalam bahasa Jerman sendiri dan diserahkan pada Bose dengan
judul yang terkenal Zeitschrift fur Physik. Sebagai hasil pengakuan ini, Bose
meninggalkan India untuk pertama kalinya dan menghabiskan dua tahun di Eropa. Selama
itu dia bekerja dengan Louis de Broglie, Marie Curie, dan Einstein. Bose
kembali ke Dakha pada 1926. Ia menjadi Profesor dan menjadi kepala Depatemen
Fisika, dan terus mengajar di Universitas Dakha sampai 1945. Pada saat itu ia
kemali ke Calcutta dan mengajar di Universitas Calcutta sampai 1965, ketika ia
pensiunan ia diangkat sebaghai professor emeritus.
Sewaktu mengajar kuliah di Universitas Dakha
tentang efekfotolistrik dan bencana ultraviolet, Bose menyatakan kepada siswa
bahwa teori ini tidak sesuai, karena hasil teori teori tidak sesuai dengan
percobaan. Selama perkuliahan, Bose melakukan kesalahan dalam menerapkan teori,
yang tanpa sengaja memberikan prediksi yang sesuai denhan percobaan. Dia
kemudian membuatnya menjadi sebuah artikel singkat yang berjudul Hukum Planck
dan Hipotesa Pengkuantuman cahaya.
Di dalam mekanika statistik untuk pertama
kalinya dia menyatakan bahwa distribusi Maxwell Boltzmann tidak berlaku untuk
partikel mikroskopis dimana terjadi fluktuasi akibat daari prinsip
ketidakpastian Heisenberg yang signifikan. Oleh karena itu keadaan yang
memiliki volume h’ tanpa menghiraukan posisi dan momentum dari partikel yang
berbeda.
Jurnal fisika menolak untuk mempublikasikan
tulisan Bose. Anggapan mereka bahwa karya tersebut disampaikan tentang kesalahan sederhana, dan Bose mengabaikan
dari temuan itu. Karena kecewa, ia menulis ke Albert Einstein yang segera
setuju dengan dia. Akhirnya teorinya dihormati ketika Einstein mengirim sendiri
karya yang mendukung Bose yaitu Zeitschrift fur physik, dan meminta jurnal fisika untuk menerbitkan secara
bersama-sama. Sebelumnya Bose sudah menerjemahkan teori Relativitas Einstein
dari Jerman ke Bahasa Inggris. Dikatakan bahwa Bose telah diangkat Albert
Einstein sebagai gurunya.
Alasan dari kesalahan yang dikemukakan Bose
adalah sewaktu foton dianggap beda partikel lain, salahsatunya tidak dapat
memperlakukan setiap dua foton memiliki energi sama sebagai identitas dua
foton. Dengan analogi, jika koin dianggap berprilaku sebagai foton dan sisi
lainnya adalah Boson, kemungkinan menghasilkan kepala memang akan menjadikan
satu per tiga ekor-kepala= kepala-ekor. Kesalahan Bose itulah yang sampai
sekarang disebut statistik Bose-Einstein.
Einstein mengadopsi ide tersebut dan
menerapkannya pada atom menjadi prediksi adanya fenomena yang kemudian dikenal
sebagai Kondensaasi Bose-Einstein yaitu
sekumpulan bosons (partikel dengan spin berupa bilangan bulat, dinamai setelah
Bose), yang dibuktikan oleh percobaan pada tahun 1995.
Gagasan Bose yang kemudian diterima dengan
baik dalam dunia fisika, dan dia diberikan waktu cuti dari University of Dakha
untuk melakukan perjalanan ke Eropa pada tahun 1924. Dia menghabiskan satu
tahun di Perancis dan bekerja dengan Marie Curie, dan bertemu degan beberapa
ilmuwan terkenal lainnya. Ia kemudian menghabiskan satu tahun lagi di luar
negeri yaitu bekerja dengan Einstin di Berlin. Setelah itu, kembali ke Dakha,
dia menjadi Profesor tahun 1926. Dia tidak memiliki gelar doktor, yang biasanya
ia tidak akan memenuhi syarat untuk menjadi profesor, tapi Eistein yang
menyarankannya. Karyanya mulai dari x-ray Cristallographysampai bidang teori
lain. Ia jugamenerbitkan sebuah persamaan keadaan untuk gas nyata denganMeghnad
Saha.
Selain fisika dia melakukan beberapa
penelitian dalam biokimia dan sasta (Bengali, Inggris). Ia juga mendalami studi
di kimia, geologi, zoologi, antropologi, teknik dan sains. Sebagai seorang asli
engal dia menghabiskan banyak waktu untuk mempromosikan Bengal sebagai bahasa
pengajaran, ia menerjemahkan karya ilmiah ke dalam bahasa Bengal, dan memajukan
pembangunan daerah. Pada tahun 1944 Bose terpilih sebagai Presiden Umum pada
kongres Sains India. Pada tahun 1958 ia menjadi anggota kehormatan dari Royal
Society.
Piotr
Leonidovich Kapitza
1894-1984
Kapitza lahir di Kronstadt, Rusia,
pada tanggal 8 Juli, 1894 putra Rusia tentara umum. Dia dididik di Petrograd
Politeknik Institut dan Institut Fisik dan Teknik Petrograd. Setelah lulus, ia
mengajar selama dua tahun (1919-1921) di Leningrad Polytechnic Institute.
Pada tahun 1921, Kapitza perjalanan ke
Inggris untuk studi pascasarjana, dan ia melakukan penelitian pada fenomena
magnet di Laboratorium Cavendish di Cambridge di bawah arahan Ernest
Rutherford. Dalam Kapitza eksperimennya, ia mampu menghasilkan medan magnet
yang kekuatannya tidak melampaui lebih dari 30 tahun. Dalam satu aplikasi dari
bidang tersebut, Kapitza mempelajari perilaku sinar alfa di bawah pengaruh daya
tarik.
Setelah menerima gelar Ph.D. dalam
fisika pada tahun 1923, Kapitza memilih untuk tinggal di Inggris selama lebih
dari satu dekade. Pada 1930, ia menjadi direktur Laboratorium Mond, dibangun
khusus untuknya oleh Royal Society. Setahun sebelumnya, ia telah dipilih untuk
keanggotaan dalam Serikat, orang asing pertama begitu dihormati dalam dua abad.
Selama tinggal di Inggris, Kapitza
melakukan perjalanan musim panas teratur ke Rusia untuk mengunjungi ibunya.
Pada tahun 1934, Stalin menolak untuk mengizinkan Kapitza untuk kembali ke
Inggris, melainkan ia harus Kapitza peralatan yang dibeli dan dipasang dia di
Institut Masalah Fisik. Kapitza tampaknya tetap sukarela di Rusia setelahnya.
Kapitza dianugerahi
saham tahun 1978 Hadiah Nobel untuk fisika sebagai pengakuan atas penelitiannya
pada suhu rendah fisika. Dia mulai yang bekerja di Cambridge dan terus
berlanjut hingga setelah kembali ke Rusia. Dia sangat tertarik pada properti
dari helium-II, helium cair yang ada di bawah 2,2 ° K. Ia menemukan bahwa
helium-II melakukan panas lebih dari 800 kali lebih efisien dari tembaga dan
memiliki properti yang disebutnya superfluiditas. Superfluiditas adalah
kemampuan suatu zat (seperti helium-II) mengalir bahkan lebih mudah daripada
gas, memanjat dinding sebuah wadah dan melalui tutupnya disegel.
Kapitza rupanya disimpan di bawah
tahanan rumah 1945-1953 karena penolakannya untuk bekerja di program senjata
Soviet atom. Setelah Stalin meninggal, dia dikembalikan ke posisi mantan
sebagai direktur SI Vavilov Institute. Sepanjang karirnya, ia mengejar garis
bervariasi penelitian yang mencakup penemuan generator microwave dan studi
tentang petir bola, hidrodinamika, dan fisika keadaan padat. Dia meninggal pada
tahun 1984.
Penemuan
·
Fisika
Nuklir adalah ilmu yang mempelajari tentang inti atom,serta perubahan-perubahan pada inti
atom. Dalam fisika nuklir, sebuah reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana
dua nuklei atau partikel nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang
berbeda dari produk awal
·
Proses seperti ini disebut reaksi nuklir :
x + X Y + y
·
Harga Q ini juga sama dengan
Q = (MX +mx)c2
– (MY +my)c2
·
Dalam system laboratorium energy kinetic total
timbul dari energy kinetik
partikel datang saja
K lab = ½ mxvx2
·
Jika Q berharga negative diperlukan energy agar
reaksi dapat berlangsung sebesar
Kcm + Q
> 0
0 Komentar:
Posting Komentar