Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Pahlawan Yang Patut Dikenang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pahlawan Yang Patut Dikenang. Tampilkan semua postingan

Jumat, 10 Juni 2016

James Watt

James Watt lahir 19 Januari 1736 meninggal 19 Agustus 1819, berkebangsaan Skotlandia, seorang matematikawan, insinyur penemu mesin uap yang menjadi momentum perkembangan Revolusi Industri di Inggris. Ia dilahirkan di Greenock, Skotlandia, tinggal dan bekerja di Birmingham, Inggris. Dokumentasi hasil karyanya kini banyak tersimpan di perpustakaan Birmingham.
Gambar 13. James Watt
Watt mengadopsi pusat sentrifugal untuk mengatur kecepatan mesin uap (Ini sudah digunakan untuk mengatur angin dan watermills). Ia menemukan Linkage gerakan paralel (teknik mekanik) - hubungan untuk mengubah gerakan melingkar untuk memperkirakan gerakan garis lurus dan indikator diagram uap untuk mengukur tekanan uap dalam silinder sepanjang siklus kerja mesin, sehingga menunjukkan efisiensi.
Watt sangat berjasa dalam pengembangan mesin uap sehingga menjadi sarana pembangkit listrik yang ekonomis. Watt mengembangkan ruang kondensor terpisah yang secara signifikan meningkatkan efisiensi. Ia juga melakukan perbaikan lebih lanjut terhadap silinder uap, mesin double-acting, counter, indikator, dan katup throttle yang membuat mesin uap lebih efektif.
Watt menentang penggunaan uap tekanan tinggi, yang dilakukan beberapa orang teknisi mesin uap dan ahli lainnya sampai paten nya berakhir pada tahun 1800. Dengan rekannya Matthew Boulton ia berjuang melawan insinyur saingan seperti Jonathan Hornblower yang mencoba untuk mengembangkan mesin sejenis. Dia memperkenalkan unit yang disebut tenaga kuda untuk membandingkan output daya mesin uap, versi tentang unit yang setara dengan £ 550 kaki per detik (sekitar 745,7 watt).
Mesin uap model James Watt banyak dikonversi karena menjadi mesin yang paling efisien yang sangat mendukung dalam pengembangan indutri di Inggris. Mesin uap ini juga mendukung dalam kemajuan transportasi di kemudian hari, seperti kapal uap dan lokomotif. Untuk menghargai jasanya berikut ini beberapa pengabadiannya.
  1. Unit besaran listrik menggunakan namanya (watt)
  2. Namanya juga diabadikan menjadi nama universitas (Universitas Heriot-Watt Edinburgh)
  3. Ia juga dikenang oleh Lunar Society Moonstones dengan mengabadikan dalam sebuah patung.
  4. Sebuah sekolah ternama di Birmingham juga menggunakan namanya
  5. Ada 4 perguruan tinggi di Skotlandia yang menggunakan namanya yaitu James Watt College Kilwinning (North Ayrshire Kampus) dan Greenock (2 di Greenock, Finnart Kampus dan Waterfront Kampus)


Selasa, 28 Mei 2013

Aku dan Mama Tercinta







Minggu, 09 Desember 2012

Tidak sekedar transfer ...



" Ma, mengajar itu bagaimana, sih? "

" Mengajar yaa, transfer ilmu. "

" Tapi ma, kan guru itu gak cuma transfer ilmu. Tapi juga menasehati, menyayangi, saling berbagi. "

" Itu namanya mendidik. Mendidik tidak hanya mentransfer ilmu yang kita punya, tidak hanya berbicara tentang 'sains' tetapi juga membimbing, mengarahkan, menunjukkan, mengajarkan, mendidik anak didik kita untuk berubah ke arah yang lebih baik, tidak hanya berubah lebih pintar, lebih mengerti, bahkan lebih percaya diri, lebih menghormati, menghargai, dan mengenal kehidupan dan jati diri. "

"  Termasuk kalo kita ngajar di bimbel ya ma? "

" Ya, walaupun kita hanya dikasih waktu 1 jam untuk membahas pelajaran, sisihkanlah 5-10 menit di sela-sela waktu mereka mencatat untuk menasehati dan berbagi informasi. "

" Oh begitu ya ma. Kapanpun itu, sedikitpun waktu harus kita manfaatkan untuk berbagi inspirasi ya ma untuk mereka. Supaya waktu kita yang 1 jam itu tidak hanya 'teori dan formula' "

Begitulah percakapanku dengan mamaku yang juga seorang guru. Makasih mama untuk inspirasinya ╮(^▽^)╭

Selasa, 29 Maret 2011

K.H. As’ad Humam, Pahlawan Yang Patut Dikenang

K.H. As’ad Humam

Aku yakin mayoritas rakyat di seluruh Indonesia yang pernah menjadi seorang muslim, apalagi masih muslim sejak lahir hingga sekarang mengenal Iqro’. Dan aku juga yakin kita semua tidak terlalu asing dengan seorang tokoh bernama K.H. As’ad Humam, penemu metode Iqro’.
Melalui metode Iqro’ itulah aku belajar membaca tulisan arab Dan al Quran hingga akhirnya bisa membaca Al Quran sampai sekarang. Aku pun yakin kamu juga bisa membaca Al Quran seperti sekarang ini juga menggunakan media belajar buku Iqro’. Sungguh betapa besar amal jariyah K.H. As’ad Humam yang melalui buku metode penemuannya jutaan umat di Indonesia akhirnya bisa membaca Al Quran. Secara tidak langsung, beliau memiliki murid jutaan -salah satunya aku Dan kamu- yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia bahkan hingga ke Malaysia Dan Singapura sehingga memperoleh kebaikan serta barokah atas ilmu yang beliau ajarkan kepada kita semua. Memang benar sabda Rasulullah SAW bahwa ilmu yang bermanfaat bakal menjadikan si-empunya ilmu memperoleh kebaikan yang terus menerus seperti air yang mengalir tak pernah kering. Ini pula lah yang dapat dirasakan atas apa yang telah diwariskan K.H. As’ad Humam.
Tak banyak orang yang mengenal K.H. As’ad Humam memang. K.H. As’ad Humam lahir pada tahun 1933. Beliau mengalami cacat fisik sejak remaja. Beliau juga bukan seorang akademisi atau kalangan terdidik lulusan Pesantren atau Sekolah Tinggi Islam, beliau hanya lulusan kelas 2 Madrasah Mualimin Muhammadiyah Yogyakarta (Setingkat SMP).
Sejarah berawal dari keinginan KH. As’ad Humam bersama kawan-kawannya yang dihimpun dalam wadah Team Tadarus Angkatan Muda Masjid dan Mushalla (Team Tadarus “AMM”) Yogyakarta, untuk mencari bentuk baru bagi sistem pengelolaan pengajian anak-anak dan metode pembelajaran membaca Al-Qur’an. Pada saat itu, metode membaca al Quran selain Iqro’ juga sudah ada seperti metode Juz Amma, methode Al-Banjary, methode Al-Barqy dan banyak methode lainnya. Banyak para penguji mencoba mengadakan pengujian terhadap keakuratan metode ini. Ternyata karena selain sederhana dengan metode iqro sangat mudah mempelajari Al-Qur’an dibanding metode yang lain.
Singkatnya, setelah melalui studi banding dan ujicoba tersebut, maka pada tanggal 21 Rajab 1408 H, bertepatan dengan tanggal 16 Maret 1988, didirikanlah Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an (TKA) “AMM” Yogyakarta. Setahun kemudian, tepatnya tanggal 16 Ramadlan 1409 H (23 April 1989) didirikan pula Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) “AMM” Yogyakarta. Antara TKA dan TPA tidaklah memiliki perbedaan dalam sistem, keduanya hanya berbeda dalam hal usia anak didiknya. TKA untuk anak usia TKA (4,0 – 6,0 tahun) sedangkan TPA, untuk anak usia SD (7,0 – 12,0 tahun). TKA-TPA “AMM” ini terletak di Kampung Selokraman, suatu kampung di pinggiran kota Yogyakarta yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Bantul. Selokraman ini masuk wilayah Kalurahan Purbayan, Kecamatan Kotagede Yogyakarta.
Pada awal berdirinya (1988), TKA-TPA “AMM” ini belum memiliki gedung sendiri. Mula-mula hanya menempati beberapa ruang (salah satunya adalah ruang garasi) dari rumah milik pribadi KH. As’ad Humam. Baru kemudian pada tahun 1991 bisa membangun sebuah gedung yang memiliki 15 ruang, 4 ruang diantaranya berada di lantai 2. 11 ruang untuk kegiatan belajar (ruang kelas), 2 ruang untuk kantor, 1 ruang untuk sekretariat Team Tadarus “AMM” dan 1 ruang untuk sekretariat Team Tadarus “AMM” dan 1 ruang untuk ruang tamu. Di sebelah kiri ruang-ruang kelas terdapat kamar kecil dan halaman samping, sedang di depan gedung terdapat halaman yang cukup luas untuk bermain dan upacara.
Atas hasil karya beliau tersebut, tahun 1991 Menteri Agama RI (waktu H Munawir Sjadzali MA. Menjadikan TKA /TPA yang didirikan K.H. As’ad Humam di kampung Selokraman Kotagede Yogya sebagai balai litbang LPTQ Nasional. Dan selanjutnya, perkembangan Iqro’ pun meluasa tidak hanya di di Yogyakarta Dan Jawa Tengah saja namun sudah sampai ke pelosok-pelosok tanah air Dan mancanegara. Bahkan di Malaysia, metode Iqro ditetapkan sebagai kurikulum wajib di sekolah.
Metode Iqro’ sendiri telah sering diteliti Dan dijadikan objek penelitian. Hasilnya, efektivitas metode Iqro’ dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an di TKA-TPA “AMM” Kotagede Yogyakarta bagi anak usia TK (4,0 – 6,0 tahun) dalam waktu 6 – 18 bulan sudah mencapai angka 89,9% yang bisa diantarkan memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an. Sedang untuk anak usia SD (mayoritas usia 7,0 – 9,0 tahun) ternyata lebih cepat lagi. Dalam waktu 12 bulan, mayoritas dari mereka (84,31%) telah lancar membaca al-Qur’an. Waktu yang relatif cepat bila dibandingkan dengan metode (kaidah) Baghdadiyah melalui sistem pengajian “tradisional” yang memerlukan waktu 2 – 5 tahun.
Kini, K.H. As’ad Humam telah meninggalkan kita untuk selamanya. Pada awal Februari tahun 1996 dalam usia 63 tahun, beliau dipanggil Allah SWT. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya pada bulan Ramadhan hari Jum’at (2/2) sekitar Pukul 11:30. Jenazah KH. As’ad Humam dishalatkan di mesjid Baiturahman Selokraman Kota Gede Yogya tempat ia mengabdi. Beliau sangat layak disebut sebagai pahlawan bagi kita semua. Meskipun beliau telah meninggal dunia, ilmu yang beliau wariskan menjadi kebaikan bagi beliau yang terus mengalir menambah kebaikan bagi beliau di sisi Allah.
Sumber bacaan: