A. Kedudukan filsafat dalam Ilmu Pengetahuan
} Peran
filsafat sangat penting artinya bagi perkembangan dan penyempurnaan ilmu
pengetahuan. Meletakkan kerangka dasar orientasi dan visi penyelidikan ilmiah,
dan menyediakan landasan-landasan ontologisme, epistemologis, dan aksiologis
ilmu pada umumnya. Filsafat ilmu melakukan kritik terhadap asumsi dan postulat
ilmiah serta analisis-kritis tentang istilah-istilah teknis yang berlaku dalam
dunia keilmuan. Filsafat ilmu juga menjadi pengkritik yang sangat konstruktif
terhadap sistem kerja dan susunan ilmu.
} Pada dasarnya filsafat bertugas memberi landasan filosofi untuk
minimal memahami berbagai konsep dan teori suatu disiplin ilmu, sampai
membekalkan kemampuan untuk membangun teori ilmiah. Secara substantif fungsi
pengembangan tersebut memperoleh pembekalan dan disiplin ilmu masing-masing
agar dapat menampilkan teori subtantif. Selanjutnya secara teknis dihadapkan
dengan bentuk metodologi, pengembangan ilmu dapat mengoprasionalkan
pengembangan konsep tesis, dan teori ilmiah dari disiplin ilmu masing-masing.
} pendapat
Immanuel Kant (dalam Kunto Wibisono dkk., 1997) yang menyatakan bahwa filsafat
merupakan disiplin ilmu yang mampu menunjukkan batas-batas dan ruang lingkup
pengetahuan manusia secara tepat. Oleh sebab itu Francis Bacon (dalam The Liang
Gie, 1999) menyebut filsafat sebagai ibu agung dari ilmu-ilmu (the great mother
of the sciences).
B. Klasifikasi Ilmu Pengetahuan
Menurut subyeknya
1) Teoritis
a. Nomotetis adalah
ilmu yang menetapkan hukum-hukum yang universal berlaku, mempelajari obyeknya
dalam keabstrakannya dan mencoba menemukan unsur-unsur yang selalu terdapat
kembali dalam segala pernyataannya yang konkrit bilamana dan di mana saja,
misalnya adalah ilmu alam, ilmu kimia, sosiologi, ilmu hayat dan sebagianya.
b. Ideografis (ide:
cita-cita, grafis: lukisan), ilmu yang mempelajari obyeknya dalam konkrit
menurut tempat dan waktu tertentu, dengan sifat-sifatnya yang menyendiri
(unik). Misalnya ilmu sejarah, etnografi (ilmu bangsa-bangsa), sosiologi dan
sebagainnya.
2) Praktis (applied
science/ ilmu terapan): ilmu yang langsung ditujukan kepada pemakaian atau
pengalaman pengetahuan itu, jadi menentukan bagaimanakah orang harus berbuat
sesuatu, maka ini pun diperinci lebih lanjut yaitu :
a. Normatif, ilmu
yang memesankan bagaimanakah kita harus berbuat, membebankan
kewajiban-kewajiban dan larangan-laramgan misalnya: etika (filsafat
kesusilaan/filsafat moral)
b. Positif, (applied
dalam arti sempit) yaitu ilmu yang mengatakan bagaimanakah orang harus berbuat
sesuatu, mencapai hasil tertentu. Misalnya adalah ilmu pertanian, ilmu teknik,
ilmu kedokteran dan sebagainnya.
Kedua macam ilmu pengetahuan ini saling melengkapi, jadi
walaupun dibedakan tetap tidak boleh dipisahkan. Kebanyakan ilmu pengetahuan
mempunyai bagian teoritis disamping bagian praktis, sehingga sering sulit
diterapkan dimana suatu ilmu harus dimasukkan dalam pembagian ini, ilmu
teoritis, biasannya dapat berdiri sendiri terlepas dari ilmu praktis,akan
tetapi ilmu praktis selalu mempunyai dasar yang teoritis.
• Menurut Obyeknya
(terutama obyek formalnya atau sudut pandangnya)
1) Universal/umum:
meliputi keseluruhan yang ada,seluruh hidup manusa, misalnnya: teologi/agama
dan filsafat.
2) Khusus: hanya
mengenai salah satu lapangan tertentu dan kehidupan manusia, jadi obyeknya terbatasa,
hanya ini saja atau itu saja.inilah yang biasannya disebut” ilmu pengetahuan”
a. Ilmu-ilmu alam
(natural scienses, natuurwetenschappen)
Ilmu yang mempelajari barang-barang menurut keadaanya di alam
kodrat saja, terlepas dari pengaruh manusia dan mencari hukum-hukum yang
mengatur apa yang terjasi di dalam alam, jadi terperinci lagi menurut obyeknya.
Termasuk di dalamnya adalah: ilmu alam, ailmu fisika, ilmu kimia, ilmu hayat
dan sebainnya.
b. Ilmu pasti
(mathematics)
Ilmu yang memandang barang-barang, terlepas dari isinya hanya
menurut besarnya. Jadi mengadakan abstaraksi barang-barang itu. Ilmunya
dijabarkan secara logis berpangkal pada beberapa asas-asas dasar (axioma).
Termasuk di dalamnya adalah: ilmu pasti, ilmu ukur, ilmu hitung, ilmu al jabar
dan sebagainnya.
c. Ilmu-ilmu kerohanian / kebudayaan
(geisteswisssen-schaften/social-sciences)
Ilmu yang mempelahari hal-hal dimana jiwa manusia memegang
peranan yang menentukan. Yang dipandang bukan barang-barang seperti di alam
dunia, terlepas dari manusia, melainkan justru sekadar mengalami pengaruh dari
manusia. Termasuk misalnnya: ilmu sejarah, ilmu mendidik, ilmu hukum , ilmu
ekonomi, ilmu sosiologi, ilmu bahasa dan sebagainnya.
Ketiga macam ilmu pengetahuan ini juga dibeda-bedakan tetapi
jangan sampai dipisah-pisahkan, kerna memang berhubungan satu sama lain dan
saling mempengaruhi dan melengkapi.
Klasifikasi Ilmu
Pengetahuan Menurut Para Filsuf
Dalam sub tema ini, kami mengambil beberapa contoh
klasifikasi ilmu pengetahuan menurut para filsuf, antara lain :
1) Cristian Wolff
Cristian Wolff mengklasifikasikan ilmu pengetahuan ke dalam
tiga kelompok besar , yakni ilmu pengetahuan empiris, matematika, dan filsafat.
Klasifikasi ilmu pengetahuan menurut Cristian Wolff dapat diskemakan sebagai
berikut :
a. Ilmu pengetahuan
empiris
• Kosmologis
empiris
• Psikologis
empiris
b. Matematika
• Murni :
aritmatika, geometri, aljabar
• Campuran :
mekanika, dan lain-lain
c. Filsafat
• Spekulatif
(metafisika)
Ø umum:ontologi
Ø khusus: psikologi,
kosmologi, theologi
•
Praktisintelek:
Ø Logika
Ø kehendak;
Ø ekonomi,
Ø etika,
Ø politik
Ø .pekerjaan fisik:
Ø tekhnologi
2) Auguste Comte
Pada dasarnya penggolongan ilmu
pengetahuan yang dikemukakan Auguste Comte sejalan dengan sejarah ilmu
pengetahuan itu sendiri, yang menunjukkan bahwa gejala-gejala dalam ilmu
pengetahuan yang paling umum akan tampil terlebih dahulu. Kemudian disusul dengan gejala pengetahuan yang semakin lama
semakin rumit atau kompleks dan semakin kongkret. Karena dalam mengemukakan
penggolongan ilmu pengetahuan, Auguste Comte memulai dengan mengamati
gejala-gejala yang paling sederhana, yaitu gejala yang letaknya paling jauh
dari suasana kehidupan sehari-hari. Urutan dalam penggolongan ilmu pengetahuan
Auguste Comte sebagai berikut:
Ilmu pasti
(matematika)
Ilmu perbintangan
(astronomi)
Ilmu alam (fisika)
Ilmu kimia
Ilmu hayat
(fisiologi atau biologi)
Fisika sosial
(sosiologi)
Klasifikasi ilmu pengetahuan menurut Auguste Comte secara
garis besar dapat diklasifikasikan sebagi berikut:
• Ilmu
pengetahuan
a. Logika
(matematika murni)
b. Ilmu pengetahuan
empiris (astronomi, fisika, biologi, sosiologi)
• Filsafat
a. Metafisika
b. Filsafat ilmu
pengetahuan
C.Cara Memperoleh Ilmu Pengetahuaan
1.Ilmu Pengetahuan
a. Pengertian
Ilmu adalah pengetahuan tentang sustu
bidang yg disusun secara bersistem menurut metode2 tertentu yg dpt digunakan
untuk menerangkan gejala2 tertentu di bidang ilmu pengetahuan.
b. Cara Memperoleh Ilmu Pengetahuan
1. Prasangka
Adalah sesutau kemungkinan atau atau
dugaan terhadap sesuatu yg belum tentu benar .
2. Intuisi
Adalah suatu pendapat yg tiba2 muncul
tanpa dipikir secara logis dan analisis
3. Trial
dab Error
Adalah coba2, untung2an yg hasilnya
belum tentu benar.
Menurut Charles Price ada 4 macam car
untuk memperoleh pengetahuan
1. Percaya
Seseorang akan mendapat pengatahuan
karena ia percaya pada hal tersebut adalah benar.
2. Wibawa
Sesuatu akan dianggap benar,apa bila
seseorang yg berwibawa menyatakan benar
3.Apriori
Merupakan suatu
keyakinan/pendirian/anggapan sebelum mengetahuai (melihat,mendengar,menyelidiki)
keadaan tertentu.
4. Metode Ilmiah
Seseuatu dianggap ilmiah apa bila
memiliki patokan yg merupakan rambu2 untuk menentukan benar atau salah.
Ilmu pengetahuan dianggap Alamiah
apabila memenuhi 4 syarat yaitu
• Objektif
Pengetahuan itu sesuai dengan Objek
• Metodik
Pengetahuan itu diperoleh dengan cara2
tertentu dan terkontrol
• Sistematik
Pengetahuan ilmiah itu tersusundalam
suatu system, tidak berdiri sendiri satu sama lain saling berkaitan ,saling
menjelaskan,sehingga keseluruhan menjadi kesatuan yg utuh.
• Berlaku
Umum/ Universal
Pengetahuan tidak hanya diamati hanya
oleh seseorang atau oleh beberapa orang saja ,tapi semua org dengan
eksperimentasi yg sama akan menghasilkan sesuatu yg sama atau konsisten.
Ada 2 pokok untuk memperoleh pengetahuan
yitu
1. Empiris
Yaitu pengetahuan yg disusun berdasarkan
pada pengalaman, paham yg dikembangkan disebut Empiris. Bagi kaum rasionalis
berpendapat pengetahuan manusia diperoleh melalui penalaran rasional yg
abstrak,namun diperoleh melalui pengalaman yg kongkrit.
2. Rasionalisme
Yaitu suatu cara yg didasarkan pada
suatu rasio. Padanganya menyatakan rasio merupakan sumber dan pangkal dari
segala pengertian hanya rasio sajalah yg dapat membawa orang kepada kebenaran
dan dapat memberi petunjuk dalam segala jalan pikiran
* Para ahli memberikan rumusan untuk
memperoleh pendidikan dengan 4 hal
• Skiptisime
Tidak ada cara yg sah untuk mendapatkan
ilmu, karena kemampuan indra dan akal manusia terbatas.
• Doubth
Aliran ini merupakan awalan dari Rasionalisme
dan empirisme. Aliran ini mengunakan kerangka sebagai jembatan menuju
kepastian.
• Rasionalisme
Aliran ini mengadalkan kemampuan akal
semata, karena kemampuan indra dianggap terbatas
• Empirisme
Aliran ini menekankan kemampuan indra
untuk memperoleh ilmu. Untuk menguji apakah indra benar atau salah , dilakukan
pengujian dengan percobaan.
c. Implementasi Ilmu Pengetahuan
2. Metode Ilmiah
Kelebihan dan kekurangan ilmu ilmiah
ditentukan dgn metode.
1.Sifat
a. Bertujuan, tujuan sebagai arah dan target
yg hendak dicapai
b. Sistematik
c. Objektif
d. logis
e. Empiris
f. Reduktif Replicable dan Transmitable
g. Penjelasan singkat menjurus
kekehidupan yg bahagia
2. Sikap Ilmiah
1. Menurut syamsudi dan Vismaia
Damaianti
Sikap ilmiah antara lain: ingin tahu yg
tinggi, kritis, terbuka, objektif, rela menghargai orang lain, berani
mempertahankan kebenaran, menjangkau kedepan
2. Menurut Heri purnama, Chiri khas ilmu
pengetahuan yg bersifat objektif, metodik, sistematik dan berlaku umum akan
membimbing manusia pada sikap ilmiah yg terpuji antara lain.
Ø Mencitai
kebenaran yg bersifat objektif bersikap adil akan menjurus kearah kehidupan yg
bahagia
Ø Menyadari
bahwa kebenaran ilmu itu tidak absolute
Ø Ilmu
pengetahuan membibing kita untuk berfikir tidak prasangka tetapi berfikir
secara terbuka
Ø Dengan
ilmu pengetahuan orang lalu tidak percaya tahayul, astrologi,karena segala
sesuatu yg terjadi melalui proses teratur
Ø Metode
iolmiah membibing kita agar tidak langsung percaya begitu saja pada suatu
kesimpulan tanpa adanya suatu bukti2 yg nyata
Ø Metode
ilmiah membibing seorang peneliti untuk bersikap optimis, teliti, dan berani
mebuat suatu pernyataan yg menuruti keyakinan ilmiah kita adalah benar.
D. Hubungan Fisika dengan Ilmu
Pengetahuan Lain
Fisika
merupakan ilmu yang sangat fundamental diantara semua Ilmu Pengetahuan Alam.
Misalnya saja pada Kimia, susunan molekul dan cara-cara praktis dalam mengubah
molekul tertentu menjadi yang lain menggunakan metode penerapan hukum-hukum
Fisika. Biologi juga harus bersandar ketat pada ilmu fisika dan kimia untuk
menerangkan proses-proses yang berlangsung pada makhluk hidup.
Tujuan
mempelajari ilmu fisika adalah agar kita dapat mengetahui bagian-bagian dasar
dari benda dan mengerti interaksi antara benda-benda, serta mampu menjelaskan
mengenai fenomena-fenomena alam yang terjadi. Walaupun fisika terbagi atas
beberapa bidang, hukum fisika berlaku universal. Tinjauan suatu fenomena dari
bidang fisika tertentu akan memperoleh hasil yang sama jika ditinjau dari
bidang fisika lain. Selain itu konsep-konsep dasar fisika tidak saja mendukung
perkembangan fisika sendiri, tetapi juga perkembangan ilmu lain dan teknologi.
Ilmu fisika menunjang riset murni maupun terapan. Ahli-ahli geologi dalam
risetnya menggunakan metode-metode gravimetri, akustik, listrik, dan mekanika.
Peralatan modern di rumah sakit-rumah sakit menerapkan ilmu fisika. Ahli-ahli
astronomi memerlukan optik spektografi dan teknik radio. Demikian juga
ahli-ahli meteorologi (ilmu cuaca), oseanologi (ilmu kelautan), dan seismologi
memerlukan ilmu fisika.
Selain
itu, konsep-konsep dasar fisika tidak saja mendukung perkembangan fisika itu
sendiri, tetapi juga mendukung perkembangan ilmu lain dan teknologi. Ilmu
fisika menunjang riset murni maupun terapan. Ahli-ahli geologi dalam risetnya
menggunakan metode-metode gravimetri, akustik, listrik dan mekanika. peralatan
modern di rumah-rumah sakit menerapkan prinsip ilmu fisika dan Ahli-ahli
astronomi memerlukan optik spektografi dan teknik radio.
biologiunair.files.wordpress.com/.../kedudukan-filsafat-ilmu-dalam-...
0 Komentar:
Posting Komentar