This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Selasa, 28 Mei 2013
Minggu, 26 Mei 2013
Jenis-jenis Pemotretan Fotografi
TUGAS MATA KULIAH FOTOGRAFI
FOTO PANING, BLURRING, LANDSCAPE, FREEZING,
DAN PASPHOTO
OLEH
KELOMPOK 4
FANNY RAHMATINA RAHIM
(16030)
FAUZIAH (16023)
FITRI MULYASIH (12736)
SESRIA OSSY (12707)
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI
PADANG
2013
Foto Paning
Foto
panning adalah foto yang memperlihatkan kesan bergerak pada sebuah subyek,
dengan membuat background menjadi blur sementara subyek utama tetap tajam. Foto
panning bisanya dibuat dengan menggerakkan kamera searah dengan gerakan subyek.
Dalam
kenyataannya, dengan latihan yang cukup dan sedikit tips dibawah ini anda pasti
akan bisa membuat foto panning yang bagus.
1.
Siapkan Kamera Untuk Foto Panning
Untuk
membuat
foto panning, gunakan mode shutter priority – T atau Sv sehingga kita bisa
mengeset shutter speed di angka yang lebih rendah dibanding yang biasa kita
gunakan. Berapa besar shutter speed yang harus dipakai tergantung pada
kecepatan gerakan subyek yang akan difoto dan kecepatan relatif subyek terhadap
kamera, dan bisanya hal inilah yang harus banyak dilatih.
Shutter
speed untuk membuat panning orang yang naik sepeda tentu berbeda dengan shutter
speed untuk foto panning balapan motor tentunya. Sama-sama balapan motor namun
kalau motornya melaju lurus tepat didepan kita atau sedang berbelok ditikungan
juga berbeda.
Aturannya
adalah, saat subyek yang dipanning tampak kurang tajam naikkan shutter
speednya. Saat bacjground kurang blur, turunkan shutter speednya.
Berikut
beberapa contoh shutter speed yang bisa dipakai diawal, namun semuanya tetap
harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan:
a. Orang joging/ sepeda biasa dijalanan: 1/20 detik
b. Sepeda gunung uphill/downhill: 1/30 sampai 1/50 detik
c. Mobil: sekitar 1/50 detik
d. Balapan motor/mobil : 1/100 sampai 1/200 detik
2. Cara Fokus untuk Panning
Saat
foto panning, kita bisa memakai autofokus ataupun manual fokus. Namun biasanya
manual fokus akah lebih konsisten meski tentu saja lebih membutuhkan latihan
dan kesabaran. Anda bisa menggabungkan kedua mode fokus: gunakan autofokus
untuk mengeset titik fokus pada titik dimana subyek akan berada (antisipasilah
dimana posisi subyek akan berada), lalu setelah terkunci, switch ke manual
fokus (MF).
Set
frame yang cukup lebar, jangan terlalu ketat, kasih ruangan didepan dan
belakang subyek sehingga kita cukup leluasa melakukan panning dan subyek secara
utuh tertangkap dalam frame.
3. Menggerakkan Lensa dan Kamera
Kita
harus memastikan memiliki cukup ruangan agar kamera dan lensa bisa mengikuti
arah gerakan subyek tanpa ada benda (atau orang) yang menghalangi didepan kita.
Agar subyek tetap terlihat tajam, gerakan lensa harus tenang dan stabil dan
arahnya hanya pada sumbu horisontal: dari kanan ke kiri atau sebaliknya tanpa
diikuti naik/turun, kuncinya sekali lagi latihan. Semakin lembut dan tenang
cara kita mengikuti pergerakan dan irama subyek utama, makin tajam mereka
terlihat di foto. Kita juga bisa memanfaatkan monopod untuk panning. (http://belajarfotografi.com/tips-foto-panning/)
Foto Freezing
Teknik Foto Freezing atau Teknik Freez adalah teknik memotret pada sebuah
objek yang sedang bergerak dengan seolah-olah hasil foto kita bisa menghentikan
objek yang bergerak tersebut. Teknik ini menggunakan kecepatan atau speed lensa
yang tinggi sehingga objek seolah-olah membeku.
Kenapa kita harus menggunakan kecepatan rana yang tinggi karena jika kita
menggunakan rana dengan speed rendah pada subjek yang bergerak akan menimbul
kan blur yang memberi kesan gerak dan dipastikan efek foto yang dihasilkan
menjadi tidak jelas dan kabur.
Penggunaan rana atau shutter dengan kecepatan rendah pada subjek yang
bergerak akan menimbulkan blur yang memberi kesan gerak. Selain itu,
penggunaan kecepatan tinggi juga dapat memberikan kesan gerak dengan membekukan
gerakan yang sedang berlangsung, pemotretan ini lazim disebut freezing.
Hasilnya adalah foto yang memperlihatkan subjek foto tepat di tengah
gerakan yang sedang dilakukan. Karena menggunakan kecepatan rana tinggi, gambar
subjek menjadi jelas atau dengan kata lain tidak blur.Pemotretan freezing yang
baik membutuhkan perencanaan.
Jika mengetahui atau dapat yang bergerak memperkirakan arah yang akan
dilalui subjek, Anda dapat menentukan sudut kamera, pencahayaan, latar
belakang, jarak fokus, dan eksposure. (http://www.lensadigital.net/2012/06/teknik-foto-freezing-dalam-fotografi.html)
Foto Bluring
Teknik Blurring
menguji kemampuan kita untuk mengolah aperture dan shutter
speed. Blurring dapat dilakukan dengan slow speed dan aturan
aperture sempit. Teknik ini bisa digunakan untuk pemotretan siang maupun malam
hari. Dengan kecepatan yang lambat, kita akan menghasilkan efek gerakan dalam
foto yang akan kita hasilkan.
Untuk memotret subjek
yang bergerak menjadi blur diperlukan kecepatan rana rendah. Kecepatan rana
yang diperlukan tergantung pada beberapa faktor. Kecepatan subjek yang bergerak
menjadi pertimbangan utama. Sebuah mobil F1 yang melaju kencang mungkin akan
menjadi blur pada eksposure dengan kecepatan rana 1/500 detik. Sementara itu,
pejalan kaki akan menjadi blur pada kecepatan rana 1/30 detik saja.
Faktor penting lainnya
adalah sudut pandang dari arah mana dilakukannya pemotretan dan jarak dari
subjek pemotretan. Subjek yang bergerak melintas dari samping akan menjadi blur
lebih cepat dibandingkan dengan subjek yang bergerak menjauh atau mendekati
pemotret secara frontal. Subjek yang bergerak di dekat kalian akan lebih blur
jika dibandingkan subjek yang bergerak jauh dari kita.
Hasil foto blurring
untuk yang objek bergerak
Selain
untuk memberi kesan bergerak dengan teknik blurring, kita juga bisa mengambil
foto objek yang diam yang backgroundnya blur. Hal ini juga sering disebut
dengan foto bokeh. Bokeh berasal dari bahasa Jepang yang artinya menjadi kabur.
Istilah ini sering dipakai di dunia fotografi untuk menggambarkan pengambilan
gambar dengan obyek yang jelas dan menjadi kabur (blur) background obyek. Cara mengambil
foto seperti ini merupakan teknik dalam fotografi dengan tujuan memberikan
kesan terpisah antara obyek dengan backgroundnya.
Ada
beberapa cara untuk mengambil foto antara lain:
1.
Gunakan mode Aperture
Priority jika kamera anda memiliki fasilitas ini. Jika tidak gunakanlah
mode "portait" atau "macro".
2.
Matikan flash.
3.
Ideal lokasi pengambilan
gambar adalah outdoor dengan cuaca yang cerah atau tempat yang memiliki
pencahayaan yang baik. Jika teman-teman mangambil gambar di indoor
usahakan ada banyak cahaya diruangan. Jika cahaya tidak mencukupi gunakan
tripod untuk mendapatkan posisi kamera yang steady.
4.
Carilah subyek foto yang
cukup kecil, memiliki tekstur, dan kontras yang cukup sehingga kamera dapat
mengunci fokus
5.
Buatlah jarak yang jauh
antara subyek dengan backgroudnya. Misalnya, saat teman-teman ingin memotret
sebuah botol diatas meja. Buatlah jarak antara jarak botol dengan backgroundnya
lebih jauh. Karena jika jaraknya tidak terlalu jauh maka semua subyek akan
terlihat dengan jelas.
6.
Agar bokeh maksimal,
kita bisa mencari background yang memiliki pola mencolok atau memiliki
pantulan, contohnya kaca atau logam.
7.
Dekatkan kamera kepada
obyek yang ingin dibuat fokus.
8.
Kunci fokus pada subyek
tersebut dengan menekan shutter setengah.
9.
Setelah di ambil gambarnya
kemudian cek kembali hasil jepretan tadi apakah sudah sesuai apa yang
diinginkan.
10.
Gunakanlah optical zoom
agar maksimal dalam pengambilan gambar.
Foto Landscape
Foto Landscape adalah sebuah imaji yang menyajikan sebuah
hamparan pemandangan. Imaji yang dihasilkan bukan hanya sekedar foto
pemandangan, namun harus bisa menterjemahkan nilai-nilai estetika, etika dan
efek sebuah foto landscape. Landscape adalah buah dari ekspresi pribadi, kita
harus menggunakan emosi, ide dan konsep serta referensi simbol sebagai medium
untuk berkomunikasi
1. Perhatikan Horizon
Jika kita berhadapan dengan suatu pemandangan, hampir dapat dipastikan kita
akan melihat garis horizontal yang membentang dan membelah gambar menjadi dua
bagian. Ini disebut garis horizon. Dalam Fotografi Landscape, jika salah satu
bagian lebih menarik. Berilah porsi 2/3 dari frame. Dan yang kurang menarik
beri sisanya yaitu 1/3. Memang tidak mutlak, tetapi bila POI berada pada bagian
yang 2/3 maka kesannya akan lebih kuat.
2. Pertimbangkan langit
Langit adalah elemen yang cukup penting dalam landscape.Jika dalam
pemotretan langit kurang bagus, usahkan jangan menempatkan pada 2/3 frame. Ini
akan menimbulkan kesan yang flat dan membosankan. Tetapi jika keaadan langit
dan awan dalam formasi yang ‘wow’, jangan ragu untuk penuhi frame dengan
langit. Gunakan filter untuk meningkatkan kontras dan saturasi langit seperti
Gradual neutral density dan Polarizer.
3. Cari Focal Point
Focal point adalah titik dimana mata kita berhenti pada saat memandang sebuah
foto. Tanpa focal point, mata kita tidak akan fokus dalam melihat foto. Seperti
jenis fotografi lainnya, fotografi landscape juga membutuhkan focal point.
Focal point dapat berupa batu, rumput, ranting, bunga. Apapun yang sepertinya
menyatu dengan alam dapat dijadikan focal point. Jangan lupakan pengaplikasian
rule of third dalam penempatan focal point.
4. Jangan lupakan foreground.
Foreground bisa menjadikan foto kita lebih berdimensi. Ada sense of depth
dari foto kita jika kita meletakan foreground dengan benar. Seringkali
foreground menjadi POI dari foto landscape kita.
5. Gunakan Tripod
Mungkin sejak zaman digital orang
sering melupakan tripod. Buat apa tripod, kalau ISO tinggi sudah bagus
hasilnya. Lensa-pun sudah ada yang dengan stabilizer. Ups, jangan salah sangka
dulu, tripod hukumnya wajib bagi landscaper. Untuk Exposure diatas satu detik
(pasti sering lho), tripod sangat dianjurkan. Walaupun tripod agak repot untuk
dibawa, tetapi akan membuat anda tersenyum nantinya.
6. Maksimalkan Depth of Field (DoF)
Yang namanya landscape fotografi, pada umumya semua elemen dalam keadaan
fokus. Walaupun tidak mutlak, inilah konsep dasar dari fotografi landscape.
Untuk itu gunakan aperture sekecil mungkin. Dan jika perlu, terapkan konsep
hyporfocal distance. Dan jika kita mengecilkan aperture, otomatis shutter speed
akan berkurang dan tripod dibutuhkan.
7. Tangkap gerakan alam
Mungkin sebagian orang berfikir foto landscape adalah foto yang tenang,
damai, kalem dll. Tapi kita bisa menambahkan sedikit drama pada foto landscape
kita. Dapat berupa ombak di laut, pohon yang tertiup angin, awan yang berjalan,
dsb. Dalam menangkap gerakan seperti ini, dibutuhkan beberapa peralatan
pendukung seperti filter ND (neutral density) dan tripod. Jika kita berhasil
menangkapnya, foto landscape kita akan terasa “otherworld” dengan mood yang
sangat kuat.
8. Bekerja sama dengan cuaca
Cuaca tidak dapat kita prediksi. Kita cuma bisa menunggu waktu yang tepat
untuk memotret. Kebanyakan pemula berfikir foto landscape yang bagus adalah
pada saat hari yang cerah. Ini tidak sepenuhnya salah, disini sudah dijelaskan
jenis – jenis fotografi landscape. Foto yang diambil saat hari cerah sudah
biasa dan biasa dijadikan foto kalender. Jika kita ingin foto landscape yang
sedikit berbeda, memotretlah pada saat cuaca yang tidak biasa. Misalnya saat
terjadi badai, mendung, sehabis hujan, langit gelap dengan sedikit sinar
matahari, dan kondisi “extrem” lainnya. Foto anda akan lebih berkarakter,
karena kejadian yang anda foto barusan tidak akan terulang lagi.
9. Golden hour
Cahaya dari samping akan menunjukan sebuah dimensi dan tekstur yang kuat
untuk sebuah objek. Dalam fotografi landscape, cahaya dari samping muncul saat
pagi hari dan sore hari. Pada waktu ini, warna – warni terlihat sangat bagus dan
landscape terlihat sangat hidup. Dinamakan golden hour karena warna warni pada
waktu ini adalah merah-kuning-seperti-emas.
10. Garis dan bentuk
Bermainlah dengan komposisi. Garis dapat menjadi focal point yang sangat
kuat karena membantu mata kita menelusuri foto landscape kita. Garis dapat
memberikan kedalaman ruang yang luar biasa, perspective yang berbeda.
11. Ganti perspective
Eksplorasi. Jangan hanya terpaku pada satu titik. Temukan view yang berbeda
dengan view sejajar dengan tanah, atau naik ke atas pohon. Biarkan imajinasi
anda mengalir dan mencari view yang sesuai dengan previsualisasi anda. (http://www.memobee.com/10-tips-fotografi-landscape-2431-eij.html)
Foto Pasfoto
Pasfoto adalah gambar dari berukuran khusus (pada umumnya berukuran 2×3,
3×4, 4×6), yang menampakkan 80% wajah dengan pose formal dan pakaian formal.
Biasanya pasfoto dipergunakan untuk kelengkapan dokumen resmi.
Studi Kelayakan Usaha
STUDI
KELAYAKAN USAHA
"12 Langkah Memulai Usaha"
Berniat membuka usaha sendiri, tapi
bingung harus mulai darimana? Memang tak
mudah untuk memulai usaha, tapi jika
Anda bisa menjawab pertanyaan berikut, berarti
Anda siap memulainya:
1. Apakah bidang usaha yang akan
digeluti itu cukup potensial? Bagaimana
prospeknya?
2. Seberapa ketat persaingannya?
Siapa kira-kira yang akan menjadi pesaing usaha
tersebut? Bagaimana cara
menghadapinya?
3. Apa target usaha tersebut?
Bagaimana mencapainya?
4. Dari segi hukum, apa yang perlu
disiapkan? Apa saja penghalangnya?
5. Apa nama usaha (perusahaan) itu?
6. Berapa dana yang dibutuhkan?
Bagaimana memenuhinya?
7. Dimana usaha tersebut akan
dijalankan? Apakah sudah mempersiapkan kantornya?
8. Sarana atau peralatan apa yang dibutuhkan?
Bagaimana mendapatkannya?
9. Apa tersedia asuransi yang
memadai?
10. Apakah Anda sudah memiliki
supplier atau pemasok bahan baku?
11. Sistem manajemen seperti apa
yang akan diterapkan? Siapa yang akan menjalankan
operasional usaha sehari-hari? Berapa
karyawaan yang dibutuhkan?
12. Bagaimana sistem pemasaran dan
distribusi produk atau jasa yang akan dihasilkan?
Bagaimana agar masyarakat mengenal
produk atau jasa yang akan dipasarkan?
Bila tidak bisa menjawab semua
pertanyaan itu, maka sebaiknya Anda mengkaji ulang
niat membuka usaha sendiri, sampai
benar-benar siap. (*)
Untuk dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan di atas, maka seorang wirausaha dapat
melakukan suatu Studi Kelayakan
Usaha.
Pengertian Studi Kelayakan Usaha
Usaha yang akan dijalankan diharapkan
dapat memberikan penghasilan sesuai dengan
target yang telah ditetapkan.
Pencapaian tujuan usaha harus memenuhi beberapa
kriteria kelayakan usaha. Artinya,
jika diihat dari segi bisnis, suatu usaha sebelum dijalankan harus dinilai
pantas atau tidak untuk dijalankan. Pantas artinya layak atau akan
memberikan keuntungan dan manfaat
yang maksimal.
Agar tujuan perusahaan dapat
tercapai sesuai keinginan, apapun tujuan perusahaan
(baik profit, sosial, maupun
gabungan dari keduanya), apabila ingin melakukan investasi,
terlebih dahulu hendaknya dilakukan
sebuah studi. Tujuannya adalah untuk menilai
apakah investasi yang akan
ditanamkan layak atau tidak untuk dijalankan (dalam arti
sesuai dengan tujuan perusahaan)
atau dengan kata lain, jika usaha tersebut dijalankan,
akan memberikan manfaat atau tidak.
Untuk itu suatu usaha perlu
melakukan suatu studi kelayakan usaha, yaitu suatu
kegiatan yang mempelajari secara
mendalam tentang suatu kegiatan, usaha atau bisnis
yang akan dijalankan dalam rangka
menentukan layak atau tidak suatu usaha tersebut
dijalankan.
Dari pengertian tersebut, maka studi
kelayakan usaha merupakan kegiatan untuk mempelajarisecara mendalam, artinya
meneliti secara sungguh-sungguh data dan informasi yang ada, yang kemudian
mengukur, menghitung dan menganalisis hasil penelitian tersebut dengan
menggunakan metode-metode tertentu. Dan penelitian yang dilakukan terhadap
usaha yang akan dijalankan menggunakan ukuran tertentu, sehingga diperoleh
hasil yang maksimal.
Istilah kelayakan mengandung arti,
bahwa penelitian yang dilakukan secara mendalam
dengan tujuan untuk menentukan
apakah usaha yang dijalankan akan memberikan
manfaat yang lebih besar
dibandingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan. Dengan
kata lain, kelayakan dapat berarti
bahwa usaha yang dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan
nonfinansial sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Lebih lanjut, istilah layak
juga berarti bahwa suatu usaha juga dapat memberikan keuntungan tidak hanya
bagi perusahaan yang menjalankan, tetapi juga bagi investor, kreditor,
pemerintah dan masyarakat luas. Dengan demikian dalam suatu studi kelayakan
usaha akan menyangkut tiga aspek, yaitu:
1. Manfaat ekonomis usaha tersebut
bagi usaha itu sendiri (sering disebut sebagai
manfaat finansial). Yang berarti
apakah usaha tersebut dipandang cukup
menguntungkan apabila dibandingkan
dengan risiko usaha tersebut.
2. Manfaat ekonomis usaha tersebut
bagi Negara tempat usaha itu dilaksanakan (sering
disebut sebagai manfaat ekonomi
nasional). Yang menunjukkan manfaat usaha
tersebut bagi ekonomi makro suatu
negara.
3. Manfaat sosial usaha tersebut
bagi masyarakat di sekitar lokasi usaha.
Tujuan
Ada lima tujuan, pentingnya
melakukan studi kelayakan usaha:
1. Menghindari risiko kerugian
Studi kelayakan bertujuan untuk
menghindari risiko kerugian keuangan di masa datang
yang penuh ketidakpastian. Kondisi
ini ada yang dapat diramalkan akan terjadi
atau terjadi tanpa dapat diramalkan.
Dalam hal ini fungsi studi kelayakan adalah untuk
meminimalkan risiko yang tidak diinginkan,
baik risiko yang dapat dikendalikan
maupun yang tidak dapat
dikendalikan.
2. Memudahkan perencanaan
Ramalan tentang apa yang akan
terjadi di masa yang akan datang, dapat mempermudah
dalam melakukan perencanaan.
Perencanaan tersebut, meliputi:
·
Berapa jumlah dana yang diperlukan
·
Kapan usaha akan dijalankan
·
Di mana lokasi usaha akan dibangun
·
Siapa yang akan melaksanakan
·
Bagaimana cara melaksanakannya
·
Berapa besar keuntungan yang akan
diperoleh
·
Bagaimana cara mengawasinya jika
terjadi penyimpangan
Dengan adanya perencanaan yang baik,
maka suatu usaha akan mempunyai jadwal
pelaksanaan usaha, mulai dari usaha
dijalankan sampai pada waktu tertentu.
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
Berbagai rencana yang sudah disusun
akan memudahkan dalam pelaksanaan usaha.
Rencana yang sudah disusun akan
dijadikan acuan dalam mengerjakan setiap tahap
usaha, sehingga suatu pekerjaan
dapat dilakukan secara sistematis dan dapat tepat
sasaran serta sesuai rencana.
4. Memudahkan pengawasan
Pelaksanaan usaha yang sesuai
rencana akan memudahkan untuk melakukan
pengawasan terhadap jalannya uasaha.
Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak
terjadi penyimpangan dari rencana
yang telah disusun. Di samping itu, pelaksanaan
usaha dapat dilakukan secara
sungguh-sungguh, karena ada yang mengawasi.
5. Memudahkan pengendalian
Adanya pengawasan dalam pelaksanaan
pekerjaan dapat terdeteksi terjadinya suatu
penyimpangan, sehingga dapat
dilakukan pengendalian atas penyimpangan tersebut.
Tujuan dari pengendalian ini adalah
untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan
yang melenceng, sehingga tujuan
perusahaan akan tercapai.
Pihak-pihak yang berkepentingan
Peusahaan yang melakukan studi
kelayakan usaha akan mempertanggungjawabkan
hasilnya kepada berbagai pihak yang
berkepentingan, yaitu:
1. Investor
Jika hasil studi kelayakan yang
telah dibuat ternyata layak untuk direalisasikan,
pendanaan dapat mulai dicari dengan
mencari investor atau pemilik modal yang
mau menanamkan modalnya. Bagi
investor, hasil studi kelayakan memiliki arti
tersendiri, karena investor akan
mempelajari laporan tersebut untuk memastikan
keuntungan yang akan diperoleh serta
jaminan keselamatan atas modal yang akan
ditanamkannya.
2. Lembaga keuangan
Jika modal perusahaan berasal dari
dana pinjaman bank atau lembaga keuangan
lainnya, maka lembaga-lembaga
tersebut akan berkepentingan terhadap hasil studi
kelayakan. Bank dan lembaga keuangan
lainnya tidak mau memberi kredit atau
pinjaman, bila suatu usaha tersebut
di kemudian hari mempunyai masalah (kredit
macet). Oleh karena itu, untuk
usaha-usaha tertentu pihak perbankan akan
melakukan studi kelayakan terlebih
dahulu secara mendalam sebelum pinjaman
dikucurkan kepada pihak peminjam.
3. Pemerintah
Bagi pemerintah pentingnya studi
kelayakan adalah untuk meyakinkan apakah
usaha yang dijalankan akan
memberikan manfaat, baik bagi perekonomian secara
umum maupun gaji masyarakat luas,
seperti penyediaan lapangan pekerjaan.
Pemerintah juga berharap usaha yang
akan dijalankan tidak merusak lingkungan
sekitarnya, baik terhadap manusia
dan lingkungan hidup lainnya
4. Masyarakat luas
Bagi masyarakat luas, adanya bisnis
akan memberikan manfaat seperti tersedia
lapangan kerja, baik bagi pekerja di
sekitar likasi proyek maupun bagi masyarakat
lainnya. Manfaat lain adalah
terbukanya wailayah tersebut dari ketertutupan.
Dengan adanya usaha akan memancing
munculnya sarana dan prasarana bagi
masyarakat.
Proses dan Tahap Studi Kelayakan
Langkah-langkahnya:
1. Tahap Penemuan Ide atau Perumusan
Gagasan
Dalam tahap ini wirausaha memiliki
ide untuk merintis usaha barunya. Ide tersebut
kemudian dirumuskan dan
diidentifikasi dalam bentuk pemikiran dan kemungkinankemungkinan
bisnis apa saja yang paling
memberikan pluang untuk dilakukan dan
menguntungkan dalam jangka waktu
yang panjang.
2. Tahap Memformulasikan Tujuan
Dalam tahap ini dalah tahap
perumusan visi dan misi
3. Tahap Analisis
Tahap ini merupakan tahap
penelitian, yaitu proses sistematis yang dilakukan untuk
membuat suatu keputusan apakah
bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak.
Adapun aspek-aspek yang diamati dan
dicermati adalah:
·
Aspek hukum
·
Aspek Pasar dan Pemasaran
·
Aspek Keuangan
·
Aspek Ekonomi Sosial
·
Aspek Lingkungan
4. Tahap Keputusan
Merupakan tahap akhir yang merupakan
pembuatan keputusan untuk melaksanakan
atau tidak suatu bisnis.
Aspek-aspek dalam Penilaian
Tahap-tahap dalam pembuatan dan
penilaian studi kelayakan hendaknya dilakukan
secara benar dan lengkap. Setiap
tahapan memiliki berbagai aspek yang harus diteliti,
diukur dan dinilai sesuai dengan
ketentuan.
Secara umum prioritas aspek-aspek
yang perlu dilakukan dalam studi kelayakan adalah:
1. Aspek hukum
Dalam aspek ini yang akan dibahas
adalah masalah kelengkapan dan keabsahan
dokumen perusahaan, mulai dari
bentuk badan usaha sampai ijin-ijin yang dimiliki.
Kelengkapan dokumen sangat penting
karena hal ini merupakan dasar hukum yang
harus dipegang, apabila di kemudian
hari timbul masalah. Keabsahan dan
kesempurnaan dokumen dapat diperoleh
dari pihak-pihak yang menerbitkan atau
mengeluarkan dokumen tersebut.
Dokumen yang diperlukan meliputi:
·
Akte Pendirian Perusahaan dari
Notaris
·
Bentuk badan usaha, serta
keabsahannya dan bentuk badan usaha tertentu,
seperti PT dan Yayasan harus
disahkan oleh Departemen Kehakiman
·
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
·
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Di samping dokumen di atas,
perusahaan juga perlu memiliki ijin-ijin tertentu, yaitu
·
Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP),
diperoleh melalui Departemen
Perdagangan
·
Surat Ijin Usaha Industri (SIUI),
diperoleh melalui Departemen Perindustrian
·
Ijin domisili, diperoleh melalui
kelurahan setempat
·
Ijin mendirikan bangunan (IMB),
diperoleh melalui pemerintah daerah setempat
·
Ijin gangguan, diperoleh melalui
kelurahan setempat
Selain itu juga dibutuhkan beberapa
dokumen penting lainnya, antara lain:
·
Bukti diri (KTP/SIM)
·
Sertifikat tanah
·
Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor
(BPKB)
2. Aspek Pasar dan Pemasaran
Setiap usaha yang akan dijalankan
harus memiliki pasar yang jelas. Dalam aspek
pasar dan pemasaran, hal-hal yang
perlu dijabarkan adalah;
·
Ada-tidaknya pasar (konsumen)
·
Seberapa besar pasar yang ada
·
Peta kondisi pesaing, terutama untuk
produk yang sejenis
·
Perilaku konsumen
·
Strategi yang dijalankan untuk
memenangkan persaingan dan merebut pasar
yang ada.
Untuk mengetahui ada-tidaknya pasar
dan seberapa besarnya pasar, serta perilaku
konsumen, maka perlu dilakukan riset
pasar, dengan cara:
·
Melakukan survey dengan terjun
langsung ke pasar untuk melihat kondisi pasar
yang ada. Dalam hal ini untuk
mengetahui jumlah pembeli dan pesaing.
·
Melakukan wawancara dengan berbagai
pihak yang dianggap memegang
peranan. Dalam hal ini melakukan
wawancara kepada pesaing secara diamdiam.
·
Menyebarkan kuesioner ke berbagai
calon konsumen untuk mengetahui
keinginan dan kebutuhan konsumen saat
ini. Dalam hal ini untuk mengetahui
jumlah konsumen, daya beli dan
selera.
·
Menawarkan produk dengan pemasangan
iklan, seolah-olah produknya sudah
ada. Dalam hal ini untuk melihat
respon konsumen, waluapun produknya harus
pesan terlebih dahulu.
Perlu diketahui bahwa, di dalam
pasar, sebesanrnya dapat dibagi menjadi 2
kelompok pasar, yaitu:
·
Pasar nyata: sekumpulan konsumen
yang mempunyai minat, pendapatan dan
akses pada suatu produk tertentu
·
Pasar potensial: sekumpulan konsumen
yang memiliki minat terhadap suatu
produk, tetapi belum didukung oleh
akses dan pendapatan. Namun suatu saat,
apabila telah memiliki pendapatan
dan akses, mereka akan membeli.
Setelah diketahui pasar dan
potensinya, maka langkah selanjutnya adalah menyusun
strategi pemasaran, yang meliputi:
·
Strategi produk
·
Strategi harga
·
Strategi lokasi dan distribusi
·
Strategi promosi
3. Aspek Keuangan
Dalam aspek keuangan, hal-hal yang
perlu digambarkan adalah jumlah investasi,
biaya-biaya dan pendapatan yang akan
diperoleh.
Besarnya investasi berarti jumlah
dana yang dibutuhkan, baik untuk modal investasi
pembelian aktiva tetap maupun modal
kerja, selain itu juga biaya-biaya yang
diperlukan selama umur investasi dan
pendapatan.
Untuk dapat melakukan penilaian
investasi, maka sebuah perusahaan harus
memubuat laporan keuangan. Adapun
fungsi laporan keuangan, secara umum
adalah:
·
Memberikan informasi keuangan
tentang jumlah aktiva dan jenis-jenis aktiva
·
Memberikan informasi tentang jumlah
kewajiban, jenis-jenis kewajiban dan
jumlah modal
·
Memberikan informasi tentang hasil
usaha yang tercermin dari jumlah pendapat
yang diperoleh dan sumber-sumber
pendapatan
·
Memberikan informasi tentang jumlah
biaya yang dikeluarkan berikt jenis-jenis
biaya dalam periode tertentu
·
Memberikan informasi tentang
perubahan-perubahan yang terjadi di dalam
aktiva , kewajiban dan modal di
dalam suatu perusahaan
·
Memberikan informasi tentang kinerja
manajemen dalam suatu periode dari
hasil-hasil laporan keuangan yang
disajikan.
4. Aspek Teknik/Operasi
Dalam aspek teknis atau operasi,
hal-hal yang perlu digambarkan adalah:
·
Lokasi usaha
Lokasi merupakan tempat melayani
konsumen. Dengan demikian, maka perlu
dicari lokasi yang tepat sebagai
tempat usaha, karena akan memberikan
keuntungan sebagai berikut:
_
Pelayanan yang diberikan kepada
konsumen dapat lebih memuaskan
_
Kemudahan dalam memperoleh tenaga
kerja yang diinginkan, baik jumlah
dan kualitasnya
_
Kemudahan dalam memperoleh bahan
baku atau bahan penolong dalam
jumlah yang diinginkan secara
terus-menerus
_
Kemudahan untuk memperluas lokasi
usaha karena biasanya sudah
diperhitungkan untuk usaha perluasan
lokasi sewaktu-waktu
_
Memiliki nilai atau harga ekonomi
yang lebih tinggi di masa yang akan
datang
_
Meminimalkan terjadinya konflik,
terutama dengan masyarakat dan
pemerintah setempat
·
Penentuan layout/tata letak
Penentuan layout perlu dilakukan
secara cermat dengan mempertimbangkan
faktor keamanan, kenyamanan,
keindahan, efisiensi, biaya, fleksibilitas.
Dengan pertimbangan di atas, maka
akan diperoleh keuntungan sebagai berikut:
_
Ruang gerak untuk beraktivitas dan
pemeliharaan memadai. Artinya suatu
ruangan didesain sedemikian rupa,
sehingga tidak terkesan sumpek.
Kemudian layout juga harus
memudahkan untuk melakukan pemeliharaan
ruangan atau gedung.
_
Pemakaian ruangan menjadi efisien.
Artinya pemakaian ruangan harus
dilakukan secara optimal, jangan
sampai ada ruangan yang menganggur atau
tidak terpakai karena hal ini akan
menimbulkan biaya bagi perusahaan.
_
Aliran material menjadi lancar.
Artinya jika layout dibuat secara benar,
maka produksi menjadi tepat waktu
dan tepat sasaran.
_
Layout yang tepat memberikan
keindahan, kenyamanan, kesehatan dan
keselamatan kerja yang lebih baik,
sehingga memberikan motivasi yang
tinggi kepada karyawan. Di samping
itu, pelanggan pun betah untuk
bertransaksi atau berurusan dengan
perusahaan.
·
Teknologi yang digunakan
Teknologi yang digunakan harus
sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini
dan yang akan datang, serta harus
disesuaikan dengan luas produksi, supaya
tidak terjadi kelebihan kapasitas.
·
Volume produksi
Volume produksi harus relevan dengan
potensi pasar dan prediksi permintaan,
sehingga tidak terjadi kelebihan
atau kekurangan kapasitas. Volume operasi
yang berlebihan akan menimbulkan
masalah dalam penyimpanan, sedangkan
volume produksi yang kurang akan
menyebabkan hilangnya pelanggan.
·
Bahan baku dan bahan penolong
Bahan baku dan bahan penolong serta
sumber daya yang diperlukan harus
cukup tersedia. Persediaan tersebut
harus sesuai dengan volume produksi.
·
Tenaga kerja
Meliputi jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan dan kualifikasi yang sesuai
dengan pekerjaan yang ada agar
penyelesaian pekerjaan bisa lebih cepat, tepat
dan hemat.
5. Aspek Ekonomi Sosial
Gambaran dalam aspek ekonomi adalah
untuk melihat seberapa besar pengaruh
yang ditimbulkan jika proyek
tersebut dijalankan. Pengaruh tersebut terutama
terhadap ekonomi secara luas serta
dampak sosialnya terhadap masyarakat secara
keseluruhan.
Dampak ekonomi meliputi:
·
Jumlah tenaga kerja yang tertampung,
baik yang bekerja di pabrik maupun
masyarakat yang di luar pabrik
·
Peningkatan pendapatan masyarakat
Demikian pula, perusahaan perlu
mencamtumkan dampak sosial yang ada dalam
hasil penelitian. Dampak sosial yang
muncul akibat adanya usaha berupa
tersedianya sarana dan prasarana,
antara lain:
·
Pembangunan jalan
·
Penerangan
·
Sarana telepon
·
Sarana air minum
6. Aspek Dampak Lingkungan
Aspek dampak lingkungan merupakan
analisis yang paling dibutuhkan pada saat
ini, karena setiap proyek yang
dijalankan akan memiliki dampak yang sangat besar
terhadap lingkungan di sekitarnya,
antara lain:
·
Dampak terhadap air
·
Dampak terhadap tanah
·
Dampak terhadap udara
·
Dampak terhadap kesehatan manusia
Pada akhirnya pendirian usaha akan
berdampak terhadap kehidupan fisik, flora dan
fauna yangada di sekitar usaha
secara keseluruhan.