TUGAS MATA KULIAH FOTOGRAFI
FOTO PANING, BLURRING, LANDSCAPE, FREEZING,
DAN PASPHOTO
OLEH
KELOMPOK 4
FANNY RAHMATINA RAHIM
(16030)
FAUZIAH (16023)
FITRI MULYASIH (12736)
SESRIA OSSY (12707)
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI
PADANG
2013
Foto Paning
Foto
panning adalah foto yang memperlihatkan kesan bergerak pada sebuah subyek,
dengan membuat background menjadi blur sementara subyek utama tetap tajam. Foto
panning bisanya dibuat dengan menggerakkan kamera searah dengan gerakan subyek.
Dalam
kenyataannya, dengan latihan yang cukup dan sedikit tips dibawah ini anda pasti
akan bisa membuat foto panning yang bagus.
1.
Siapkan Kamera Untuk Foto Panning
Untuk
membuat
foto panning, gunakan mode shutter priority – T atau Sv sehingga kita bisa
mengeset shutter speed di angka yang lebih rendah dibanding yang biasa kita
gunakan. Berapa besar shutter speed yang harus dipakai tergantung pada
kecepatan gerakan subyek yang akan difoto dan kecepatan relatif subyek terhadap
kamera, dan bisanya hal inilah yang harus banyak dilatih.
Shutter
speed untuk membuat panning orang yang naik sepeda tentu berbeda dengan shutter
speed untuk foto panning balapan motor tentunya. Sama-sama balapan motor namun
kalau motornya melaju lurus tepat didepan kita atau sedang berbelok ditikungan
juga berbeda.
Aturannya
adalah, saat subyek yang dipanning tampak kurang tajam naikkan shutter
speednya. Saat bacjground kurang blur, turunkan shutter speednya.
Berikut
beberapa contoh shutter speed yang bisa dipakai diawal, namun semuanya tetap
harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan:
a. Orang joging/ sepeda biasa dijalanan: 1/20 detik
b. Sepeda gunung uphill/downhill: 1/30 sampai 1/50 detik
c. Mobil: sekitar 1/50 detik
d. Balapan motor/mobil : 1/100 sampai 1/200 detik
2. Cara Fokus untuk Panning
Saat
foto panning, kita bisa memakai autofokus ataupun manual fokus. Namun biasanya
manual fokus akah lebih konsisten meski tentu saja lebih membutuhkan latihan
dan kesabaran. Anda bisa menggabungkan kedua mode fokus: gunakan autofokus
untuk mengeset titik fokus pada titik dimana subyek akan berada (antisipasilah
dimana posisi subyek akan berada), lalu setelah terkunci, switch ke manual
fokus (MF).
Set
frame yang cukup lebar, jangan terlalu ketat, kasih ruangan didepan dan
belakang subyek sehingga kita cukup leluasa melakukan panning dan subyek secara
utuh tertangkap dalam frame.
3. Menggerakkan Lensa dan Kamera
Kita
harus memastikan memiliki cukup ruangan agar kamera dan lensa bisa mengikuti
arah gerakan subyek tanpa ada benda (atau orang) yang menghalangi didepan kita.
Agar subyek tetap terlihat tajam, gerakan lensa harus tenang dan stabil dan
arahnya hanya pada sumbu horisontal: dari kanan ke kiri atau sebaliknya tanpa
diikuti naik/turun, kuncinya sekali lagi latihan. Semakin lembut dan tenang
cara kita mengikuti pergerakan dan irama subyek utama, makin tajam mereka
terlihat di foto. Kita juga bisa memanfaatkan monopod untuk panning. (http://belajarfotografi.com/tips-foto-panning/)
Foto Freezing
Teknik Foto Freezing atau Teknik Freez adalah teknik memotret pada sebuah
objek yang sedang bergerak dengan seolah-olah hasil foto kita bisa menghentikan
objek yang bergerak tersebut. Teknik ini menggunakan kecepatan atau speed lensa
yang tinggi sehingga objek seolah-olah membeku.
Kenapa kita harus menggunakan kecepatan rana yang tinggi karena jika kita
menggunakan rana dengan speed rendah pada subjek yang bergerak akan menimbul
kan blur yang memberi kesan gerak dan dipastikan efek foto yang dihasilkan
menjadi tidak jelas dan kabur.
Penggunaan rana atau shutter dengan kecepatan rendah pada subjek yang
bergerak akan menimbulkan blur yang memberi kesan gerak. Selain itu,
penggunaan kecepatan tinggi juga dapat memberikan kesan gerak dengan membekukan
gerakan yang sedang berlangsung, pemotretan ini lazim disebut freezing.
Hasilnya adalah foto yang memperlihatkan subjek foto tepat di tengah
gerakan yang sedang dilakukan. Karena menggunakan kecepatan rana tinggi, gambar
subjek menjadi jelas atau dengan kata lain tidak blur.Pemotretan freezing yang
baik membutuhkan perencanaan.
Jika mengetahui atau dapat yang bergerak memperkirakan arah yang akan
dilalui subjek, Anda dapat menentukan sudut kamera, pencahayaan, latar
belakang, jarak fokus, dan eksposure. (http://www.lensadigital.net/2012/06/teknik-foto-freezing-dalam-fotografi.html)
Foto Bluring
Teknik Blurring
menguji kemampuan kita untuk mengolah aperture dan shutter
speed. Blurring dapat dilakukan dengan slow speed dan aturan
aperture sempit. Teknik ini bisa digunakan untuk pemotretan siang maupun malam
hari. Dengan kecepatan yang lambat, kita akan menghasilkan efek gerakan dalam
foto yang akan kita hasilkan.
Untuk memotret subjek
yang bergerak menjadi blur diperlukan kecepatan rana rendah. Kecepatan rana
yang diperlukan tergantung pada beberapa faktor. Kecepatan subjek yang bergerak
menjadi pertimbangan utama. Sebuah mobil F1 yang melaju kencang mungkin akan
menjadi blur pada eksposure dengan kecepatan rana 1/500 detik. Sementara itu,
pejalan kaki akan menjadi blur pada kecepatan rana 1/30 detik saja.
Faktor penting lainnya
adalah sudut pandang dari arah mana dilakukannya pemotretan dan jarak dari
subjek pemotretan. Subjek yang bergerak melintas dari samping akan menjadi blur
lebih cepat dibandingkan dengan subjek yang bergerak menjauh atau mendekati
pemotret secara frontal. Subjek yang bergerak di dekat kalian akan lebih blur
jika dibandingkan subjek yang bergerak jauh dari kita.
Hasil foto blurring
untuk yang objek bergerak
Selain
untuk memberi kesan bergerak dengan teknik blurring, kita juga bisa mengambil
foto objek yang diam yang backgroundnya blur. Hal ini juga sering disebut
dengan foto bokeh. Bokeh berasal dari bahasa Jepang yang artinya menjadi kabur.
Istilah ini sering dipakai di dunia fotografi untuk menggambarkan pengambilan
gambar dengan obyek yang jelas dan menjadi kabur (blur) background obyek. Cara mengambil
foto seperti ini merupakan teknik dalam fotografi dengan tujuan memberikan
kesan terpisah antara obyek dengan backgroundnya.
Ada
beberapa cara untuk mengambil foto antara lain:
1.
Gunakan mode Aperture
Priority jika kamera anda memiliki fasilitas ini. Jika tidak gunakanlah
mode "portait" atau "macro".
2.
Matikan flash.
3.
Ideal lokasi pengambilan
gambar adalah outdoor dengan cuaca yang cerah atau tempat yang memiliki
pencahayaan yang baik. Jika teman-teman mangambil gambar di indoor
usahakan ada banyak cahaya diruangan. Jika cahaya tidak mencukupi gunakan
tripod untuk mendapatkan posisi kamera yang steady.
4.
Carilah subyek foto yang
cukup kecil, memiliki tekstur, dan kontras yang cukup sehingga kamera dapat
mengunci fokus
5.
Buatlah jarak yang jauh
antara subyek dengan backgroudnya. Misalnya, saat teman-teman ingin memotret
sebuah botol diatas meja. Buatlah jarak antara jarak botol dengan backgroundnya
lebih jauh. Karena jika jaraknya tidak terlalu jauh maka semua subyek akan
terlihat dengan jelas.
6.
Agar bokeh maksimal,
kita bisa mencari background yang memiliki pola mencolok atau memiliki
pantulan, contohnya kaca atau logam.
7.
Dekatkan kamera kepada
obyek yang ingin dibuat fokus.
8.
Kunci fokus pada subyek
tersebut dengan menekan shutter setengah.
9.
Setelah di ambil gambarnya
kemudian cek kembali hasil jepretan tadi apakah sudah sesuai apa yang
diinginkan.
10.
Gunakanlah optical zoom
agar maksimal dalam pengambilan gambar.
Foto Landscape
Foto Landscape adalah sebuah imaji yang menyajikan sebuah
hamparan pemandangan. Imaji yang dihasilkan bukan hanya sekedar foto
pemandangan, namun harus bisa menterjemahkan nilai-nilai estetika, etika dan
efek sebuah foto landscape. Landscape adalah buah dari ekspresi pribadi, kita
harus menggunakan emosi, ide dan konsep serta referensi simbol sebagai medium
untuk berkomunikasi
1. Perhatikan Horizon
Jika kita berhadapan dengan suatu pemandangan, hampir dapat dipastikan kita
akan melihat garis horizontal yang membentang dan membelah gambar menjadi dua
bagian. Ini disebut garis horizon. Dalam Fotografi Landscape, jika salah satu
bagian lebih menarik. Berilah porsi 2/3 dari frame. Dan yang kurang menarik
beri sisanya yaitu 1/3. Memang tidak mutlak, tetapi bila POI berada pada bagian
yang 2/3 maka kesannya akan lebih kuat.
2. Pertimbangkan langit
Langit adalah elemen yang cukup penting dalam landscape.Jika dalam
pemotretan langit kurang bagus, usahkan jangan menempatkan pada 2/3 frame. Ini
akan menimbulkan kesan yang flat dan membosankan. Tetapi jika keaadan langit
dan awan dalam formasi yang ‘wow’, jangan ragu untuk penuhi frame dengan
langit. Gunakan filter untuk meningkatkan kontras dan saturasi langit seperti
Gradual neutral density dan Polarizer.
3. Cari Focal Point
Focal point adalah titik dimana mata kita berhenti pada saat memandang sebuah
foto. Tanpa focal point, mata kita tidak akan fokus dalam melihat foto. Seperti
jenis fotografi lainnya, fotografi landscape juga membutuhkan focal point.
Focal point dapat berupa batu, rumput, ranting, bunga. Apapun yang sepertinya
menyatu dengan alam dapat dijadikan focal point. Jangan lupakan pengaplikasian
rule of third dalam penempatan focal point.
4. Jangan lupakan foreground.
Foreground bisa menjadikan foto kita lebih berdimensi. Ada sense of depth
dari foto kita jika kita meletakan foreground dengan benar. Seringkali
foreground menjadi POI dari foto landscape kita.
5. Gunakan Tripod
Mungkin sejak zaman digital orang
sering melupakan tripod. Buat apa tripod, kalau ISO tinggi sudah bagus
hasilnya. Lensa-pun sudah ada yang dengan stabilizer. Ups, jangan salah sangka
dulu, tripod hukumnya wajib bagi landscaper. Untuk Exposure diatas satu detik
(pasti sering lho), tripod sangat dianjurkan. Walaupun tripod agak repot untuk
dibawa, tetapi akan membuat anda tersenyum nantinya.
6. Maksimalkan Depth of Field (DoF)
Yang namanya landscape fotografi, pada umumya semua elemen dalam keadaan
fokus. Walaupun tidak mutlak, inilah konsep dasar dari fotografi landscape.
Untuk itu gunakan aperture sekecil mungkin. Dan jika perlu, terapkan konsep
hyporfocal distance. Dan jika kita mengecilkan aperture, otomatis shutter speed
akan berkurang dan tripod dibutuhkan.
7. Tangkap gerakan alam
Mungkin sebagian orang berfikir foto landscape adalah foto yang tenang,
damai, kalem dll. Tapi kita bisa menambahkan sedikit drama pada foto landscape
kita. Dapat berupa ombak di laut, pohon yang tertiup angin, awan yang berjalan,
dsb. Dalam menangkap gerakan seperti ini, dibutuhkan beberapa peralatan
pendukung seperti filter ND (neutral density) dan tripod. Jika kita berhasil
menangkapnya, foto landscape kita akan terasa “otherworld” dengan mood yang
sangat kuat.
8. Bekerja sama dengan cuaca
Cuaca tidak dapat kita prediksi. Kita cuma bisa menunggu waktu yang tepat
untuk memotret. Kebanyakan pemula berfikir foto landscape yang bagus adalah
pada saat hari yang cerah. Ini tidak sepenuhnya salah, disini sudah dijelaskan
jenis – jenis fotografi landscape. Foto yang diambil saat hari cerah sudah
biasa dan biasa dijadikan foto kalender. Jika kita ingin foto landscape yang
sedikit berbeda, memotretlah pada saat cuaca yang tidak biasa. Misalnya saat
terjadi badai, mendung, sehabis hujan, langit gelap dengan sedikit sinar
matahari, dan kondisi “extrem” lainnya. Foto anda akan lebih berkarakter,
karena kejadian yang anda foto barusan tidak akan terulang lagi.
9. Golden hour
Cahaya dari samping akan menunjukan sebuah dimensi dan tekstur yang kuat
untuk sebuah objek. Dalam fotografi landscape, cahaya dari samping muncul saat
pagi hari dan sore hari. Pada waktu ini, warna – warni terlihat sangat bagus dan
landscape terlihat sangat hidup. Dinamakan golden hour karena warna warni pada
waktu ini adalah merah-kuning-seperti-emas.
10. Garis dan bentuk
Bermainlah dengan komposisi. Garis dapat menjadi focal point yang sangat
kuat karena membantu mata kita menelusuri foto landscape kita. Garis dapat
memberikan kedalaman ruang yang luar biasa, perspective yang berbeda.
11. Ganti perspective
Eksplorasi. Jangan hanya terpaku pada satu titik. Temukan view yang berbeda
dengan view sejajar dengan tanah, atau naik ke atas pohon. Biarkan imajinasi
anda mengalir dan mencari view yang sesuai dengan previsualisasi anda. (http://www.memobee.com/10-tips-fotografi-landscape-2431-eij.html)
Foto Pasfoto
Pasfoto adalah gambar dari berukuran khusus (pada umumnya berukuran 2×3,
3×4, 4×6), yang menampakkan 80% wajah dengan pose formal dan pakaian formal.
Biasanya pasfoto dipergunakan untuk kelengkapan dokumen resmi.
0 Komentar:
Posting Komentar