Suatu ketika saya kedatangan seorang tamu. Ternyata tamu itu adalah Eko. Dia adalah pengurus HMI Cab. Surakarta Komisariat FISIP. Dia datang dengan membawa sebuah undangan seraya meminta agar saya menjadi pembicara di Kajian Nilai-Nilai Dasar Perjuangan (NDP) HMI. NDP di dalam kultur HMI bisa dikatakan Al-Qur’annya umat Islam. Jadi dimanapun kader HMI itu berada, maka seyogyanya dia mengamalkan nilai-nilai yang tersusun di dalam NDP HMI.
Sebetulnya saya agak ragu-ragu untuk menerima itu, mengingat bukan kapasitas saya untuk berbicara di depan forum mengenai NDP. Tetapi akhirnya saya berusaha untuk meng-iya-kan.
Spontan saya langsung membuka-buka kembali buku NDP HMI dan membacanya dengan sangat teliti. NDP terdiri dari beberapa bab. Bab pertama membahas mengenai landasan dan kerangka berpikir. Saya diminta untuk membahas bab kelima yaitu bab Manusia dan Nilai-Nilai Kemanusiaan.
Membicarakan mengenai manusia, maka akan muncul berbagai macam pertanyaan. Apa itu Manusia? Apa beda Manusia dengan makhluk-makhluk lain? Apa Nilai-Nilai Kemanusiaan itu.
Ada berbagai macam definisi manusia. Ada definisi yang memandangnya dari segi fisiologis ada juga yang memandangnya dari segi sosiologi, dll.
Dari segi fisiologis bahwa manusia itu makhluk yang mempunyai fisik hampir sama dengan hewan. Hewan punya kepala, maka manusia punya kepala. Hewan punya telinga, maka manusia punya telinga. Hewan punya kaki, maka manusia pun punya kaki. Dari segi fisiologis bisa dikatakan tidak ada beda antara manusia dengan hewan.
Jika kita mendefinisikan manusia hanya melalui segi fisiologis saja, maka kita akan dibuat kebingungan. Di antara manusia itu saja terjadi perbedaan bentuk fisik. Ada yang gendut, kurus, ada yang langsing. Ada yang bisa melihat dan ada yang (maaf) buta. Jika terjadi perbedaan seperti itu, maka mana yang pantas disebut sebagai manusia?
Maka dari itu, kita harus mendefinisikan manusia kembali dengan sudut pandang lainnya. Menurut saya, definisi manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dan dianugerahiNya akal, hati, fisik. Yang membedakan antara manusia dengan hewan adalah akal. Maka ada yang berpendapat bahwa manusia itu hewan yang berakal. Karena dari segi fisik memang tidak ada beda dengan hewan tetapi yang membedakannya adalah akal.
Manusia dan Nilai-Nilai Kemanusiaan? Apa itu Nilai-Nilai kemanusiaan?
Menurut saya, nilai-nilai kemanusiaan adalah suatu hal yang dapat memanusiakan manusia atau bisa dikatakan juga kembali kepada fitrah manusia, itulah nilai-nilai kemanusiaan.
Apa fitrah manusia itu? Fitrah manusia adalah punya sisi baik dan sisi buruk. Tetapi kita juga jangan lupa bahwa manusia itu juga punya fitrah / kecenderungan untuk menyempurnakan diri. Bagaimana manusia menyempurnakan dirinya? Manusia dalam proses penyempurnaan diri itu membutuhkan yang namanya pengetahuan. Pengetahuan yang dimilikinya itulah yang akan menentukan apakah proses penyempurnaan diri yang dia lakukan itu memang sudah benar-benar sempurna ataukah belum.
Pengetahuan seperti apa yang betul? Maka nanti akan saya bahasa pada pembahasan selanjutnya. yaitu pembahasan bab I dari Nilai-Nilai Dasar Perjuangan (NDP) HMI, yaitu Landasan dan konsep berpikir.
0 Komentar:
Posting Komentar