Tokoh-tokoh yang
Menjadi Tokoh Penentu Perkembangan Fisika
Periode I – II
A. Periode I
1. Thales
of Miletus
Thales adalah seorang filsuf yang mengawali sejarah filsafat Barat pada
abad ke-6 SM. Sebelum Thales, pemikiran Yunani dikuasai
cara berpikir mitologis dalam menjelaskan segala sesuatu. Pemikiran Thales
dianggap sebagai kegiatan berfilsafat pertama karena mencoba menjelaskan dunia
dan gejala-gejala di dalamnya tanpa bersandar pada mitos melainkan pada rasio
manusia. Ia juga dikenal sebagai salah seorang dari Tujuh Orang Bijaksana (dalam
bahasa Yunani hoi hepta sophoi), yang oleh Aristoteles diberi
gelar 'filsuf yang pertama'. Selain sebagai filsuf, Thales juga dikenal sebagai
ahli geometri, astronomi,
dan politik.
Bersama dengan Anaximandros dan Anaximenes,
Thales digolongkan ke dalam Mazhab Miletos.
Thales tidak meninggalkan bukti-bukti tertulis mengenai pemikiran
filsafatnya. Pemikiran Thales terutama didapatkan melalui tulisan Aristoteles
tentang dirinya. Aristoteles mengatakan bahwa Thales adalah orang yang pertama
kali memikirkan tentang asal mula terjadinya alam semesta. Karena itulah,
Thales juga dianggap sebagai perintis filsafat alam (natural
philosophy).
Thales (624-546 SM) lahir di kota Miletus yang merupakan tanah perantauan
orang-orang Yunani diAsia Kecil. Situasi Miletos yang makmur memungkinkan
orang-orang di sana untuk mengisi waktu dengan berdiskusi dan berpikir tentang
segala sesuatu. Hal itu merupakan awal dari kegiatan berfilsafat sehingga tidak
mengherankan bahwa para filsuf Yunani pertama lahir di tempat ini.
Thales adalah seorang saudagar yang sering berlayar ke Mesir. Di Mesir, Thales
mempelajari ilmu ukur dan membawanya ke Yunani. Ia dikatakan dapat
mengukur piramida dari
bayangannya saja. Selain itu, ia juga dapat mengukur jauhnya kapal di laut dari
pantai. Kemudian Thales menjadi terkenal setelah berhail memprediksi terjadinya
gerhana matahari pada tanggal 28 Mei tahun 585 SM. Thales dapat melakukan
prediksi tersebut karena ia mempelajari catatan-catatan astronomis yang
tersimpan di Babilonia sejak 747 SM.
Di dalam bidang politik, Thales pernah menjadi penasihat militer dan teknik
dari Raja Krosus di Lydia.
Selain itu, ia juga pernah menjadi penasihat politik bagi dua belas kota Iona.
Air sebagai Prinsip Dasar
Segala Sesuatu
Thales menyatakan bahwa air adalah
prinsip dasar (dalam bahasa Yunani arche) segala sesuatu. Air menjadi
pangkal, pokok, dan dasar dari segala-galanya yang ada di alam semesta. Berkat
kekuatan dan daya kreatifnya sendiri, tanpa ada sebab-sebab di luar dirinya,
air mampu tampil dalam segala bentuk, bersifat mantap, dan tak
terbinasakan. Argumentasi Thales terhadap pandangan tersebut adalah
bagaimana bahan makanan semua makhluk hidup mengandung air dan bagaimana semua
makhluk hidup juga memerlukan air untuk hidup. Selain itu, air adalah zat yang
dapat berubah-ubah bentuk (padat, cair, dan gas) tanpa menjadi berkurang.
Selain itu, ia juga mengemukakan
pandangan bahwa bumi terletak di atas air. Bumi dipandang sebagai bahan yang
satu kali keluar dari laut dan kemudian terapung-apung di atasnya.
2. Pythagoras
Pythagoras (582 SM – 496 SM, bahasa
Yunani: Πυθαγόρας) adalah seorang matematikawandan filsuf Yunani yang paling dikenal melalui teoremanya.
Dikenal sebagai "Bapak Bilangan", dia memberikan
sumbangan yang penting terhadap filsafat dan ajaran keagamaan pada akhir abad ke-6
SM. Kehidupan dan ajarannya tidak begitu jelas akibat banyaknya legenda dan
kisah-kisah buatan mengenai dirinya.
Salah satu peninggalan Pythagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa
kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari
kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Walaupun fakta di dalam teorema ini telah banyak diketahui sebelum
lahirnya Pythagoras, namun teorema ini dikreditkan kepada Pythagoras karena ia
yang pertama kali membuktikan pengamatan ini secara matematis.
Pythagoras dan murid-muridnya percaya bahwa segala sesuatu di
dunia ini berhubungan dengan matematika,
dan merasa bahwa segalanya dapat diprediksikan dan diukur dalamsiklus beritme. Ia percaya keindahan
matematika disebabkan segala fenomena alam dapat dinyatakan dalam
bilangan-bilangan atau perbandingan
bilangan. Terdapat legenda yang menyatakan bahwa ketika muridnya Hippasus menemukan bahwa hipotenusa dari segitiga siku-siku sama kaki dengan sisi siku-siku masing-masing 1,
adalah bilangan irasional, murid-murid Pythagoras
lainnya memutuskan untuk membunuhnya karena tidak dapat membantah bukti yang
diajukan Hippasus.
3. Anaxagoras
Anaxagoras adalah salah seorang filsuf dari mazhab pluralisme.
Filsuf lain yang tergolong di dalam mazhab ini adalah Empedokles. Anaxagoras, sebagaimana Empedokles,
mengajarkan bahwa realitas alam semesta berasal dari banyak prinsip. Anaxagoras hidup sezaman dengan
Empedokles dan juga para filsuf atomis awal, seperti Leukippos dan Demokritos.
Anaxagoras diketahui mengarang satu buku dalam bentuk prosa. Akan tetapi, hanya beberapa fragmen
dari bagian pertama yang masih tersimpan.
Riwayat Hidup
Anaxagoras (500-428 SM) lahir di kota Klazomenai, Ionia, Asia Kecil,
sekitar tahun 500 SM. Pada tahun
480 SM, Anaxagoras meninggalkan kota asalnya dan menetap di Athena. Ia tinggal di Athena selama
kurang lebih 50 tahun. Dengan
demikian Anaxagoras menjadi filsuf pertama yang berkarya di Athena, yang
nantinya akan menjadi pusat Filsafat Yunani.
Di Athena Anaxagoras berteman dengan Pericles,
seorang politikus terkenal di Athena. Selain itu, disebutkan pula bahwa
Euripides, dramawan tersohor kesusasteraan Yunani, adalah murid Anaxagoras.
Ketika Pericles telah berusia lanjut, musuh-musuhnya berhasil
memfitnah Anaxagoras dengan tuduhan murtad dan Anaxagoras diancam hukuman mati.
Tampaknya Anaxagoras
difitnah karena ia menganggap matahari dan bulan bukan sebagai dewa melainkan
benda-benda material semata. Dengan
pertolongan Pericles, ia dilepaskan dari penjara dan melarikan diri ke kota
Lampsakos. Anaxagoras
dikatakan meninggal di sana pada usia 72 tahun.
Pemikiran
Tentang Benih-Benih sebagai
Prinsip Alam Semesta
Anaxagoras sama seperti Empedokles yang menyatakan bahwa
prinsip dasar yang menyusun alam semesta tidaklah tunggal, namun mereka berbeda
di dalam jumlahnya. Empedokles
menyatakan bahwa hanya ada 4 zat yang menjadi prinsip alam semesta, sedangkan
Anaxagoras menyatakan bahwa jumlah prinsip tersebut tak terhingga. Zat-zat tersebut disebutnya
"benih-benih" (spermata).
Menurut Anaxagoras,
setiap benda, bahkan seluruh realitas di alam semesta, tersusun dari suatu
campuran yang mengandung semua benih dalam jumlah tertentu. Indera manusia tidak dapat mencerap
semua benih yang ada di dalam satu benda, melainkan hanya benih yang dominan. Contohnya jikalau manusia melihat
emas, maka ia dapat langsung mengenalinya sebagai emas, sebab benih yang
dominan pada benda tersebut adalah benih emas. Akan tetapi, pada kenyataannya selain benih emas,
benda itu juga mempunyai benih tembaga, perak, besi, dan sebagainya. Hanya saja semua benih
tersebut tidak dominan sehingga tidak ditangkap oleh indera manusia.
Argumentasi yang ditunjukkan oleh Anaxagoras adalah melalui
tubuh manusia. Di
dalam tubuh manusia terdapat berbagai unsur, seperti daging, kuku, darah,
rambut, dan sebagainya. Bagaimana mungkin rambut dan kuku tumbuh, padahal manusia
tidak memakan rambut atau kuku? Pemecahan yang diberikan Anaxagoras adalah
karena di dalam makanan telah terdapat benih rambut, kuku, daging, dan semua
unsur lainnya.
Tentang Alam Semesta
Ajaran Anaxagoras tentang alam semesta mirip dengan
filsuf-filsuf pertama dari Ionia, khususnya Anaximenes.
Anaxagoras berpendapat
bahwa badan-badan jagat raya terdiri dari batu-batu yang berpijar akibat
kecepatan tinggi dari pusaran angin yang menggerakkannya.
4. Leucippus
Leukippos adalah seorang filsuf yang merintis mazhab Atomisme. Ia juga
merupakan guru dari Demokritos. Di dalam filsafat Atomisme, pemikiran Demokritos
lebih dikenal ketimbang Leukippos, meskipun amat sulit membedakan antara
pandangan Leukippos dan Demokritos. Para ahli masa kini menganggap bahwa
Leukippos merumuskan garis besar ajaran-ajaran atomisme, lalu Demokritos
mengembangkan pemikiran gurunya lebih lanjut.
Riwayat hidup Leukippos (sekitar abad ke-5 SM) sulit diketahui sebab hanya
sedikit sumber kuno yang berbicara tentang kehidupan dan karyanya.Epikuros danSamos bahkan membantah
bahwa Leukippos adalah tokoh historis. Akan tetapi, Aristoteles dan Theophrastos,
muridnya, menyatakan Leukippos sebagai pendiri mazhab Atomisme, dan kesaksian
mereka lebih dipercaya para ahli masa kini.
Tempat kelahiran Leukippos tidak diketahui, namun ada sumber kuno yang
mengatakan bahwa Leukippos berasal dari kota Miletos atau
kota Elea. Leukippos dikatakan memiliki
hubungan dengan mazhab Elea. Ada
kemungkinan ia menetap di Elea beberapa waktu dan merumuskan filsafatnya
sebagai kritik atas filsafat Elea.
Pemikiran
Tentang Atom
Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, pemikiran Leukippos dan Demokritos sulit untuk dipisahkan sehingga
untuk mengetahui lebih banyak tentang konsep atom kita perlu
mempelajari Demokritos. Ada satu catatan dari Simplicius yang
berbicara sedikit tentang konsep atom Leukippos. Menurut Leukippos, atom adalah
elemen yang tak terbatas dan abadi, terus bergerak, serta memiliki bentuk yang
jumlahnya tak terbatas. Atom inilah yang membentuk segala sesuatu yang ada.
Selain itu, atom-atom tersebut bersifat padat dan penuh.
Determinisme
Leukippos juga mengajarkan semacam
pandangan determinisme di dalam satu fragmennya yang masih tersisa.
Leukippos mengatakan:
"Tidak
ada satu hal pun yang terjadi secara sembarangan, melainkan semuanya terjadi
karena maksud tertentu dan kebutuhan tertentu" (di dalam bahasa Inggris,
"No thing happens in vain, but
all things for reason and by necessity.")
5. Demokritus
Demokritos adalah seorang filsuf yang termasuk di dalam Mazhab Atomisme. Ia adalah
murid dari Leukippos,
pendiri mazhab tersebut. Demokritos mengembangkan pemikiran tentang atom
sehingga justru pemikiran Demokritos yang lebih dikenal di dalam sejarah
filsafat.
Selain sebagai filsuf, Demokritos juga
dikenal menguasai banyak keahlian. Sayangnya, karya-karya Demokritos tidak ada
yang tersimpan. Demokritos menulis tentang ilmu alam, astronomi, matematika, sastra, epistemologi,
dan etika. Ada
sekitar 300 kutipan tentang pemikiran Demokritos di dalam sumber-sumber kuno.
Sebagian besar kutipan-kutipan tersebut berisi tentang etika.
Demokritos lahir di kota Abdera, Yunani Utara. Ia hidup sekitar tahun 460 SM
hingga 370 SM. Ia berasal dari keluarga kaya raya. Pada waktu ia masih muda, ia
menggunakan warisannya untuk pergi ke Mesir dan negeri-negeri Timur lainnya.
Selain menjadi murid Leukippos, Ia juga belajar kepada Anaxagoras dan Philolaos. Hanya sedikit yang dapat diketahui
dari riwayat hidup Demokritos. Banyak data tentang kehidupannya telah tercampur
dengan legenda-legenda yang kebenarannya sulit dipercaya.
Meskipun ia hidup sezaman dengan Sokrates,
bahkan usianya lebih muda, namun Demokritos tetap digolongkan sebagai filsuf
pra-sokratik. Hal ini dikarenakan ia melanjutkan dan mengembangkan ajaran
atomisme dari Leukippos yang merupakan filsuf pra-sokratik. Ajaran Leukippos
dan Demokritos bahkan hampir tidak dapat dipisahkan. Selain itu, filsafat
Demokritos tidak dikenal di Athena untuk waktu yang cukup lama. Misalnya saja, Plato tidak mengetahui apa-apa tentang
Atomisme. Baru Aristoteles yang kemudian menaruh perhatian besar terhadap
pandangan atomisme.
Tentang Atom
Demokritos dan gurunya, Leukippos,
berpendapat bahwa atom adalah unsur-unsur yang membentuk realitas. Di sini,
mereka setuju dengan ajaran pluralisme Empedokles dan Anaxagoras bahwa realitas terdiri
dari banyak unsur, bukan satu. Akan tetapi, bertentangan dengan Empedokles dan
Anaxagoras, Demokritos menganggap bahwa unsur-unsur tersebut tidak dapat
dibagi-bagi lagi. Karena itulah, unsur-unsur tersebut diberi nama atom (bahasa
Yunani atomos: a berarti "tidak" dan tomos berarti "terbagi")
Atom-atom tersebut merupakan unsur-unsur
terkecil yang membentuk realitas. Ukurannya begitu kecil sehingga mata manusia
tidak dapat melihatnya. Selain itu, atom juga tidak memiliki kualitas, seperti
panas atau manis. Hal itu pula yang membedakan dengan konsep zat-zat Empedokles
dan benih-benih dari Anaxagoras. Atom-atom tersebut berbeda satu dengan yang
lainnya melalui tiga hal: bentuknya(seperti huruf A berbeda dengan huruf N),
urutannya (seperti AN berbeda dengan NA), dan posisinya (huruf A berbeda dengan
Z dalam urutan abjad). Dengan demikian, atom memiliki kuantitas belaka,
termasuk juga massa. Jumlah atom yang
membentuk realitas ini tidak berhingga.
Selain itu, atom juga dipandang sebagai
tidak dijadikan, tidak dapat dimusnahkan, dan tidak berubah. Yang terjadi pada
atom adalah gerak. Karena itu, Demokritus menyatakan bahwa "prinsip dasar
alam semesta adalah atom-atom dan kekosongan". Jika ada ruang kosong, maka
atom-atom itu dapat bergerak. Demokritus membandingkan gerak atom dengan
situasi ketika sinar matahari memasuki kamar yang gelap gulita melalui
retak-retak jendela. Di situ akan
terlihat bagaimana debu bergerak ke semua jurusan, walaupun tidak ada angin
yang menyebabkannya bergerak. Dengan demikian, tidak diperlukan prinsip lain
untuk membuat atom-atom itu bergerak, seperti prinsip "cinta" dan
"benci" menurut Empedokles. Adanya ruang kosong sudah cukup membuat
atom-atom itu bergerak.
Tentang Dunia
Dunia dan seluruh realitas tercipta karena atom-atom yang
berbeda bentuk saling mengait satu sama lain. Atom-atom yang berkaitan itu
kemudian mulai bergerak berputar, dan makin lama makin banyak atom yang ikut
ambil bagian dari gerak tersebut. Kumpulan atom yang lebih besar tinggal di
pusat gerak tersebut sedangkan kumpulan atom yang lebih halus dilontarkan ke
ujungnya. Demikianlah dunia terbentuk.
Tentang Manusia
Tentang manusia, Demokritos berpandangan
bahwa manusia juga terdiri dari atom-atom. Jiwa manusia digambarkan sebagai
atom-atom halus. Atom-atom ini digerakkan oleh gambaran-gambaran kecil atas
suatu benda yang disebut eidola. Dengan demikian muncul
kesan-kesan indrawi atas benda-benda tersebut.
6. Aristoteles
Aristoteles menurut Raphael, dalam
lukisanSekolah Athena (Akademia
Athena) School of Athens.
Aristoteles (bahasa
Yunani: ‘Aριστοτέλης Aristotélēs), (384 SM – 322 SM) adalah
seorang filsuf Yunani,
murid dari Plato dan guru dari Alexander yang Agung. Ia menulis berbagai
subyek yang berbeda, termasuk fisika, metafisika, puisi, logika, retorika, politik, pemerintahan, etnis, biologi dan zoologi.
Bersama dengan Socrates dan Plato, ia dianggap
menjadi seorang di antara tiga orang filsuf yang paling berpengaruh di
pemikiran Barat.
Aristoteles lahir di Stagira, kota di
wilayah Chalcidice, Thracia, Yunani (dahulunya termasuk wilayah Makedonia tengah) tahun 384 SM. Ayahnya
adalah tabib pribadi Raja Amyntas dari
Makedonia. Pada usia 17 tahun, Aristoteles menjadi murid Plato. Belakangan ia
meningkat menjadi guru di Akademi
Plato di Athena selama 20 tahun. Aristoteles
meninggalkan akademi tersebut setelah Plato meninggal, dan menjadi guru bagi Alexander dari Makedonia. Saat Alexander
berkuasa di tahun 336 SM, ia
kembali ke Athena. Dengan dukungan dan bantuan dari Alexander, ia kemudian
mendirikan akademinya sendiri yang diberi nama Lyceum, yang dipimpinnya sampai
tahun 323 SM. Perubahan
politik seiring jatuhnya Alexander menjadikan dirinya harus kembali kabur dari
Athena guna menghindari nasib naas sebagaimana dulu dialami Socrates. Aristoteles
meninggal tak lama setelah pengungsian tersebut. Aristoteles sangat menekankan empirisme untuk menekankan pengetahuan.
7. Archimedes
Archimedes dari Syracusa (sekitar 287 SM - 212 SM). Ia
belajar di kota Alexandria, Mesir. Pada waktu itu yang menjadi raja di Sirakusa
adalah Hieron II, sahabat Archimedes. Archimedes sendiri adalah seorang matematikawan, astronom, filsuf, fisikawan,
dan insinyur berbangsa Yunani. Ia dibunuh
oleh seorang prajurit Romawi pada penjarahan kota Syracusa, meskipun ada
perintah dari jendral Romawi, Marcellus bahwa ia tak boleh dilukai. Sebagian
sejarahwan matematika memandang Archimedes sebagai salah satu matematikawan
terbesar sejarah, mungkin bersama-sama Newton dan Gauss.
Peninggalannya adalah eksperimen
sehingga ia dijuluki Bapak IPA Eksperimental.
8. Claudius
Ptolomeus
Claudius
Ptolemaeus (bahasa
Yunani: Κλαύδιος Πτολεμαῖος; 90 – 168), adalah seorang ahli
geografi, astronom, dan astrolog yang hidup pada zaman Helenistik di provinsi Romawi, Aegyptus.
Ptolemaeus adalah pengarang beberapa
risalah ilmiah, tiga di antaranya kemudian memainkan peranan penting dalam
keilmuwan Islam dan Eropa. Yang pertama
adalah risalah astronomi yang dikenal sebagai Almagest (dalam bahasa Yunani Η μεγάλη Σύνταξις
, "Risalah Besar"). Yang kedua adalah Geographia, yang
merupakan diskusi teliti mengenai pengetahuan geografi Helenistik. Yang ketiga adalah risalah astrologi dikenal sebagai Tetrabiblos ("Empat buku") dimana dia
berusaha mengadaptasi astrologi horoskop ke filosofi alam Aristotelian.
Ia juga melestarikan daftar raja-raja kuno, disebut "Kanon
Ptolemaeus", yang penting bagi penelitian sejarah Timur Tengah.
9. Al-Haitam
Abu
Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham (Bahasa Arab:ابو
علی، حسن بن حسن بن الهيثم) atau Ibnu Haitham (Basra,965 - Kairo 1039), dikenal dalam
kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidangsains, falak, matematika, geometri, pengobatan,
dan filsafat. Ia
banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan telah
memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop..
Masa ilmuwan-ilmuwan Islam
Islam sering kali diberikan gambaran sebagai
agama yang mundur dan memundurkan. Islam juga dikatakan tidak menggalakkan
umatnya menuntut dan menguasai pelbagai lapangan ilmu. Kenyataan dan gambaran
yang diberikan itu bukan saja tidak benar tetapi bertentangan dengan hakikat
sejarah yang sebenarnya.
Sejarah telah membuktikan betapa dunia
Islam telah melahirkan banyak golongan sarjana dan ilmuwan yang cukup hebat
dalam bidang falsafah, sains, politik,
kesusasteraan, kemasyarakatan, agama, pengobatan,
dan sebagainya. Salah satu ciri yang dapat diperhatikan pada para tokoh ilmuwan Islam ialah mereka tidak sekedar dapat
menguasai ilmu tersebut pada usia yang muda, tetapi dalam masa yang singkat
dapat menguasai beberapa bidang ilmu secara bersamaan.
Walaupun tokoh itu lebih dikenali dalam
bidang sains dan pengobatan tetapi dia juga
memiliki kemahiran yang tinggi dalam bidang agama, falsafah, dan
sebagainya. Salah seorang daripada tokoh tersebut ialah Ibnu Haitham atau
nama sebenarnya Abu All Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham.
Sains
Ibnu Haitham merupakan ilmuwan yang
gemar melakukan penyelidikan. Penyelidikannya mengenai cahaya telah memberikan
ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler mencipta
mikroskop serta teleskop. Ia merupakan orang pertama yang menulis dan menemukan
berbagai data penting mengenai cahaya.
Beberapa buah buku mengenai cahaya yang
ditulisnya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, antara lain Light dan
On Twilight Phenomena. Kajiannya banyak membahas mengenai senja dan lingkaran
cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang-bayang dan gerhana.
Menurut Ibnu Haitham, cahaya fajar
bermula apabila matahari berada di garis 19 derajat di ufuk timur. Warna merah
pada senja pula akan hilang apabila matahari berada di garis 19 derajat ufuk
barat. Dalam kajiannya, beliau juga telah berhasil menghasilkan kedudukan
cahaya seperti bias cahaya dan pembalikan cahaya.
Ibnu Haitham juga turut melakukan
percobaan terhadap kaca yang dibakar, dan dari situ ditemukanlah teori lensa
pembesar. Teori itu telah digunakan oleh para ilmuwan di Itali untuk menghasilkan
kaca pembesar yang pertama di dunia.
Yang lebih menakjubkan ialah Ibnu
Haitham telah menemui prinsip isi padu udara sebelum seorang ilmuwan yang
bernama Trricella yang mengetahui perkara itu 500 tahun kemudian. Ibnu Haitham
juga telah menemukan kewujudan tarikan gravitasi sebelum Issaac Newton
mengetahuinya. Selain itu, teori Ibnu Haitham mengenai jiwa manusia sebagai
satu rentetan perasaan yang bersambung-sambung secara teratur telah memberikan
ilham kepada ilmuwan barat untuk menghasilkan wayang gambar. Teori beliau telah
membawa kepada penemuan film yang kemudiannya disambung-sambung dan dimainkan
kepada para penonton sebagaimana yang dapat kita lihat pada masa kini.
10. Al-Biruni
Abu
Raihan Al-Biruni (juga, Biruni, Al Biruni; lahir 5 September 973 – meninggal 13 Desember 1048 pada umur 75 tahun) (bahasa
Persia: ابوریحان بیرونی ; bahasa Arab:
أبو الريحان البيروني) merupakan matematikawan Persia, astronom,
fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli
farmasi dan guru, yang banyak menyumbang kepada bidang matematika, filsafat,
obat-obatan.
Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di Khawarazmi, Turkmenistan atau Khiva di kawasan Danau Aral di Asia Tengah yang pada masa itu terletak dalam
kekaisaran Persia. Dia belajar matematika dan pengkajian bintang dari Abu
Nashr Mansur.
Abu Raihan Al-Biruni merupakan teman
filsuf dan ahli obat-obatan Abu Ali Al-Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina/Ibnu Sina,
sejarawan, filsuf, dan pakar etik Ibnu
Miskawaih, di universitas dan pusat sains yang didirikan oleh putera Abu Al
Abbas Ma'mun Khawarazmshah. Abu Raihan Al-Biruni juga mengembara ke India
dengan Mahmud dari Ghazni dan menemani beliau dalam ketenteraannya di sana,
mempelajari bahasa, falsafah dan agama mereka dan menulis buku mengenainya. Dia
juga menguasai beberapa bahasa diantaranya bahasa
Yunani, bahasa
Suriah, dan bahasa
Berber, bahasa Sanskerta.
Berikut karya-karya Al-Biruni ialah:
- Ketika berusia 17 tahun, dia meneliti
garis lintang bagi Kath, Khwarazm, dengan menggunakan altitude maksima
matahari.
- Ketika berusia 22, dia menulis beberapa
hasil kerja ringkas, termasuk kajian proyeksi peta, "Kartografi",
yang termasukmetodologi untuk
membuat proyeksi belahan bumi pada bidang datar.
- Ketika berusia 27, dia telah menulis
buku berjudul "Kronologi" yang merujuk kepada hasil kerja lain
yang dihasilkan oleh beliau (sekarang tiada lagi) termasuk sebuah buku
tentang astrolab, sebuah buku tentang sistem desimal, 4
buku tentang pengkajianbintang, dan 2 buku tentang sejarah.
- Beliau membuat penelitian radius Bumi kepada 6.339,6 kilometer (hasil
ini diulang di Barat pada abad ke 16).
e.
Hasil karya Al-Biruni
melebihi 120 buah buku.
- Aritmatika teoritis and praktis
- penjumlahan seri
- Analisis
kombinatorial
- kaidah angka 3
- Bilangan irasional
- teori perbandingan
- definisi aljabar
- metode pemecahan penjumlahan aljabar
- Geometri
- Teorema Archimedes
- Sudut segitiga
Hasil keryanya selain bidang matematika yaitu:
a. Kajian kritis
tentang ucapan orang India, apakah menerima dengan alasan atau menolak (bahasa Arab تحقيق ما للهند من مقولة معقولة في
العقل أم مرذولة) - sebuah ringkasan tentang agama dan filosofi India
b. Tanda yang Tersisa
dari Abad Lampau (bahasa Arab الآثار الباقية عن القرون الخالية) - kajian komparatif
tentang kalender dari berbagai budaya dan peradaban yang berbeda, dihubungkan
dengan informasi mengenai matematika, astronomi, dan sejarah.
c. Peraturan Mas'udi (bahasa Arab القانون المسعودي) - sebuah buku
tentang Astronomi, Geografi dan Keahlian Teknik. Buku ini diberi
nama Mas'ud, sebagai dedikasinya kepada Mas'ud, putra Mahmud dari Ghazni.
d. Pengertian
Astrologi (bahasa
Arab التفهيم لصناعة التنجيم) - pertanyaan dan jawaban model buku tentang
matematika dan astronomi, dalam bahasa Arab dan bahasa
Persia
f. Permata (bahasa Arab الجماهر في معرفة الجواهر)
tentang geologi, mineral, dan permata,
dipersembahkan untuk Mawdud putra Mas'ud
h. Astrolab
i.
Buku
ringkasan sejarah
j.
Riwayat Mahmud dari Ghazni dan ayahnya
k. Sejarah Khawarazm
11. Roger
Bacon
Roger
Bacon (1214 – 1294), juga dikenal
dengan sebutan Doctor Mirabilis (Latin:
"guru yang sangat mengagumkan"), adalah salah seorang di antara
biarawan Fransiskan yang terkenal di zamannya, atau lebih
tepatnya, segala zaman. Ia adalah seorang filsuf Inggris yang meletakkan penekanan pada empirisisme,
dan dikenal sebagai salah seorang pendukung awal metode
ilmiah modern di dunia Barat;
meskipun studi-studi akhir menitikberatkan pada kepercayaannya terhadap okultasidan tradisi alkimia. Ia akrab
dengan koleksi karya-karya ilmiah dan filsafat dari dunia Arab,
yang dengan penaklukan dunia Arab atas Syria dan Mesir, mengendalikan akses ke
banyak karya-karya masa lampau.
Kaca pembesar ditemukan pertama kali
oleh Roger Bacon, ia dikenal juga sebagai Doktor Mirabilis (Latin: "guru
yang mengagumkan"), Dia adalah seorang filsuf Inggris dan biarawan
Fransiskan yang meletakkan penekanan pada empirisisme. Dia kadang-kadang
dinobatkan sebagai salah satu penganjur metode ilmiah modern di Eropa, yang
diilhami oleh karya-karya Plato dan Aristoteles melalui ilmuwan Islam pendahulu
dan sarjana Yahudi : Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, dan Maimonides.
Roger Bacon lahir di Ilchester di
Somerset, sekitar 1213 atau 1214di frateran Ilchester. Satu-satu sumber yang
menyatakan tentang kelahirannya adalah pernyataan dalam OpusTertium, ditulis
pada 1267, bahwa " empat puluh tahun telah berlalu sejak aku pertama kali
belajar alfabet". Kelahiran 1214 dianggap tidak harfiah, dan mungkin
berarti 40 tahun telah berlalu sejak Ia lulus di Oxford pada usia 13 tahun.
Bacon belajar dan kemudian menjadi
master di Oxford, berceramah tentang Aristoteles, meskipun tidak ada bukti
bahwa dia pernah dianugerahi gelar doktor. Judul Doktor Mirabilis adalah adalah
gelar figuratif. Kira-kira antara 1237 dan 1245, Ia mulai kuliah di Universitas
Paris, kemudian memusatkan kehidupan intelektualnya di Eropa. Keberadaannya
antara 1247 dan 1256 tidak dapat dipastikan, tapi sekitar 1256 Ia Friar dalam
Ordo Fransiskan. Sebagai seorang Friar Fransiskan, ia tidak lagi memegang pos
pengajaran, dan setelah kegiatannya 1260 lebih lanjut dibatasi oleh
Undang-undang yang melarang seorang biarawan Fransiskan menerbitkan buku-buku
dan famplet tanpa persetujuan khusus.
Sepanjang hidupnya bacon banyak menghasilkan
penemuan-penemuan, diantaranya optik, alkimia, dan pembuatan mesiu, posisi dan
ukuran benda-benda angkasa, dan kemudian mengantisipasi penemuan-penemuan
mikroskop, teleskop, kaca mata, pesawat terbang, hidrolika, kapal uap. Bacon
mempelajari astrologi dan percaya bahwa benda-benda langit memiliki pengaruh
terhadap nasib dan pikiran manusia.
Roger Bacon, , meninggal pada sekitar
tahun 1294. Banyak sekali penulis mengabadikan kisah Bacon ini dalam berbagai
buku dan yang paling sukses secara komersial adalah buku The Black Rose
karangan Thomas Costain, dimana pada buku itu Roger Bacon muncul sebagai
Ilmuwan pertama dalam buku tersebut.
12.
Nicolas Copernicus
Niklas
Koppernigk (latin: Nicolaus Copernicus; bahasa
Polandia Mikołaj Kopernik; lahir di Toruń, 19 Februari 1473 – meninggal
di Frombork, 24 Mei 1543 pada umur 70 tahun) adalah seorang astronom, matematikawan,
dan ekonom berkebangsaan Polandia, yang
mengembangkan teori heliosentrisme (berpusat di matahari) Tata Surya dalam bentuk yang terperinci, sehingga
teori tersebut bermanfaat bagi sains. Ia juga
seorang kanon gereja, gubernur dan administrator, hakim, astrolog, dan
tabib. Teorinya tentang Matahari sebagai pusat Tata Surya, yang
menjungkirbalikkan teori geosentris tradisional (yang menempatkan Bumi di pusat alam
semesta) dianggap sebagai salah satu penemuan yang terpenting sepanjang
masa, dan merupakan titik mula fundamental bagi astronomi modern dan sains
modern (teori ini menimbulkanrevolusi
ilmiah). Teorinya mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia lainnya. Universitas
Nicolaus Copernicus di Torun, didirikan tahun 1945, dinamai untuk
menghormatinya.
B.
Periode
II
1. Galileo
Galilei
Galileo
Galilei (lahir di Pisa, Toscana, 15 Februari 1564 – meninggal
di Arcetri, Toscana, 8 Januari 1642 pada umur 77 tahun) adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia yang memiliki peran besar dalam revolusi
ilmiah.
Sumbangannya dalam keilmuan antara lain
adalah penyempurnaan teleskop,
berbagai pengamatan astronomi,
dan hukum gerak pertama dan kedua (dinamika). Selain itu, Galileo
juga dikenal sebagai seorang pendukung Copernicus mengenai
peredaran bumi mengelilingi matahari.
Akibat pandangannya yang disebut terakhir
itu ia dianggap merusak iman dan diajukan ke pengadilan gereja Italia tanggal 22 Juni 1633. Pemikirannya
tentang matahari sebagai pusat tata surya bertentangan dengan ajaran Aristoteles maupun keyakinan gereja bahwa bumi
adalah pusat alam
semesta. Ia dihukum dengan pengucilan (tahanan rumah) sampai meninggalnya.
Baru pada tahun 1992 Paus Yohanes Paulus II menyatakan secara resmi bahwa
keputusan penghukuman itu adalah salah, dan dalam pidato 21 Desember 2008 Paus Benediktus XVI menyatakan bahwa Gereja Katolik Roma merehabilitasi namanya sebagai ilmuwan.
Menurut Stephen
Hawking, Galileo dapat dianggap sebagai penyumbang terbesar bagi dunia sains modern. Ia juga sering disebut-sebut
sebagai "bapak astronomi modern",
"bapak fisika modern", dan "bapak sains". Hasil
usahanya bisa dikatakan sebagai terobosan besar dari Aristoteles.
Konfliknya dengan Gereja Katolik Roma (Peristiwa
Galileo) adalah sebuah contoh awal konflik antara otoritas agama dengan kebebasan berpikir (terutama dalam sains) pada masyarakat Barat.
2. Johannes
Kepler
Johannes
Kepler (27 Desember 1571 – 15 November 1630), seorang tokoh
penting dalam revolusi
ilmiah, adalah seorang astronom Jerman, matematikawan dan astrolog. Dia paling dikenal
melalui hukum gerakan planetnya. Dia kadang
dirujuk sebagai "astrofisikawan teoretikal pertama", meski Carl Sagan juga memanggilnya sebagai ahli
astrologi ilmiah terakhir.
Orang Eropa abad ke-16 sangat mengagumi komet.
Maka, pada suatu malam, sewaktu sebuah komet yang dipopulerkan oleh astronom Denmark Tycho Brahe
terlihat di langit, Katharina Kepler membangunkan putranya, Johannes, yang
berusia enam tahun untuk menyaksikan komet itu. Lebih dari 20 tahun kemudian,
sewaktu Brahe meninggal, siapakah yang dilantik Kaisar Rudolf II untuk menggantikan jabatan Barahe sebagai
matematikawan kekaisaran. Pada usia 29 tahun, Johannes Kepler menjadi
matematikawan kekaisaran untuk Kaisar Romawi Suci, beserta ahli astrologi
kerajaan Jendral Wallenstein,
suatu jabatan yang ia pegang hingga akhir hayatnya. Kepler juga seorang profesor matematika di Universitas
Graz. Karier Kepler juga bersamaan dengan karier Galileo
Galilei. Pada awal kariernya, Kepler adalah asisten Tycho Brahe.
Kepler sangat dihargai bukan hanya dalam
bidang matematika. Ia menjadi sangat terkenal di bidang optik dan astronomi.
Kepler, meski perawakannya kecil, memiliki kecerdasan yang memukau dan juga
kepribadian yang gigih. Ia didiskriminasi sewaktu tidak mau pindah agama ke Katolik
Roma, sekalipun di bawah tekanan hebat.
Tulisan
karya Kepler
3. Otto
Von Guericke
4. Evangelista
Torricelli
Evangelista
Torricelli (lahir 15 Oktober 1608 – meninggal 25 Oktober 1647 pada umur 39 tahun), fisikawan Italia kelahiran Faenza dan belajar di Sapienza College Roma. Ia menjadi
sekretaris Galileo selama 3 bulan sampai Galileo wafat
pada tahun 1641. Tahun 1642 ia menjadi profesor matematika di Florence. Pada
tahun 1643 ia menetapkan tentang tekanan
atmosfer dan menemukan alat
untuk mengukurnya, yaitu barometer.
Pada tahun 1643, Torricelli membuat
eksperimen sederhana, yang dinamakan Torricelli Experiment, yaitu ia
menggunakan sebuah tabung kaca kuat dengan panjang kira-kira 1 m dan salah satu
ujungnya tertutup. Dengan menggunakan sarung menghadap ke atas. Dengan
menggunakan corong ia menuangkan raksa dari botol ke dalam tabung sampai penuh.
Kemudian ia menutup ujung terbuka tabung dengan jempolnya, dan segera
membaliknya. Dengan cepat ia melepaskan jempolnya dari ujung tabung dan menaruh
tabung vertikal dalam sebuah bejana berisi raksa. Ia mengamati permukaan raksa
dalam tabung turun dan berhenti ketika tinggi kolom raksa dalam tabung 76 cm di
atas permukaan raksa dalam bejana. Ruang vakum terperangkap di atas kolam
raksa.
5. Blaise
Pascal
6. Robert
Boyle
Robert
Boyle (25Januari 1627 – 30Desember 1691) adalah filsuf, kimiawan, fisikawan, penemu, dan ilmuwan Irlandia yang terkemuka karena karya-karyanya
di bidang fisika dan kimia.
Walaupun riset dan filsafat pribadinya
jelas berakar dari tradisi alkimia, ia
sering dianggap sebagai kimiawan modern pertama. Di antara karya-karyanya, The Sceptical Chymist dipandang sebagai batu loncatan kimia
modern.
7. Christian
Huygens
Christiaan
Huygens lahir di Den Haag, Belanda, 14 April 1629 – meninggal
di Belanda, 8 Juli 1695 pada umur 66 tahun merupakan matematikawan dan fisikawan Belanda ;
lahir di Den Haag sebagai anak dari Constantijn Huygens.
Ahli sejarah umumnya mengaitkan Huygens dengan revolusi
ilmiah.
Christiaan umumnya menerima penghargaan
minor atas perannya dalam perkembangan kalkulus modern. Ia juga mendapatkan peringatan
atas argumennya bahwa cahaya terdiri dari gelombang.
Tahun 1655, ia menemukan
bulan Saturnus,Titan.
8. Issac
Newton
Sir Isaac Newton FRS (lahir
di Woolsthorpe 4 Januari 1643 – meninggal 31 Maret 1727 pada umur 84 tahun) adalah seorang fisikawan, matematikawan,
ahli astronomi,
filsuf alam, alkimiawan, dan teolog yang berasal dari Inggris. Ia
merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh
sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik.
Karya bukunya Philosophiæ Naturalis Principia
Mathematica yang
diterbitkan pada tahun 1687 dianggap sebagai buku paling berpengaruh sepanjang
sejarah sains. Buku ini meletakkan dasar-dasar mekanika
klasik. Dalam karyanya ini, Newton menjabarkan hukum gravitasi dan tiga
hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga
abad. Newton berhasil menunjukkan bahwa gerak benda di Bumi dan benda-benda luar angkasa lainnya
diatur oleh sekumpulan hukum-hukum alam yang sama. Ia membuktikannya dengan
menunjukkan konsistensi antara hukum gerak planet Kepler dengan teori
gravitasinya. Karyanya ini akhirnya menyirnakan keraguan para ilmuwan akan heliosentrisme dan memajukan revolusi
ilmiah.
Dalam bidang mekanika,
Newton mencetuskan adanya prinsip kekekalan momentum dan momentum
sudut. Dalam bidang optika, ia berhasil
membangun teleskop refleksi yang
pertama dan mengembangkan teori warna berdasarkan pengamatan bahwa sebuah
kaca prisma akan membagi cahaya putih menjadi warna-warna lainnya. Ia juga
merumuskan hukum pendinginan dan mempelajari kecepatan
suara.
Dalam bidang matematika pula, bersama
dengan karya Gottfried
Leibniz yang dilakukan secara
terpisah, Newton mengembangkan kalkulus diferensial dan kalkulus integral. Ia
juga berhasil menjabarkan teori binomial, mengembangkan "metode
Newton" untuk melakukan pendekatan terhadap nilai nol suatu fungsi, dan
berkontribusi terhadap kajian deret
pangkat.
Sampai sekarang pun Newton masih sangat
berpengaruh di kalangan ilmuwan. Sebuah survei tahun 2005 yang menanyai para
ilmuwan dan masyarakat umum di Royal
Society mengenai siapakah
yang memberikan kontribusi lebih besar dalam sains, apakah Newton atau Albert
Einstein, menunjukkan bahwa Newton dianggap memberikan kontribusi yang
lebih besar.
9. Gabriel
Daniel Fahrenheit
Daniel
Gabriel Fahrenheit (lahir 24 Mei 1686 – meninggal 16
September 1736 pada umur 50 tahun) adalah seorang fisikawan Jerman. Fahrenheit
lahir di Danzig, Polandia,
sebagai anak tertua dari lima bersaudara. Ayahnya adalah pedagang yang membawa
keluarganya hidup berpindah-pindah ke beberapa kota Hansa di Eropa untuk mengejar kekayaan. Kedua orang
tua Fahrenheit meninggal secara tiba-tiba karena memakan jamur beracun ketika
dia berumur 16 tahun. Sejak saat itu, dia meninggalkan pendidikannya dan
bekerja pada perusahaan perdagangan di Amsterdam.
Di waktu luangnya, Fahrenheit terus bereksperimen.
Pekerjaannya membawa Fahrenheit berkeliling Eropa dan berkenalan dengan tokoh
akademis ternama seperti Gottfried Leibenz dan Christian
Wolff. Pada tahun 1718, dia berhenti dari pekerjaanya dan mengajar di
Amsterdam. Dia menemukan pertama kali skema Fahrenheit pada tahun 1724. Pada tahun 1720, setelah melakukan
berbagai penelitian, Fahrenheit menemukan bahwa penggunaan air raksa dalam pembuatan alat pengukuran suhu
akan menjamin keakuratan. Derajat suhu yang digunakan dalam termometer tersebut kemudian diberi nama
Fahrenheit, sesuai nama penemunya. Fahrenheit meninggal dunia pada tahun 1736 di The Hague.
10. Benjamin
Franklin
Benjamin
Franklin (lahir di Boston, Massachusetts, Amerika
Serikat, 17 Januari1706 – meninggal
di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika
Serikat, 17 April 1790 pada umur 84 tahun) adalah seorang
tokoh Amerika
Serikat yang terkenal dan
telah meninggalkan banyak karya di dalam hidupnya. Franklin adalah orang dengan
banyak jenis pekerjaan dan keahlian. Ia adalah seorang wartawan, penerbit, pengarang, filantrofis, abolisionis , pelayan masyarakat (pejabat), ilmuwan, diplomat, dan penemu sekaligus.
Franklin juga adalah salah seorang
pemimpin Revolusi
Amerika, dan salah satu penandatangan Deklarasi
Kemerdekaan Amerika. Kata-katanya banyak yang terkenal dan dikutip orang.
Misalnya "waktu adalah uang" kemungkinan besar berasal dari dirinya.
Karena ia juga seorang penerbit dan pemilik percetakan, banyak kata-katanya
yang masih bisa dibaca orang hingga sekarang karena ia juga banyak dan rajin
menulis.
Ia juga terkenal dengan percobaanya
mengenai listrik (penangkal
petir). Dia adalah Kepala Kantor Pos pertama di Amerika, pembuat "perpustakaan umum" pertama, dan orang pertama
yang mengorganisasikan barisan pemadam kebakaran kota.
11. Joseph
Black
Joseph
Black (lahir 16 April 1728 – meninggal 6 Desember 1799 pada umur 71 tahun[1])
adalah ahli fisika dan pada tahun 1760 merupakan orang
pertama yang menyatakan prinsip Asas Black yaitu prinsip mengenai perbedaan
antara suhu dankalor.
Penemuannya adalah Panas laten, panas spesifik, prinsip Asas Black dan
penemuan karbon dioksida
penemuan karbon dioksida
12. James
Watt
James
Watt (lahir di Greenock, Skotlandia, 19 Januari 1736 – meninggal
diBirmingham, Inggris, 19 Agustus 1819 pada umur 83 tahun) ialah seorang
insinyur besar dari Skotlandia, Britania
Raya. Pada awalnya ia tertarik dengan mesin uap karena memperhatikan mesin
uap buatan Newcome yang kurang efisien. Lalu ia terus melakukan beberapa
percobaan & penelitian. Ia berhasil menciptakan mesin uap pertama
yang efisien. Ternyata mesin uap ini merupakan salah satu kekuatan yang
mendorong terjadinya Revolusi
Industri, khususnya di Britania dan Eropa pada umumnya. Untuk menghargai
jasanya, nama belakangnya yaitu watt digunakan sebagai nama satuan daya,
misalnya daya mesin dan daya listrik.
13. Bejamin
Thomson
Benjamin
Thompson (sering dikenal
sebagai 'Count
Rumford' lahir 26 Maret1753 –meninggal 21 Agustus 1814 pada umur 61 tahun) adalah penemu, ilmuwan,negarawan,
dan tentara terkenal kelahiran Amerika.
Di samping mengurusi masalah politik dan militer, Thompson
juga aktif meneliti berbagai hal, terutama bidang Fisika. Sekitar
tahun 1975, Benjamin Thompson meneliti tentang gaya pada bubuk mesiu dan membangun sistem sinyal kelautan
yang baru bagi tentara Inggris. Kontribusinya yang terbesar pada dunia Fisika
adalah pemikirannya tentang teori kalor. Pada akhir
abad ke-18, teori kalori yang dipercaya adalah bahwa kalor merupakan fluida yang dapat mengalir ke dalam tubuh
ketika dipanaskan dan mengalir keluar ketika didinginkan. Saat Thompson
meneliti tentang bubuk mesiu, Benjamin Thompson menemukan adanya penyimpangan
atau anomali yang tidak dapat dijelaskan dengan teori kalori.
Di dalam laporannya kepada Royal Society yang berjudul "An Experimental Enquiry concerning the
Source of Heat excited by Friction" (1798), Benjamin Thompson
mengajukan suatu teori baru yang menyatakan bahwa kerja mekanis akan
menghasilkan kalor dan kalor tersebut merupakan suatu
bentuk gerak. Teori tersebut berhasil memberikan penjelasan mengapa panas yang
dihasilkan dari gesekan peluru meriam (bubuk mesiu)
tidak akan pernah habis. Peristiwa tersebut tidak dapat dijelaskan dengan teorikalori terdahulu. Di dalam laporan tersebut
terdapat perhitungan jumlah kuantitas kalor yang diproduksi oleh energi
mekanis. Teori yang dikemukakan Thompson bertentangan dengan teori kalori yang
terdahulu dan banyak orang pada saat itu yang tidak yakin dengan Thompson
hingga James Maxwell mengemukakan teori kinetik kalor pada tahun 1871. Penemuan-penemuan
Thompson lainnya adalah kompor, oven, ketel ganda, dan
pakaian penahan panas, sert mengembangkan cerobong asap dan tungku perapian yang ada.
Pada tahun 1804, Thompson menetap di Paris dan menikah dengan Madame Lavoisier,
janda seorang ahli kimia Perancis, Antoine
Lavoisier. Pernikahan tersebut hanya berlangsung beberapa tahun dan pada
tahun 1807 Benjamin Thompson pensiun dan menetap di desa Auteuil dekat Paris. Thompson menjadi anggota
Institusi Nasional Perancis sebagai dan secara rutin berkontribusi dalam
berbagai pertemuan dan debat ilmu pengetahuan. Setelah perceraiannya, Thompson
dirawat oleh anak perempuannya hingga pada tanggal 21 Agustus 1814, Benjamin
Thompson meninggal di Auteuil.
14. Alexandro
Volta
Alessandro
Giuseppe Antonio Anastasio Gerolamo Umberto Volta (18 Februari1745 - 5 Maret 1827) adalah seorang
fisikawan Italia. Ia terutama dikenal karena mengembangkan baterai pada tahun 1800.
Ia melanjutkan pekerjaan Luigi Galvani
dan membuktikan bahwa teori Galvani yaitu efek kejutan kaki kodok adalah salah.
Secara fakta, efek ini muncul akibat 2 logam tak sejenis dari pisau bedah
Galvani. Berdasarkan pendapat ini, Volta berhasil menciptakan Baterai Volta
(Voltac Pile). Atas jasanya, satuan beda potensial listrik dinamakan volt.