Nomor 2
(a) Termoregulasi manusia berpusat pada hypothalamus anterior terdapat tiga komponen pengatur atau penyusun sistem pengaturan panas, yaitu termoreseptor, hypothalamus, dan saraf eferen serta termoregulasi dapat menjaga suhu tubuhnya. Pada suhu-suhu tertentu yang konstan biasanya lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya.
Mekanisme pengaturan suhu tubuh merupakan penggabungan fungsi dari organ-organ tubuh yang saling berhubungan. Di dalam pengaturan suhu tubuh mamalia terdapat dua jenis sensor pengatur suhu, yaitu sensor panas dan sensor dingin yang berbeda tempat pada jaringan sekeliling (penerima di luar) dan jaringan inti (penerima di dalam) dari tubuh. Dari kedua jenis sensor ini, isyarat yang diterima langsung dikirimkan ke sistem saraf pusat dan kemudian dikirim ke syaraf motorik yang mengatur pengeluaran panas dan produksi panas untuk dilanjutkan ke jantung, paru-paru, dan seluruh tubuh.
Setelah itu terjadi umpan balik, dimana isyarat, diterima kembali oleh sensor panas dan sensor dingin melalui peredaran darah. Sebagian panas hilang melalui proses radiasi, berkeringat yang menyejukkan badan. Melalui evaporasi berfungsi menjaga suhu tubuh agar tetap konstan. dan modifikasi sistem sirkulasi di bagian kulit. Kontriksi pembuluh darah di bagian kulit dan countercurrent heat exchange adalah salah satu cara untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Manusia menggunakan baju merupakan salah satu perilaku unik dalam termoregulasi.
(b) Hipotalamus berfungsi pada sistem endokrin seperti pengaturan suhu tubuh, pemasukan makanan dan berhubungan dengan banyak bagian sistem saraf. Jika pusat suhu mendeteksi suhu tubuh terlalu panas atau dingin, maka akan diaktifkan prosedur untuk menurunkan atau menaikkan suhu. Selain itu, terdapat juga reseptor suhu di tempat lain yaitu di kulit dan di dalam tubuh, yaitu di sekitar abdomen dan medula spinalis. Mekanisme untuk menurunkan suhu yang dilakukan oleh tubuh yaitu dengan cara mengalirkan darah dari dalam tubuh menuju kulit sehingga makin banyak panas yang dilepas ke lingkungan. Selain itu, tubuh juga berkeringat untuk meningkatkan laju pengeluaran panas melalui evaporasi. Mekanisme menurunkan suhu yang dilakukan tubuh sama dengan mekanisme menurunkan suhu pada mesin pemanas, yaitu dengan membuang kalor ke lingkungan.
(a) Termoregulasi manusia berpusat pada hypothalamus anterior terdapat tiga komponen pengatur atau penyusun sistem pengaturan panas, yaitu termoreseptor, hypothalamus, dan saraf eferen serta termoregulasi dapat menjaga suhu tubuhnya. Pada suhu-suhu tertentu yang konstan biasanya lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya.
Mekanisme pengaturan suhu tubuh merupakan penggabungan fungsi dari organ-organ tubuh yang saling berhubungan. Di dalam pengaturan suhu tubuh mamalia terdapat dua jenis sensor pengatur suhu, yaitu sensor panas dan sensor dingin yang berbeda tempat pada jaringan sekeliling (penerima di luar) dan jaringan inti (penerima di dalam) dari tubuh. Dari kedua jenis sensor ini, isyarat yang diterima langsung dikirimkan ke sistem saraf pusat dan kemudian dikirim ke syaraf motorik yang mengatur pengeluaran panas dan produksi panas untuk dilanjutkan ke jantung, paru-paru, dan seluruh tubuh.
Setelah itu terjadi umpan balik, dimana isyarat, diterima kembali oleh sensor panas dan sensor dingin melalui peredaran darah. Sebagian panas hilang melalui proses radiasi, berkeringat yang menyejukkan badan. Melalui evaporasi berfungsi menjaga suhu tubuh agar tetap konstan. dan modifikasi sistem sirkulasi di bagian kulit. Kontriksi pembuluh darah di bagian kulit dan countercurrent heat exchange adalah salah satu cara untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Manusia menggunakan baju merupakan salah satu perilaku unik dalam termoregulasi.
(b) Hipotalamus berfungsi pada sistem endokrin seperti pengaturan suhu tubuh, pemasukan makanan dan berhubungan dengan banyak bagian sistem saraf. Jika pusat suhu mendeteksi suhu tubuh terlalu panas atau dingin, maka akan diaktifkan prosedur untuk menurunkan atau menaikkan suhu. Selain itu, terdapat juga reseptor suhu di tempat lain yaitu di kulit dan di dalam tubuh, yaitu di sekitar abdomen dan medula spinalis. Mekanisme untuk menurunkan suhu yang dilakukan oleh tubuh yaitu dengan cara mengalirkan darah dari dalam tubuh menuju kulit sehingga makin banyak panas yang dilepas ke lingkungan. Selain itu, tubuh juga berkeringat untuk meningkatkan laju pengeluaran panas melalui evaporasi. Mekanisme menurunkan suhu yang dilakukan tubuh sama dengan mekanisme menurunkan suhu pada mesin pemanas, yaitu dengan membuang kalor ke lingkungan.
0 Komentar:
Posting Komentar