BAB I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia
Yang mengajarkan manusia dengan pena
Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya
(QS. Al-‘Alaq ayat 1-5)
Al-Qur’an diwahyukan kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai petunjuk kepada manusia. Dalam Surat Al-Isra’ ayat 9,
Allah berfirman:
“Sungguh, Al-Qur’an ini memberi petunjuk
ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang
mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapatkan pahala yang besar”
Al-Qur’an merupakan sumber ilmu
pengetahuan yang di dalamnya banyak ayat yang menjelaskan tentang perintah
untuk memperoleh manfaat dari pengembangan ilmu dan teknologi. Manusia
diperintahkan untuk melihat, mengamati, mempelajari, memikirkan, merenungkan,
menelaah, dan menghayati ayat-ayat Allah di dalam Al-Qur’an, baik tersirat
maupun tersurat.
Al-Qur’an menjadi dasar pemikiran
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Selanjutnya memunculkan para pemikir
berbagai disiplin ilmu seperti Fisika, Kimia, Biologi, Matematika, Astronomi,
Kedokteran, Farmasi, Antropologi, Sosial Budaya, dan lain-lain.
Salah satu ilmu yang didasari oleh
Al-Qur’an adalah Fisika. Fisika merupakan ilmu pengetahuan alam yang
mempelajari tentang gejala alam atau materi yang tidak hidup didalam cakupan
dimensi ruang dan waktu. Hampir semua fenomena alam yang terjadi di alam semesta
dapat dijelaskan secara fisika seperti pergerakan bumi terhadap matahari, benda
jatuh selalu menuju bumi, air yang mengalir dari hulu ke hilir, dan lain
sebagainya.
Keterkaitan fenomena alam dengan konsep fisika
diharapkan mampu menyadarkan mahasiswa fisika untuk senantiasa mengkaji
literatur islam yang sarat dengan ilmu pengetahuan alam. Dengan mengkaji
literatur islam akan meningkatkan keimanan dan senantiasa mengingat Sang Maha
Pencipta.
Namun kajian Al-Qur’an sebagai
literatur islam yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan terutama fisika jarang
sekali dilakukan. Padahal dasar dari segala ilmu pengetahuan adalah Al-Qur’an.
Kebanyakan mahasiswa fisika lebih memahami materi kuliah daripada makna yang
terkandung di dalam Al-Qur’an. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kajian
Al-qur’an yang diintegrasikan kedalam materi fisika.
Pengintegrasian kajian Al-Qur’an
terhadap materi fisika dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya
adalah dengan Buletin Fisika dan Kajian Al-Qur’an. Dengan menerbitkan Buletin
Fisika dan Kajian Al-Qur’an setiap periode akan menumbuhkan minat baca
mahasiswa fisika terutama di bidang sains dan agama.
Didasari oleh latar belakang yang
telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis merumuskan gagasan yang berjudul “Buletin
Fisika dan Kajian Al-Qur’an sebagai Wujud untuk Mengembangkan Budaya Membaca
Cerdas Mahasiswa Fisika di Universitas Negeri Padang”
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
dikemukakan maka dapat dirumuskan permasalahan dalam karya tulis ini yaitu: “Bagaimana cara mengembangkan budaya membaca
cerdas (kajian Al-Qur’an) mahasiswa fisika di Universitas Negeri Padang?”
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui cara meningkatkan budaya
membaca cerdas (kajian Al-Qur’an) mahasiswa fisika di Universitas Negeri
Padang.
D.
Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan karya
tulis ini diharapkan berguna bagi:
1.
Mahasiswa, untuk menambah pengetahuan mengenai fisika dan
Al-Qur’an dan membantu menumbuhkan kesadaran untuk aktif dalam mengkaji
literatur islam yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan alam
2.
Rekan-rekan pecinta fisika, untuk membantu terwujudnya
budaya membaca cerdas mahasiswa fisika difasilitasi dengan Buletin Fisika dan
Kajian Al-Qur’an
BAB II
Telaah Pustaka
A.
Al-Qur’an sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dan diantara ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan)-Nya ialah menciptakan langit
dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dia
Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya” (QS. Asy Syuura: 29)
Seperti telah kita
ketahui bersama, Al Qur’an merupakan salah satu mujizat yang diturunkan oleh
Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk digunakan sebagai petunjuk bagi umat
manusia hingga akhir zaman. Sebagai petunjuk dari Allah tentulah isi dari Al
Qur’an tidak akan menyimpang dari Sunatullah (hukum alam) sebab alam merupakan
hasil perbuatan Allah sedangkan Al Qur’an adalah merupakan hasil perkataan
Allah. Karena Allah bersifat Maha segala-galanya maka tidaklah mungkin perkataan
Allah tidak sejalan dengan perbuatan-Nya.
Al-Qur’an adalah kitab
suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW untuk menjadi panduan bagi umat
manusia seluruhnya. Kandungan Al-Qur’an meliputi semua bidang kehidupan manusia di dunia dan di
akhirat. Al-Qur’an mengandung perintah dan larangan, kabar gembira dan duka,
sejarah umat dahulu kala untuk dijadikan teladan bagi umat kini dan umat yang
akan datang, dan berbagai ilmu lainnya.
Al-Qur’an berisikan
petunjuk untuk membedakan kebaikan dan keburukan. Lebih lanjut di dalam Surat
Al-Baqarah ayat 185 bahwa “Dan penjelasan-penejelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil).”
Apabila pada suatu malam
yang cerah kita memandang ke langit maka akan tampaklah oleh kita
bintang-bintang yang sangat banyak jumlahnya. Pada zaman dahulu orang memandang
bintang-bintang itu hanyalah sebagai sesuatu yang sangat kecil dan bercahaya
yang bertaburan di angkasa. Namun setelah ditemukannya teleskop dan ilmu
pengetahuan juga semakin berkembang, orang akhirnya mengetahui bahwa
bintang-bintang merupakan bagian dari suatu gugusan yang dinamakan galaksi yang
dialam ini jumlahnya lebih dari 100 milyar.
Sedangkan masing-masing
bintang ini terdiri dari planet-planet yang masingmasing peredarannya diatur
sedemikian rupa sehingga tidak saling bertabrakan satu sama lain. Hal ini juga
difirmankan oleh Allah SWT :
”Dan Dialah yang telah
menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya
itu beredar dalam garis edarnya” (QS. Al Anbiyaa: 33)
Sehingga akhirnya orang
berdasar ilmu pengetahuan yang dimilikinya mengakui bahwa alam semesta ini maha
luas. Sebenarnya Allah telah menegaskan hal ini di dalam Al Quran yang
diturunkan jauh sebelum ditemukannya teleskop yaitu :
”Dan langit itu Kami
bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya”
(QS Adz Dzaariyaat: 47)
Kebenaran Al-Qur’an tidak dapat diperdebatkan. Banyak
usaha yang telah dilakukan oleh manusia untuk menandingi Al-Qur’an tapi usaha
mereka sia-sia. Dalam Surat Al-Isra’ ayat 88, Allah SWT berfirman yang
artinya:
“Katakanlah,
Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa (dengan)
Al-Qur’an ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun
mereka saling membantu satu sama lain.”
Al-Qur’an mendapatkan
perlindungan dari Allah. Tidak ada yang mampu mengubahnya. Dalam firman Allah Surat Al-Hijr ayat 9,
Allah SWT berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya Kamilah
yang menurunkan Al-Qur’an dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.”
Mereka yang beriman dan
mempunyai ilmu pengetahuan mendapatkan tempat yang istimewa di sisi Allah.
Sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Mujadilah ayat 11 yang artinya
“Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu
dan orang-orng yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang
kamu kerjakan”
B.
Ilmu Fisika
Allah pun telah
memberikan petunjuk tentang fisika dalam beberapa ayat di dalam Al-Qur’an.
Dalam dasawarsa terakhir ini umat Islam terlihat lemah dalam penguasaan fisika
dan jauh tertinggal oleh orang Barat dalam penguasaan teknologi. Hal ini
dikarenakan adanya kecendrungan dikotomis terhadap ilmu pengetahuan khususnya
fisika. Di kalangan umat Islam masih belum ada keseimbangan antara penguasaan
ilmu agama dan penguasaan Iptek. Mereka masih kurang menyadari arti pentingnya
ilmu fisika dan manfaat kegiatan ibadah dan penghambaan kepada Allah Swt.
1.
Sejarah Perkembangan Fisika
Fisika mulai diketahui pada tahun sekitar 2400
SM ketika kebudayaan Harappan menggunakan suatu benda untuk memperkirakan dan
menghitung sudut bintang di angkasa. Sejak saat itu
fisika terus berkembang hingga sekarang.
2.
Awal Kemunculan Fisika
Sejak zaman dahulu,
manusia terus memperhatikan bagaimana benda-benda di sekitarnya berinteraksi,
benda yang memiliki sifat yang berlainan, dan sebagainya. Mereka juga
mengira-ngira tentang misteri alam semesta, bentuk dan posisi bumi di tengah
alam, benda-benda langit yang memiliki posisi
penting dalam kehidupan manusia. Agar pertanyaan tersebut
dapat terjawab, mereka menghubungkannya dengan pekerjaan dewa. Akhirnya,
jawaban yang muncul mulai ilmiah namun tentu saja masih terlalu berspekulasi.
3.
Mempelajari Fisika secara Islami
Seorang Muslim melihat
alam semesta ini sebagai “ayat-ayat Allah”. Oleh karena itu, saat mereka
mengamati dan meneliti fenomena alam, mereka bukan saja berusaha mendapatkan
temuan di bidang sains, tetapi juga meyakini bahwa di balik alam semesta yang begitu teratur ini
ada Allah Sang Maha Pencipta.
C.
Buletin Fisika dan Kajian Al-Qur’an
Buletin adalah publikasi (oleh organisasi)
yang mengangkat perkembangan suatu topik atau aspek tertentu dan diterbitkan atau dipublikasikan secara teratur
(berkala) dalam waktu relative singkat (harian hingga bulanan). Buletin
ditujukan kepada khalayak yang lebih sempit yang berkaitan dengan bidang
tertentu saja. Tulisan dalam buletin umumnya singkat dan padat (mirip berita)
dimana digunakan bahasa yang formal dan banyak istilah teknis berkaitan dengan
bidang tersebut.
Disain buletin disertai foto-foto atau
ilustrasi. Pilihan ukuran penerbitan buletin biasanya adalah A4 (210 x 297 mm)
atau eksekutif (7 ¼ x 10 ½ inci). Untuk buletin yang terbit secara berkala
dalam jangka waktu sedang (1-2 bulan) dengan jumlah halaman agak tebal (36-120
halaman).
Buletin Fisika dan Kajian Al-Qur’an merupakan
publikasi untuk mahasiswa, khususnya mahasiswa fisika. Buletin Fisika dan Kajian Al-Qur’an berisi penjelasan fakta-fakta ilmu
pengetahuan alam, khususnya fisika yang terkait dengan Al-Qur’an.
BAB III
Metode Penulisan
A.
Metode Penulisan
Penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif
dalam metode penulisan karya tulis. Metode ini merupakan suatu cara yang
digunakan untuk membuat gagasan secara sistematis.
B.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam proses
pengumpulan data pada karya tulis ini adalah studi pustaka (library research),
yang bertujuan menjelaskan gagasan yang ingin disampaikan. Beberapa teori bersumber dari sejumlah
referensi berupa buku, jurnal, makalah, artikel, koran, dan beberapa sumber
lain dari situs internet yang berhubungan dengan judul karya tulis ini.
C.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penulisan
adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari beberapa referensi yang
relevan dengan tema karya tulis ini.
BAB IV
Analisis Gagasan
Buletin Fisika dan
Kajian Al-Qur’an diterbitkan setiap minggu di hari Senin. Buletin ini berisi
minimal 4 halaman, yaitu 1 halaman sampul dan 3 halaman isi. Topik yang dibahas sebanyak minimal tiga topik yang terbaru dan bermanfaat bagi
mahasiswa fisika untuk mengembangkan wawasan. Bahasa yang digunakan dalam
penulisan bebas, dimana penulis bebas menggunakan berbagai macam bahasa
(kecuali bahasa daerah) dan sesuai dengan kaidah yang telah ditentukan.
Buletin yang telah
disusun kemudian dicetak oleh tim yang telah dibentuk sebelumnya. Dana yang
diperlukan dalam pembuatan dan percetakan buletin didapatkan dari hasil infak
mahasiswa demi kelancaran program ini kedepannya.
Contoh Buletin Fisika
dan Kajian Al-Qur’an
Gambar 4.1 Halaman
Buletin Fisika dan Kajian Al-Qur’an secara keseluruhan
BAB V
Penutup
A.
Kesimpulan
Buletin Fisika dan Kajian Al-Qur’an merupakan
media yang efektif untuk menumbuhkan minat baca mahasiswa fisika, terutama di
bidang sains dan islam. Buletin Fisika dan Kajian Al-Qur’an berisikan fenomena
alam yang berhubungan dengan fisika dan Al-Qur’an. Buletin Fisika dan Kajian
Al-Qur’an tidak hanya menumbuhkan minat baca mahasiswa, tetapi juga menjadi
prasarana untuk menambah keimanan kepada Allah Swt.
B.
Saran
Buletin ini berpotensi positif untuk
dikembangkan. Oleh karena itu, penulis berharap agar semua pihak dapat membantu
kelancaran program pembuatan Buletin Fisika dan Kajian Al-Qur’an demi
terwujudnya budaya membaca cerdas mahasiswa fisika di Universitas
Negeri Padang
Daftar Pustaka
Fajar Adi Kusumo.____.Al Quran Dalam Visi Ilmiah. http://f-adikusumo.staff.ugm.ac.id/Artikel/Alquran1.Pdf diunduh pada 6 April 2013
Harun Yahya.____.Keajaiban Al-Qur’an, Ilmu Pengetahuan
Modern Mengungkap Keajaiban Al-Qur’an. http://www.keajaibanalquran.com/physics_iron.html diunduh pada 5 April 2013
M. Mujib Ansor,
SH. 2012. Al-Qur’an Sebagai
Pedoman Hidup. http://masjidqolbunsalim.Ccom/aqidah/Al-Quran-Sebagai-Pedoman-Hidup/ diunduh pada 5 April
2013
Muhammad Haris, SH. Mkn. 2012. Fisika, Kimia, Biologi,
Dan Perkembangannya Ditinjau Dari Ilmu Pengetahuan Modern Maupun Islam. http://harisbanjarmasin.blogspot.Com/2012/10/Fisika-Kimia-Biologi-Dan.html diunduh pada 5 April 2013
Syed Hasan Alatas.____.Al-Quran Sumber Ilmu
Pengetahuan. http://www.Shiar-Islam.com/Doc2.htm diunduh pada 5 April 2013
0 Komentar:
Posting Komentar