Semakin berkurangnya cadangan minyak mentah di perut
bumi dan semakin tingginya tingkat pencemaran udara yang antara lain diakibatkan
oleh gas sisa pembakaran (emisi) mesin kendaran bermotor berbahan bakar minyak,
membuat produsen mobil terkemuka berusaha mencari bahan bakar alternatif baru.
Tantangan untuk mendapatkan kendaraan ramah lingkungan
dengan emisi nol melahirkan kendaraan dengan bahan bakar hidrogen bertekanan
tinggi, dengan mengombinasikan sistem hibrida dengan fuel cell dengan baterai kedua. Kendaraan dengan sistem ini disebut
Fuel cell Hybrid Vehicle ( FCHV ).
FCHV pada prinsipnya adalah mobil yang menggunakan
mesin listrik dengan tenaga listrik yang diperoleh oleh lewat reaksi kimia yang
menggabungkan gas hidrogen dengan gas oksigen yang diperoleh dari udara. Sisa
pembakaran yang dihasilkannya adalah air sehingga dianggap sangat aman untuk
pelestarian lingkungan.
Selain itu, berbeda dengan mobil listrik konvensional
yang perlu mengisi kembali baterainya selama beberapa jam, pengisian gas
hidrogen hanya memerlukan sekitar lima menit.
Untuk fuel cell
dengan tangki yang dapat membawa hidrogen sebanyak 340 atm memungkinkan mobil
menempuh 161 km pada satu kali pengisian. Walaupun tangki membawa hidrogen
lebih sedikit, yaitu 200 atm tetapi jika diberi baterai tambahan, baterai NiMH,
jarak tempuh mobil meningkat dan dapat mencapai 250 km pada satu kali
pengisian. Baterai
tambahan membantu mobil saat berakselerasi atau membutuhkan tenaga lebih besar.
Pengisian baterai NiMH dilakukan saat mobil menurunkan kecepatan (deselerasi).
0 Komentar:
Posting Komentar