Soal Ujian Mid Semester Pengantar Pendidikan
- Jelaskan hakikat manusia menurut pandangan psikoanalitik!
- Kemukakan unsur-unsur pendidikan dan keterkaitannya dalam bentuk skema. Kemudian jelaskan kualitas pendidikan (hasil belajar) bila salah satu unsur pendudikan tidak ada.
- Jelaskan dengan ringkas disertai dengan contoh bahwa implikasi gerakan pengajaran alam sekitar adalah kurikulum muatan lokal.
- Pada saat sekarang ini, pendidikan di negara Indonesia masih banyak mengalami permasalahan. Diantaranya adalah masalah mutu pendidikan yang masih rendah. Jelaskan pendapat anda dalam hal ini dan kemukakanlah upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan mutu pendidikan
- Azas-azas pokok pendidikan di negara Indonesia terdiri dari tiga, yaitu Asas Tut Wuri Handayani, belajar sepanjang hayat, kemandirian dalam belajar. Jelaskan masing-masing azas, dan penerapannya dalam pendidikan Indonesia, disertai contoh.
- Diantara tiga jenis lingkungan pendidikan yang ada, manakah yang paling berpengaruh dalam pembentukan kepribadian anak? Jelaskan alasan anda beserta contoh.
- Hari pendidikan nasional ditetapkan setiap tanggal 2 Mei sesuai dengan kelahiran Ki Hajar Dewantara. Jelaskan pandangan anda tentang hal ini dan apakah di Indonesia sesuai dengan konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara?
- Perubahan kurikulum menjadi KBK pada tahun 2004 dan kemudian disempurnakan lagi menjadi kurikulum KTSP yang sekarang digunakan di sekolah-sekolag merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Jelaskan pendapat anda tentang perubahan kurikulum tersebut
- Masalah utama yang dihadapi oleh dunia pendidikan saat ini adalah msalah yang berkaitan dengan moral anak didik yang kurang memperhatikan nilai-nilai. Jelaskan pendapat anda kenapa terjadi hal seperti itu dan bagaimana usaha pemecahannya?
- Dalam menghadapi krisis globalisasi seperti yang terjadi saat sekarang ini, pendidikan yang bagaimana seharusnya dilaksanakan di Indonesia saat ini? Jelaskan pendapat anda.
Jawaban
Soal Ujian Mid Semester Pengantar Pendidika
Jelaskan hakikat manusia menurut pandangan psikoanalitik!
Menurut
Freud dalam Akta Mengajar V oleh Universitas Terbuka, secara hakiki kepribadian
manusia terdiri dari tiga komponen, yaitu Id, ego, dan superego. Selanjutnya
dijelaskan bahwa Id meliputi berbagai jenis keinginan, dorongan, kehendak, dan
insting manusia yang mendasari perkembangan individu, yang sering juga disebut
libido seksual atau dorongan untuk mencapai kenikmatan hidup. Ego berfungsi
untuk menjembatani antara Id dengan dunia luar dari individu. Yang muncul ke
dunia luar dari perbuatan individu adalah egonya. Ego mengatur gerak gerik Id
dalam memuaskan libidonya, dengan cara tidak memunculkan semua dorongan yang
timbul atau ada di dalam Id. Selanjutnya superego, tumbuh dan berkembang berkat
interaksi antara indovidu dengan lingkungannya, yang bersifat mengatur seperti
: nilai (value) moral, adat, tradisi, hukum, norma dan yang sejenis lainnya.
Jadi superego adalah pengawas tingkah laku individu dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Kemukakan unsur-unsur pendidikan dan keterkaitannya dalam bentuk skema.
Kemudian jelaskan kualitas pendidikan (hasil belajar) bila salah satu unsur pendidikan
tidak ada.
Dalam
proses pendidikan terdapat unsur-unsur
pendidikan yang dapat membentuk pola interaksi, yaitu :
a. Tujuan
Tujuan pendidikan
nasional adalah membentuk manusia Indonesia yang bisa mandiri dalam konteks
kehidupan pribadinya, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta
kehidupan sebagai makhluk yang beragama (Ketuhanan Yang Maha Esa).
b. Pendidik
Pendidik adalah
orang yang mempunyai tanggung jawab dalam melaksanakan pendidikan.
c. Subjek didik
Subjek didik adalah
manusia yang memiliki potensi yang selalu mengalami perkembangan sejak
terciptanya sampai meninggal dunia dan perubahan-perubahan terjadi secara bertahap,
tetapi secara wajar.
d. Isi/materi pendidikan
Materi yang
diberikan harus sesuai dengan tujuan pendidikan, yang mengandung nilai-nilai
sesuai dengan pandangan hidup bangsa. Dalam menetapkan bahan/materi tersebut,
karakteristik subjek didik pada fase perkembangan tertentu harus pula menjadi
pertimbangan.
e. Cara/metode dan alat
Metode adalah cara
untuk mencapai tujuan sedangkan alat adalah segala sesuatu yang membantu
terwujudnya tujuan pendidikan. Alat ini dibatasi berupa tindakan dan
keberadaan.
f. Situasi lingkungan
Lingkungan dapat
terbagi menjadi dua, yaitu : lingkungan alam dan lingkungan sosial.
Jelaskan dengan ringkas disertai dengan contoh bahwa implikasi gerakan
pengajaran alam sekitar adalah kurikulum muatan lokal
Gerakan ini memiliki beberapa prinsip yaitu; (1)
dengan pengajaran alam sekitar, guru dapat memperagakan secara langsung sesuai
dengan sifat dasar pengajaran; (2) pengajaran alam sekitar memberikan
kesempatan sebanyak-banyaknya agar peserta didik aktif; (3) pengajaran alam
sekitar memungkinkan untuk memberikan pengajaran totalitas, yaitu suatu bentuk
dengan ciri-ciri: (a) suatu pengajaran yang tidak mengenal pembagian mata
pengajaran dalam daftar pengajaran, tetapi guru memahami tujuan pengjaran dan
mengarahkan usahanya untuk mencapai tujuan , (b) suatu pengajaran yang menarik
minat, karena segala sesuatu dipusatkan atas suatu bahan pengajaran yang
menarik perhatian peserta didik dan dimbilkan dari alam sekitarnya, dan (c)
suatu pengajaran yang memungkinkan segala bahan pengajaran itu memiliki
hubungan yang erat antara satu dengan lainnya secara teratur; (4) pengajaran
alam sekitar member kepada peserta didik bahan apersepsi intelektual yang kukuh
dan tidak verbalitas; dan (5) pengajaran alam sekitar memberikan apersepsi
emosional karena alam sekita mempunyai ikatan emosional dengan peserta didik.
Prinsip pengajaran alam sekitar telah banyak
dilaksanakan di sekolah dengan peragaaan, penggunaan bahan local dalam
pengajaran dan lain-lain. Mengacu pada konsep alam sekitar, program pengajaran
beberapa tahun terakhir ini telah ditetapkan adanya materi pelajaran muatan
lokal dalam kurikulum. Dengan kurikulum tersebut diharapkan peserta didik
semakin dekat dengan alam sekitar dan masyarakat lingkungannya. Di samping alam
sekitar sebagai isi bahan ajar, alam sekitar juga menjadi kajian empirik
melalui percobaan, studi banding, dan sebagainya. Dengan memanfaatkan
sumber-sumber dari alam sekitar dalam kegiatan pembelajaran, dimungkikan
peserta didik akan lebih menghargai, mencintai, dan melestarikan lingkungan
alam sekitar sebagai sumber kehidupannya.
Pada saat sekarang ini, pendidikan di negara Indonesia masih banyak
mengalami permasalahan. Diantaranya adalah masalah mutu pendidikan yang masih
rendah. Jelaskan pendapat anda dalam hal ini dan kemukakanlah upaya-upaya yang
dilakukan dalam mengatasi permasalahan mutu pendidikan.
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di
Indonesia antara lain adalah masalah efektivitas, efisiensi, relevansi, dan
standarisasi pengajaran. Permasalahan tersebut tidak berdiri sendiri. Dalam
kenyataannya di lapangan masalah tersebut saling terkait. Mungkin pada
situasi/kondisi muncul secara serempak meskipun dalam bobot yang berbeda.
Namun, hal tersebut masih menjadi msalah pendidikan di Indonesia pada umumnya.
Pendidikan di Indonesia menghasilkan “manusia
robot”. Pendidikan di Indonesia telah mengorbankan keutuhan, kurang seimbang
antara belajar yang berpikir (kognitif) dan perilaku belajar yang merasa
(afektif). Jadi unsur integrasi cenderung semakin hilang, yang terjadi adalah
disintegrasi.
Pendidikan di Indonesia hanya siap untuk
memenuhi kebutuhan zaman dan bukannya bersikap kritis terhadap zamannya.
Manusia sebagai objek (yang adalah wujud dari dehumanisasi) merupakan fenomena
yang justru bertolak belakang dengan visi humanisasi, menyebabkan manusia
tercerabut dari akar-akar budayanya (seperti di dunia Timur/Asia).
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi
permasalahan mutu pendidikan adalah pengelolaan pendidikan guru dan tenaga
kependidikan, dana pendidikan, pendidikan non formal, pengembangan kurikulum,
sistem persekolahan dan pendekatan dalam proses pembelajaran.
Azas-azas pokok pendidikan di negara Indonesia terdiri dari tiga, yaitu
Asas Tut Wuri Handayani, belajar sepanjang hayat, kemandirian dalam belajar.
Jelaskan masing-masing azas, dan penerapannya dalam pendidikan Indonesia,
disertai contoh.
a.
Asas Tut Wuri Handayani
Asas Tut Wuri
Handayani merupakan gagasan yang mula-mula dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara
seorang perintis kemerdekaan dan pendidikan nasional. Tut Wuri Handayani
mengandung arti pendidik dengan kewibawaan yang dimiliki mengikuti dari
belakang dan memberi pengaruh, tidak menarik-narik dari depan, membiarkan anak
mencari jalan sendiri, dan bila anak melakukan kesalahan baru pendidik
membantunya (Hamzah, 1991:90). Gagasan tersebut dikembangkan Ki Hajar Dewantara
pada masa penjajahan dan masa perjuangan kemerdekaan. Dalam era kemerdekaan
gagasan tersebut serta merta diterima sebagai salah satu asas pendidikan
nasional Indonesia (Jurnal Pendidikan, No. 2:24).
Menurut asas Tut Wuri Handayani (1) pendidikan dilaksanakan tidak menggunakan syarat
paksaan, (2) pendidikan adalah penggulowenthah yang mengandung makna: momong,
among, ngemong (Karya Ki Hajar Dewantara, hal. 13). Among mengandung arti
mengembangkan kodrat alam anak dengan tuntutan agar anak didik dapat
mengembangkan hidup batin menjadi subur dan selamat. Momong mempunyai arti
mengamat-amati anak agar dapat tumbuh menurut kodratnya. Ngemong berarti kita
harus mengikuti apa yang ingin diusahakan anak sendiri dan memberi bantuan pada
saat anak membutuhkan, (3) pendidikan menciptakan tertib dan damai (orde en
vrede), (4) pendidikan tidak ngujo (memanjakan anak), dan (5) pendidikan
menciptakan iklim, tidak terperintah, memerintah diri sendiri dan berdiri di
atas kaki sendiri (mandiri dalam diri anak didik).
b.
Asas Belajar sepanjang Hayat
Pada dasarnya manusia adalah makhluk “menjadi”, yakni makhluk yang tidak
pernah sempurna, selalu berkembang mengikuti perkembangan yang terjadi di
lingkungan kehidupannya. Apa yang dipelajari hari ini belum tentu sesuai dengan
tantangan perubahan pada beberapa tahun berikutnya. Implikasi dari konsep yang
demikian adalah bahwa manusia harus selalu belajar sepanjang hayat, sehingga
dia dapat mempelajari dan menyesuaikan diri sesuai dengan perubahan yang
berlangsung.
Dengan kemampuan dan kemauan untuk belajar sepanjang hayat, maka konsep
belajar tidak lagi sekedar belajar untuk tahu (learning to know) dan mampu
(learning to do), akan tetapi belajar sepanjang hayat yang menuntut kemauan dan
kemampuan seseorang guna belajar untuk menjadi (learning to be).
Pendidikan
sepanjang hayat memungkinkan tiap warga negara Indonesia: (1) mendapat
kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri dan kemandirian sepanjang hidupnya,
(2) mendapat kesempatan untuk memanfaatkan layanan lembaga-lembaga pendidikan
yang ada di masyarakat. Lembaga pendidikan yang ditawarkan dapat bersifat
formal, informal, non formal, (3) mendapat kesempatan mengikuti program-program
pendidikan sesuai bakat, minat, dan kemampuan dalam rangka pengembasngan
pribadi secara utuh menuju profil Manusia Indonesia Seutuhnya (MIS) berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; dan (4) mendpaat kesempatan
mengembangkan diri melalui proses pendidikan jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan tertentu sebagaimana tersurat dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 2 Tahun 1989.
c. Asas Kemandirian dalam Belajar
Perwujudan kemandirian dalam belajar akan menempatkan pendidik dalam
peran utama sebagai fasilitator, informator, dan motivator. Dalam kegiatan
belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan kemandirian dalam belajar itu
dengan menghindari campur tangan guru, namun guru selalu siap untuk ulur tangan
bila diperlukan.Salah satu pendekatan yang memberikan peluang dalam melatih
kemandirian belajar peserta didik adalah sitem CBSA (Cara Belajar Siwa Aktif).
Diantara tiga jenis lingkungan pendidikan yang ada, manakah yang paling
berpengaruh dalam pembentukan kepribadian anak? Jelaskan alasan anda beserta
contoh.
Lingkungan pendidikan ada tiga, yaitu : keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Menurut saya, lingkungan sekolah mempunyai pengaruh paling besar
pada pembentukan kepribadian anak. Mengapa? Sebagian waktu aktif peserta didik
adalah di lingkungan sekolah. Penetapan beban belajar sesuai dengan kurikulum
KTSP yang kita pakai adalah 32 jam/minggu untuk anak SD dan SMP, 38 jam/minggu
untuk SMA. Jika dibagi dengan 5 hari per minggu maka waktu belajar anak di
sekolah adalah 6-8 jam per hari. Ditambah lagi dengan tambahan belajar di
sekolah dan ekstrakurikuler dan pekerjaan rumah yang diberi setiap harinya.
Interaksi siswa dengan keluarganya makin berkurang.
Pendidikan di sekolah terikat pada aturan formal yang harus diikuti
siswa. Anak didik diwajibkan untuk mengikuti semua peraturan yang ada di
sekolah. Dengan demikian, karakter peserta didik banyak terbentuk dari
keterikatan siswa dengan peraturan yang ada di sekolah. Selain itu, siswa juga
berinteraksi dengan teman sekolahnya. Pembentukan karakter juga dipengaruhi
oleh lingkungan pertemanannya di sekolah. Jadi, lingkungan yang paling
berpengaruh adalah lingkungan sekolah.
Hari pendidikan nasional ditetapkan setiap tanggal 2 Mei sesuai dengan
kelahiran Ki Hajar Dewantara. Jelaskan pandangan anda tentang hal ini dan
apakah di Indonesia sesuai dengan konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara?
Bapak Ki Hajar Dewantara telah memperjuangkan pendidikan yang merata
untuk semua rakyat di Indonesia. Pada usia 40 tahun, beliau mengganti namanya
dari Raden Mas Soewardi Soeryaningrat menjadi Ki Hajar Dewantara dan melepaskan
gelar kebangsawannya. Tujuannya adalah beliau dapat bebas dekat dengan rakyat,
baik secara fisik maupun hatinya. Maka untuk mengenang jasa-jasa beliau,
kemudian Hari Pendidikan Nasional ditetapkan pada tanggal 2 Mei setiap
tahunnya.
Konsep pendidikan di Indonesia belum sesuai dengan yang di sebutkan
dalam UU No. 20 tahun 2003 bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin
pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan
efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan
tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu
dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan. Namun seperti yang kita lihat dan rasakan, pendidikan
Indonesia telah bergeser menjadi sebuah lahan industri baru. Bukan lagi sebagai
upaya pembangkitan kesadaran kritis dan sebagai tempat pengembangan
potensi-potensi manusia. Selain itu biaya pendidikan juga semakin mahal. Ini
diakibatkan kurangnya dukungan Pemerintah terhadap tempat belajar yang layak
dan murah. Jika kita berbicara pada kualitas pendidikan Indonesia yang hanya
berorientasi pada pembunuhan kreatifitas berpikir dan berkarya. Sedangkan
kurikulum yang ada dalam sistem pendidikan Indonesia saat ini memang dapat
membuat peserta didik menjadi pintar namun tidak menjadi cerdas, kreatif dan
terampil. Pembunuhan kreatifitas ini disebabkan pula karena paradigma
pemerintah Indonesia yang mengarahkan masyarakatnya pada penciptaan tenaga
kerja untuk pemenuhan kebutuhan industri yang sedang gencar-gencarnya ditumbuh
suburkan di Indonesia.
Perubahan kurikulum menjadi KBK pada tahun 2004 dan kemudian
disempurnakan lagi menjadi kurikulum KTSP yang sekarang digunakan di
sekolah-sekolah merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Jelaskan pendapat anda tentang perubahan kurikulum tersebut.
KTSP itu bukan menggantikan KBK,
hanya masalah segi aspeknya saja yang berbeda. Bicara KBK adalah lebih mengacu
pada desain kurikulum. seperti digambarkan oleh Sowel (2002), desain kurikulum
adalah cara mengorganisasikan materi kurikulum. Sedangkan KTSP lebih mengacu
pada tingkatan (level) pengembangan kurikulum. Dengan kata lain Kurikulum yang
dipakai masih tetap berpola pada KBK, sedangkan segi tingkat pengembangan
sampai pada tingkat satuan pendidikan, harapannya tentu memberikan otonomi
seluas-luasnya kepada guru dan sekolah untuk mengembangan kompetensi based
sesuai dengan kondisi yang ada di masing-masing daerah.
Tetapi pada prinsipnya, model KTSP
bukanlah kurikulum baru, hanya modifikasi dari model kurikulum yang sudah ada.
“Jadi bukan berarti kita ganti kurikulum,”
Bila kita lihat dari
beberapa aspek yang terdapat dalam KBK maupun KTSP, ada kesamaan antara
keduanya. Kesamaan tersebut diantaranya adalah :
a.
Pendekatan pembelajaran berorintasi pada
kompetensi (competence based approach).
b.
Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman
c.
Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan
pendekatan dan metode yang bervariasi
d.
Penilaian memperhatikan pada proses dan hasil
belajar (authentic assessment)
e.
Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga
sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif
Upaya peningkatan
kualitas pendidikan yang ada di kurikulum KTSP adalah
1.
Didasarkan pada potensi, perkembangan dan
kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya.
2.
Menegakkan lima pilar belajar:
·
belajar untuk beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME,
·
belajar untuk memahami dan menghayati,
·
belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat
secara efektif,
·
belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi
orang lain,
·
belajar untuk membangun dan menemukan jati
diri, melalui proses pembela-jaran yang efektif, aktif, kreatif &
menyenangkan.
3.
Memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan
perbaik-an, pengayaan, dan/atau percepatan
sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisinya dengan memperhatikan
keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan,
keindividuan, kesosialan, dan moral.
4.
Dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta
didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan
hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing
ngarsa sung tulada
5.
Menggunakan pendekatan multistrategi dan
multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan meman-faatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
6.
Mendayagunakan kondisi alam, sosial dan
budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan
seluruh bahan kajian secara optimal.
7.
Diselenggarakan dalam kese-imbangan,
keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis
serta jenjang pendidikan.
Masalah utama yang dihadapi oleh dunia pendidikan saat ini adalah masalah
yang berkaitan dengan moral anak didik yang kurang memperhatikan nilai-nilai.
Jelaskan pendapat anda kenapa terjadi hal seperti itu dan bagaimana usaha
pemecahannya?
Pendidikan di Indonesia
telah mengorbankan keutuhan, kurang seimbang antara belajar yang berpikir
(kognitif) dan perilaku belajar yang merasa (afektif). Jadi unsur integrasi
cenderung semakin hilang, yang terjadi adalah disintegrasi.
Pendidikan di Indonesia
tidak lagi menciptakan manusia purnawan atau manusia utuh atau manusia
terintehrasi. Pada masa-masa krisis multidimensiuonal sekarang ini, pendidikan
yang bercorak pragmatis itu malah memperparah keadaan. Pendidikan pragmatis ini
menghasilkan manusia-manusia yang mungkin cerdas dan terampil namun belum entu
berbudi baik. Permasalahan mulai dari masalah sosial, poluitik, rasial,
lingkungan hidup, ketakwaan, susila, rasa kebangsaan, dan lain-lain mengacu
pada kesimpulan bahwa sumber daya manusia ini kurang dalam segi humaniora
(kemanusiaan).
Mengapa hal ini bisa
terjadi? Mochtar Buchori mengemukakan, hal ini terjadi karena para pelaku
pendidikan saat ini lebih mementingkan unsur skill bukan knowledge. Jadi,
pendidik hanya memberi pelajaran, misalnya bagaimana mentransfer ilmu kepada
orang lain tanpa dibekali dengan pengetahuan bagaimana menghadapi peserta didik
yang mempunyai karakter yang berbeda-beda. Kemudian, menurut Mochtar Buchori,
sistem pendidikan Indonesia tidak mencerminkan tiga unsur utama dalam
pendidikan. Ketiga unsur itu adalah pendidikan yang bersifat membimbing anak
agar bisa menghidupi diri sendiri, membimbing agar bisa mengembangkan kehidupan
bermakna, dan membimbing agar bisa memuliuakan kehidupan itu sendiri.
Proses pendidikan yang
berlangsung sekarang ibarat ruang yang terbatas pada penciptaan mesin-mesin
pekerja (robot) yang hanya memiliki kemampuan berpikuir statis, bukan pada
sebuah proses penciptaan manusia pemikir yang sangat diperlukan untuk
kelangsungan kehidupan di permukaan bumi ini.
Dunia pendidikan di
Indonesia harus meletakkan kembali cita-cita pendidikan yang pernah di kobarkan
sebelum negeri ini merdeka. Pendidikan di Indonesia sudah saatnya bukan untuk
mengekor pada kepentingan negara lain. Begitu banyak kekayaan alam negeri ini
tentunya akan menghasilkan lebih banyak pemikir-pemikir baru yang akan lebih
baik dibandingkan pemikir di negara lain. Memperbaiki sistem pengelolaan
pendidikan, mulai di wilayah pendidik, hingga pada fasilitas pendidikan, harus
menjadi agenda utama.
Dalam menghadapi krisis globalisasi seperti
yang terjadi saat sekarang ini, pendidikan yang bagaimana seharusnya
dilaksanakan di Indonesia saat ini? Jelaskan pendapat anda.
Untuk
menghadapi pasar global maka kebijakan pendidikan nasional harus dapat
meningkatkan mutu pendidikan, baik akademik maupun non-akademik, dan
memperbaiki menejemen pendidikan agar lebih produktif dan efisien serta
memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan.
Indonesia harus melakukan reformasi dalam proses pendidikan, dengan tekanan
menciptakan sistem pendidikan yang lebih komperehensif dan fleksibel
0 Komentar:
Posting Komentar