Nomor 3
(a) Bentuk heksagonal memiliki kombinasi ruang yang sempurna dan tidak menghasilkan ruang-ruang sisa yang tidak berguna (dibandingkan dengan lingkaran atau segilima). Bahan baku untuk membuat sarang lebah seperti heksagonal juga lebih sedikit daripada segitiga atau segiempat. Ruang penyimpanan berbentuk heksagonal, ternyata membutuhkan bahan baku lilin paling sedikit, dengan daya tampung terbesar.
Lebah membangun sarangnya dengan menyusun dari sudut-sudut yang berbeda, biasanya dari empat titik yang berbeda dan bertemu di tengah. Dalam tingkat kesalahannya sangat kecil bahkan tanpa kesalahan sedikitpun. Sarang berbentuk segi enam merupakan bentuk yang terbaik karena dalam hal ini lebah menyimpan madu dalam jumlah besar.
Penggunaan bahan baku lilin pun sedikit. Dalam rongga sarang yang dibuat lebah antara satu dengan yang lainnya dibelakang selalu dibuat dengan kemiringan 13 derajat dengan posisi miring keatas. Dengan maksud agar madu yang telah disimpan tidak tumpah dalam masa penyimpanan.
(b) Pada saat lebah berkoloni untuk mencari makanannya, lebah menunjuk lebah pemandu sebagai pemandu arah posisi makanan. Penentuan lokasi bunga membutuhkan tarian yang berfungsi untuk memanggil lebah lainnya. Lebah pemandu mulai menari di tengah-tengah sarang dengan menggoyangkan badannya. Gerakan dalam tarian ini memberikan lebah-lebah lain informasi tentang lokasi sumber bunga. Misalnya, jika tarian berupa garis lurus ke arah bagian atas sarang, maka sumber makanan tepat mengarah ke arah matahari. Jika bunga berada pada arah sebaliknya, lebah akan membuat garis ke arah tersebut. Jika lebah menari ke arah kanan, maka ini menunjukkan bahwa sumber bunga berada tepat sembilan puluh derajat ke arah kanan.
Lebah menjelaskan arah tersebut berdasarkan posisi matahari, padahal posisi matahari terus berubah. Setiap empat menit matahari bergeser satu derajat ke barat, faktor yang mungkin menurut anggapan orang diabaikan lebah dalam penentuan arah ini. Tapi, pengamatan menunjukkan bahwa lebah-lebah ini juga memperhitungkan pergerakan matahari. Ketika lebah pemandu memberitahu arah lokasi bunga, dalam setiap empat menit, sudut yang mereka beritahukan juga bertambah satu derajat ke barat. Berkat perhitungan yang luar biasa ini, para lebah tidak pernah tersesat. Lebah pemandu tak hanya menunjukkan arah sumber bunga, tetapi juga jarak ke tempat tersebut. Lama waktu tarian dan jumlah getaran memberi petunjuk kepada lebah-lebah lain tentang jarak ini secara akurat. Mereka membawa perbekalan sari-sari makanan yang sekedar cukup untuk menempuh jarak ini, dan kemudian memulai perjalanan.
Untuk jarak sumber makanan, lebah memiliki dua jenis tarian yaitu tarian melingkar dan tarian goyang pinggul. Tarian melingkar ditampilkan bila seekor lebah pemandu berhasil menemukan lokasi makanan yang berjarak kurang dari 100 m. Tempo tarian cepat dengan langkah-langkah pendek membentuk lingkaran-lingkaran kecil, memutar ke kiri, melingkar dan berbalik ke arah kanan dalam beberapa detik. Lebah penari akhirnya keluar sarang dan diikuti oleh lebah yang lain.
Tarian goyang pinggul dilakukan oleh lebah pemandu yang menemukan lokasi pakan cukup jauh, yaitu lebih dari 100 m dari sarangnya. Tarian dilakukan dengan tempo lambat dengan membentuk angka delapan, mula-mula bergerak lurus membelok ke kiri membentuk setengah lingkaran kecil, bergerak lurus lagi kemudian membelok tajam ke kanan membentuk setengah lingkaran lagi, sehingga membentuk angka delapan. Pada saat bergerak lurus lebah penari menggoyangkan abdomennya, sehingga dikenal dengan tarian goyang pinggul. Pada saat menggoyangkan pinggulnya lebah penari mengeluarkan bunyi spesifik ”bessst” dengan frekuensi 250 Hz.
(a) Bentuk heksagonal memiliki kombinasi ruang yang sempurna dan tidak menghasilkan ruang-ruang sisa yang tidak berguna (dibandingkan dengan lingkaran atau segilima). Bahan baku untuk membuat sarang lebah seperti heksagonal juga lebih sedikit daripada segitiga atau segiempat. Ruang penyimpanan berbentuk heksagonal, ternyata membutuhkan bahan baku lilin paling sedikit, dengan daya tampung terbesar.
Lebah membangun sarangnya dengan menyusun dari sudut-sudut yang berbeda, biasanya dari empat titik yang berbeda dan bertemu di tengah. Dalam tingkat kesalahannya sangat kecil bahkan tanpa kesalahan sedikitpun. Sarang berbentuk segi enam merupakan bentuk yang terbaik karena dalam hal ini lebah menyimpan madu dalam jumlah besar.
Penggunaan bahan baku lilin pun sedikit. Dalam rongga sarang yang dibuat lebah antara satu dengan yang lainnya dibelakang selalu dibuat dengan kemiringan 13 derajat dengan posisi miring keatas. Dengan maksud agar madu yang telah disimpan tidak tumpah dalam masa penyimpanan.
(b) Pada saat lebah berkoloni untuk mencari makanannya, lebah menunjuk lebah pemandu sebagai pemandu arah posisi makanan. Penentuan lokasi bunga membutuhkan tarian yang berfungsi untuk memanggil lebah lainnya. Lebah pemandu mulai menari di tengah-tengah sarang dengan menggoyangkan badannya. Gerakan dalam tarian ini memberikan lebah-lebah lain informasi tentang lokasi sumber bunga. Misalnya, jika tarian berupa garis lurus ke arah bagian atas sarang, maka sumber makanan tepat mengarah ke arah matahari. Jika bunga berada pada arah sebaliknya, lebah akan membuat garis ke arah tersebut. Jika lebah menari ke arah kanan, maka ini menunjukkan bahwa sumber bunga berada tepat sembilan puluh derajat ke arah kanan.
Lebah menjelaskan arah tersebut berdasarkan posisi matahari, padahal posisi matahari terus berubah. Setiap empat menit matahari bergeser satu derajat ke barat, faktor yang mungkin menurut anggapan orang diabaikan lebah dalam penentuan arah ini. Tapi, pengamatan menunjukkan bahwa lebah-lebah ini juga memperhitungkan pergerakan matahari. Ketika lebah pemandu memberitahu arah lokasi bunga, dalam setiap empat menit, sudut yang mereka beritahukan juga bertambah satu derajat ke barat. Berkat perhitungan yang luar biasa ini, para lebah tidak pernah tersesat. Lebah pemandu tak hanya menunjukkan arah sumber bunga, tetapi juga jarak ke tempat tersebut. Lama waktu tarian dan jumlah getaran memberi petunjuk kepada lebah-lebah lain tentang jarak ini secara akurat. Mereka membawa perbekalan sari-sari makanan yang sekedar cukup untuk menempuh jarak ini, dan kemudian memulai perjalanan.
Untuk jarak sumber makanan, lebah memiliki dua jenis tarian yaitu tarian melingkar dan tarian goyang pinggul. Tarian melingkar ditampilkan bila seekor lebah pemandu berhasil menemukan lokasi makanan yang berjarak kurang dari 100 m. Tempo tarian cepat dengan langkah-langkah pendek membentuk lingkaran-lingkaran kecil, memutar ke kiri, melingkar dan berbalik ke arah kanan dalam beberapa detik. Lebah penari akhirnya keluar sarang dan diikuti oleh lebah yang lain.
Tarian goyang pinggul dilakukan oleh lebah pemandu yang menemukan lokasi pakan cukup jauh, yaitu lebih dari 100 m dari sarangnya. Tarian dilakukan dengan tempo lambat dengan membentuk angka delapan, mula-mula bergerak lurus membelok ke kiri membentuk setengah lingkaran kecil, bergerak lurus lagi kemudian membelok tajam ke kanan membentuk setengah lingkaran lagi, sehingga membentuk angka delapan. Pada saat bergerak lurus lebah penari menggoyangkan abdomennya, sehingga dikenal dengan tarian goyang pinggul. Pada saat menggoyangkan pinggulnya lebah penari mengeluarkan bunyi spesifik ”bessst” dengan frekuensi 250 Hz.
0 Komentar:
Posting Komentar