Nomor 4
Ketebalan jaring laba-laba hanya satu per sepuluh dari rambut manusia. Akan tetapi, dengan bentuk yang sangat tipis itu, jaring laba-laba memiliki sebuah kekuatan yang sangat besar. Berdasarkan penelitian, jaring laba-laba ini sepuluh kali lebih kuat dibandingkan dengan baja dengan ketebalan yang sama. Walaupun lebih tipis dari rambut dan lebih ringan dari kapas, namun kekuatan jaring laba-laba memiliki kekuatan yang luar biasa. Jaring laba-laba memiliki gaya tegang sekitar 150.000 kg/m2. Jadi, bila ada seutas tali berdiameter 30 cm terbuat dari benang laba-laba, tali itu akan mampu menahan beban 150 unit mobil dengan massa 1000 kg. Hal ini tidak terlepas dari struktur jaring laba-laba yang sungguh unik. Ketika ada gaya yang mengenai jaring laba-laba, maka gaya tersebut akan disebar ke seluruh jaring laba-laba.
Elastisitas pada jaring laba-laba sangat diperlukan untuk hal tertentu.
a. Jika tingkat elastisitasnya lebih rendah dari yang diperlukan, mangsa yang terbang menuju jaring akan terpental balik seperti menumbuk sebuah pegas yang keras.
b. Jika tingkat elastisitasnya lebih tinggi dari yang diperlukan, mangsa akan memolorkan jaring, benang-benang spiral yang lengket akan menempel satu sama lain dan jaring tersebut akan kehilangan bentuknya.
c. Pengaruh angin telah masuk dalam perhitungan elastisitas benang. Jadi, jaring yang teregang oleh angin dapat kembali ke bentuk semula.
Tingkat elastisitas juga sangat berhubungan dengan benda yang melekat pada jaring. Sebagai contoh, jika jaring melekat pada tumbuhan, elastisitasnya harus mampu menyerap setiap gerakan yang disebabkan tumbuhan tersebut. Ayunan kecilpun dapat saling melekatkan benang spiral yang satu dengan lainnya dan menyebabkan celah-celah pada medan perangkap. Itulah sebabnya benang-benang penangkap yang lengket dan berelastisitas tinggi ini terletak di atas benang-benang kering yang berelastisitas rendah. Ini untuk mencegah potensi terbentuknya celah untuk lolos.
Jaring laba-laba terbuat dari benang-benang kerangka penahan-beban dan benang-benang spiral penangkap berlapiskan zat perekat yang diletakkan di atasnya, serta benang-benang pengikat yang menyatukan kesemuanya. Benang-benang spiral penangkap tidak sepenuhnya terikat pada benang-benang perancah. Dengan ikatan seperti ini, makin banyak korban bergerak makin terjerat ia pada jaring. Saat melekat ke seluruh tubuh serangga korban, benang-benang penangkap secara berangsur-angsur kehilangan elastisitasnya, dan semakin kuat serta semakin kaku . Selain kuat, benang-benang yang membentuk jaring laba-laba juga elastik. Namun tingkat elastisitasnya pada masing-masing daerah berbeda.
Ketebalan jaring laba-laba hanya satu per sepuluh dari rambut manusia. Akan tetapi, dengan bentuk yang sangat tipis itu, jaring laba-laba memiliki sebuah kekuatan yang sangat besar. Berdasarkan penelitian, jaring laba-laba ini sepuluh kali lebih kuat dibandingkan dengan baja dengan ketebalan yang sama. Walaupun lebih tipis dari rambut dan lebih ringan dari kapas, namun kekuatan jaring laba-laba memiliki kekuatan yang luar biasa. Jaring laba-laba memiliki gaya tegang sekitar 150.000 kg/m2. Jadi, bila ada seutas tali berdiameter 30 cm terbuat dari benang laba-laba, tali itu akan mampu menahan beban 150 unit mobil dengan massa 1000 kg. Hal ini tidak terlepas dari struktur jaring laba-laba yang sungguh unik. Ketika ada gaya yang mengenai jaring laba-laba, maka gaya tersebut akan disebar ke seluruh jaring laba-laba.
Elastisitas pada jaring laba-laba sangat diperlukan untuk hal tertentu.
a. Jika tingkat elastisitasnya lebih rendah dari yang diperlukan, mangsa yang terbang menuju jaring akan terpental balik seperti menumbuk sebuah pegas yang keras.
b. Jika tingkat elastisitasnya lebih tinggi dari yang diperlukan, mangsa akan memolorkan jaring, benang-benang spiral yang lengket akan menempel satu sama lain dan jaring tersebut akan kehilangan bentuknya.
c. Pengaruh angin telah masuk dalam perhitungan elastisitas benang. Jadi, jaring yang teregang oleh angin dapat kembali ke bentuk semula.
Tingkat elastisitas juga sangat berhubungan dengan benda yang melekat pada jaring. Sebagai contoh, jika jaring melekat pada tumbuhan, elastisitasnya harus mampu menyerap setiap gerakan yang disebabkan tumbuhan tersebut. Ayunan kecilpun dapat saling melekatkan benang spiral yang satu dengan lainnya dan menyebabkan celah-celah pada medan perangkap. Itulah sebabnya benang-benang penangkap yang lengket dan berelastisitas tinggi ini terletak di atas benang-benang kering yang berelastisitas rendah. Ini untuk mencegah potensi terbentuknya celah untuk lolos.
Jaring laba-laba terbuat dari benang-benang kerangka penahan-beban dan benang-benang spiral penangkap berlapiskan zat perekat yang diletakkan di atasnya, serta benang-benang pengikat yang menyatukan kesemuanya. Benang-benang spiral penangkap tidak sepenuhnya terikat pada benang-benang perancah. Dengan ikatan seperti ini, makin banyak korban bergerak makin terjerat ia pada jaring. Saat melekat ke seluruh tubuh serangga korban, benang-benang penangkap secara berangsur-angsur kehilangan elastisitasnya, dan semakin kuat serta semakin kaku . Selain kuat, benang-benang yang membentuk jaring laba-laba juga elastik. Namun tingkat elastisitasnya pada masing-masing daerah berbeda.
0 Komentar:
Posting Komentar