Masih dalam kegalauan tingkat tinggi, aku menciptakan puisi lagi. Tetap sabar dan tabah ya membaca puisiku ini. Semoga menggalaukan hati yang sedang bahagia. Hehehe.
KENYATAAN
Jujur, aku tak mampu menerima kenyataan
Dirimu melupakan dan melepaskan
Cinta ini..
Apa salahku?
Begitu bencinya dirimu pada ketulusanku
Apa aku pernah menyakitimu?
Membohongimu?
Menyiakan amanahmu?
Atau ku terlalu mencintaimu?
Hingga mengikat kebebasanmu?
Aku mohon padamu
Beri aku kepastian cintamu
Aku lelah menunggu
Biarpun begitu, ku tetap menyayangimu.
Hmm, memang ya. Kalau lagi patah hati, jatuh cinta, kasmaran atau sebagainya, puisi yang lebay itu menjadi andalan utama ya? Puisi ini ku temukan di selipan buku SMA ku dulu. Aku jadi ingat kalo aku pernah membuat pusi untuk seseorang yang udah bikin aku patah hati. Aku menyukainya sejak aku menikmati masa-masa SMA. Hingga dua tahun, aku mulai merasakan sakitnya menunggu. Padahal aku sudah menunggu sekian lama dan aku melepaskannya. Ah, biarlah. Tidak apa-apa bagiku. Sekarang aku telah melabuhkan hatiku pada seseorang.
0 Komentar:
Posting Komentar