Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer

Minggu, 26 Mei 2013

Jenis-jenis Pemotretan Fotografi


 

TUGAS MATA KULIAH FOTOGRAFI


FOTO PANING, BLURRING, LANDSCAPE, FREEZING, DAN PASPHOTO


 






OLEH
KELOMPOK 4
FANNY RAHMATINA RAHIM (16030)
FAUZIAH (16023)
FITRI MULYASIH (12736)
SESRIA OSSY (12707)


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013

Foto Paning
Foto panning adalah foto yang memperlihatkan kesan bergerak pada sebuah subyek, dengan membuat background menjadi blur sementara subyek utama tetap tajam. Foto panning bisanya dibuat dengan menggerakkan kamera searah dengan gerakan subyek.
Dalam kenyataannya, dengan latihan yang cukup dan sedikit tips dibawah ini anda pasti akan bisa membuat foto panning yang bagus.
1. Siapkan Kamera Untuk Foto Panning
Untuk membuat foto panning, gunakan mode shutter priority – T atau Sv sehingga kita bisa mengeset shutter speed di angka yang lebih rendah dibanding yang biasa kita gunakan. Berapa besar shutter speed yang harus dipakai tergantung pada kecepatan gerakan subyek yang akan difoto dan kecepatan relatif subyek terhadap kamera, dan bisanya hal inilah yang harus banyak dilatih.
Shutter speed untuk membuat panning orang yang naik sepeda tentu berbeda dengan shutter speed untuk foto panning balapan motor tentunya. Sama-sama balapan motor namun kalau motornya melaju lurus tepat didepan kita atau sedang berbelok ditikungan juga berbeda.
Aturannya adalah, saat subyek yang dipanning tampak kurang tajam naikkan shutter speednya. Saat bacjground kurang blur, turunkan shutter speednya.
Berikut beberapa contoh shutter speed yang bisa dipakai diawal, namun semuanya tetap harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan:
a.    Orang joging/ sepeda biasa dijalanan: 1/20 detik
b.    Sepeda gunung uphill/downhill: 1/30 sampai 1/50 detik
c.    Mobil: sekitar 1/50 detik
d.   Balapan motor/mobil : 1/100 sampai 1/200 detik
 2. Cara Fokus untuk Panning
Saat foto panning, kita bisa memakai autofokus ataupun manual fokus. Namun biasanya manual fokus akah lebih konsisten meski tentu saja lebih membutuhkan latihan dan kesabaran. Anda bisa menggabungkan kedua mode fokus: gunakan autofokus untuk mengeset titik fokus pada titik dimana subyek akan berada (antisipasilah dimana posisi subyek akan berada), lalu setelah terkunci, switch ke manual fokus (MF).
Set frame yang cukup lebar, jangan terlalu ketat, kasih ruangan didepan dan belakang subyek sehingga kita cukup leluasa melakukan panning dan subyek secara utuh tertangkap dalam frame.

 3. Menggerakkan Lensa dan Kamera
Kita harus memastikan memiliki cukup ruangan agar kamera dan lensa bisa mengikuti arah gerakan subyek tanpa ada benda (atau orang) yang menghalangi didepan kita. Agar subyek tetap terlihat tajam, gerakan lensa harus tenang dan stabil dan arahnya hanya pada sumbu horisontal: dari kanan ke kiri atau sebaliknya tanpa diikuti naik/turun, kuncinya sekali lagi latihan. Semakin lembut dan tenang cara kita mengikuti pergerakan dan irama subyek utama, makin tajam mereka terlihat di foto. Kita juga bisa memanfaatkan monopod untuk panning. (http://belajarfotografi.com/tips-foto-panning/)

Foto Freezing
Teknik Foto Freezing atau Teknik Freez adalah teknik memotret pada sebuah objek yang sedang bergerak dengan seolah-olah hasil foto kita bisa menghentikan objek yang bergerak tersebut. Teknik ini menggunakan kecepatan atau speed lensa yang tinggi sehingga objek seolah-olah membeku.
Kenapa kita harus menggunakan kecepatan rana yang tinggi karena jika kita menggunakan rana dengan speed rendah pada subjek yang bergerak akan menimbul kan blur yang memberi kesan gerak dan dipastikan efek foto yang dihasilkan menjadi tidak jelas dan kabur.
Penggunaan rana atau shutter dengan kecepatan rendah pada subjek yang bergerak akan menimbul­kan blur yang memberi kesan gerak. Selain itu, penggunaan kecepatan tinggi juga dapat memberikan kesan gerak dengan membekukan gerakan yang sedang berlangsung, pemotretan ini lazim disebut freezing.
Hasilnya adalah foto yang mem­perlihatkan subjek foto tepat di tengah gerakan yang sedang dilakukan. Karena menggunakan kecepatan rana tinggi, gambar subjek menjadi jelas atau dengan kata lain tidak blur.Pemotretan freezing yang baik membutuhkan perencana­an.
Jika mengetahui atau dapat yang bergerak memperkirakan arah yang akan dilalui subjek, Anda dapat menentukan sudut kamera, pencahayaan, latar belakang, jarak fokus, dan eksposure. (http://www.lensadigital.net/2012/06/teknik-foto-freezing-dalam-fotografi.html)

Foto Bluring
Teknik Blurring menguji kemampuan kita untuk mengolah aperture dan shutter speed. Blurring dapat dilakukan dengan slow speed dan aturan aperture sempit. Teknik ini bisa digunakan untuk pemotretan siang maupun malam hari. Dengan kecepatan yang lambat, kita akan menghasilkan efek gerakan dalam foto yang akan kita hasilkan.
Untuk memotret subjek yang bergerak menjadi blur diperlukan kecepatan rana rendah. Kecepatan rana yang diperlukan tergantung pada beberapa faktor. Kecepatan subjek yang bergerak menjadi pertimbangan utama. Sebuah mobil F1 yang melaju kencang mungkin akan menjadi blur pada eksposure dengan kecepatan rana 1/500 detik. Sementara itu, pejalan kaki akan menjadi blur pada kecepatan rana 1/30 detik saja.
Faktor penting lainnya adalah sudut pandang dari arah mana dilakukannya pemotretan dan jarak dari subjek pemotretan. Subjek yang bergerak melintas dari samping akan menjadi blur lebih cepat dibandingkan dengan subjek yang bergerak menjauh atau mendekati pemotret secara frontal. Subjek yang bergerak di dekat kalian akan lebih blur jika dibandingkan subjek yang bergerak jauh dari kita.
Hasil foto blurring untuk yang objek bergerak
1340892633665529178   http://bali.panduanwisata.com/files/2011/09/air-terjun-tegenungan.jpg

Selain untuk memberi kesan bergerak dengan teknik blurring, kita juga bisa mengambil foto objek yang diam yang backgroundnya blur. Hal ini juga sering disebut dengan foto bokeh. Bokeh berasal dari bahasa Jepang yang artinya menjadi kabur. Istilah ini sering dipakai di dunia fotografi untuk menggambarkan pengambilan gambar dengan obyek yang jelas dan menjadi kabur (blur) background obyek. Cara mengambil foto seperti ini merupakan teknik dalam fotografi dengan tujuan memberikan kesan terpisah antara obyek dengan backgroundnya.
Ada beberapa cara untuk mengambil foto antara lain:
1.        Gunakan mode Aperture Priority jika kamera anda memiliki fasilitas ini. Jika tidak gunakanlah mode "portait" atau "macro".
2.        Matikan flash.
3.        Ideal lokasi pengambilan gambar adalah outdoor dengan cuaca yang cerah atau tempat yang memiliki pencahayaan yang baik. Jika teman-teman mangambil gambar di indoor usahakan ada banyak cahaya diruangan. Jika cahaya tidak mencukupi gunakan tripod untuk mendapatkan posisi kamera yang steady. 
4.        Carilah subyek foto yang cukup kecil, memiliki tekstur, dan kontras yang cukup sehingga kamera dapat mengunci fokus  
5.        Buatlah jarak yang jauh antara subyek dengan backgroudnya. Misalnya, saat teman-teman ingin memotret sebuah botol diatas meja. Buatlah jarak antara jarak botol dengan backgroundnya lebih jauh. Karena jika jaraknya tidak terlalu jauh maka semua subyek akan terlihat dengan jelas. 
6.        Agar bokeh maksimal, kita bisa mencari background yang memiliki pola mencolok atau memiliki pantulan, contohnya kaca atau logam. 
7.        Dekatkan kamera kepada obyek yang ingin dibuat fokus. 
8.        Kunci fokus pada subyek tersebut dengan menekan shutter setengah.
9.        Setelah di ambil gambarnya kemudian cek kembali hasil jepretan tadi apakah sudah sesuai apa yang diinginkan.
10.    Gunakanlah optical zoom agar maksimal dalam pengambilan gambar.


Foto Landscape
Foto Landscape adalah sebuah imaji yang menyajikan sebuah hamparan pemandangan. Imaji yang dihasilkan bukan hanya sekedar foto pemandangan, namun harus bisa menterjemahkan nilai-nilai estetika, etika dan efek sebuah foto landscape. Landscape adalah buah dari ekspresi pribadi, kita harus menggunakan emosi, ide dan konsep serta referensi simbol sebagai medium untuk berkomunikasi
1. Perhatikan Horizon
Jika kita berhadapan dengan suatu pemandangan, hampir dapat dipastikan kita akan melihat garis horizontal yang membentang dan membelah gambar menjadi dua bagian. Ini disebut garis horizon. Dalam Fotografi Landscape, jika salah satu bagian lebih menarik. Berilah porsi 2/3 dari frame. Dan yang kurang menarik beri sisanya yaitu 1/3. Memang tidak mutlak, tetapi bila POI berada pada bagian yang 2/3 maka kesannya akan lebih kuat.
2. Pertimbangkan langit
Langit adalah elemen yang cukup penting dalam landscape.Jika dalam pemotretan langit kurang bagus, usahkan jangan menempatkan pada 2/3 frame. Ini akan menimbulkan kesan yang flat dan membosankan. Tetapi jika keaadan langit dan awan dalam formasi yang ‘wow’, jangan ragu untuk penuhi frame dengan langit. Gunakan filter untuk meningkatkan kontras dan saturasi langit seperti Gradual neutral density dan Polarizer.
3. Cari Focal Point
Focal point adalah titik dimana mata kita berhenti pada saat memandang sebuah foto. Tanpa focal point, mata kita tidak akan fokus dalam melihat foto. Seperti jenis fotografi lainnya, fotografi landscape juga membutuhkan focal point. Focal point dapat berupa batu, rumput, ranting, bunga. Apapun yang sepertinya menyatu dengan alam dapat dijadikan focal point. Jangan lupakan pengaplikasian rule of third dalam penempatan focal point.
4. Jangan lupakan foreground.
Foreground bisa menjadikan foto kita lebih berdimensi. Ada sense of depth dari foto kita jika kita meletakan foreground dengan benar. Seringkali foreground menjadi POI dari foto landscape kita.
5. Gunakan Tripod
 Mungkin sejak zaman digital orang sering melupakan tripod. Buat apa tripod, kalau ISO tinggi sudah bagus hasilnya. Lensa-pun sudah ada yang dengan stabilizer. Ups, jangan salah sangka dulu, tripod hukumnya wajib bagi landscaper. Untuk Exposure diatas satu detik (pasti sering lho), tripod sangat dianjurkan. Walaupun tripod agak repot untuk dibawa, tetapi akan membuat anda tersenyum nantinya.

6. Maksimalkan Depth of Field (DoF)
Yang namanya landscape fotografi, pada umumya semua elemen dalam keadaan fokus. Walaupun tidak mutlak, inilah konsep dasar dari fotografi landscape. Untuk itu gunakan aperture sekecil mungkin. Dan jika perlu, terapkan konsep hyporfocal distance. Dan jika kita mengecilkan aperture, otomatis shutter speed akan berkurang dan tripod dibutuhkan.
7. Tangkap gerakan alam
Mungkin sebagian orang berfikir foto landscape adalah foto yang tenang, damai, kalem dll. Tapi kita bisa menambahkan sedikit drama pada foto landscape kita. Dapat berupa ombak di laut, pohon yang tertiup angin, awan yang berjalan, dsb. Dalam menangkap gerakan seperti ini, dibutuhkan beberapa peralatan pendukung seperti filter ND (neutral density) dan tripod. Jika kita berhasil menangkapnya, foto landscape kita akan terasa “otherworld” dengan mood yang sangat kuat.
8. Bekerja sama dengan cuaca
Cuaca tidak dapat kita prediksi. Kita cuma bisa menunggu waktu yang tepat untuk memotret. Kebanyakan pemula berfikir foto landscape yang bagus adalah pada saat hari yang cerah. Ini tidak sepenuhnya salah, disini sudah dijelaskan jenis – jenis fotografi landscape. Foto yang diambil saat hari cerah sudah biasa dan biasa dijadikan foto kalender. Jika kita ingin foto landscape yang sedikit berbeda, memotretlah pada saat cuaca yang tidak biasa. Misalnya saat terjadi badai, mendung, sehabis hujan, langit gelap dengan sedikit sinar matahari, dan kondisi “extrem” lainnya. Foto anda akan lebih berkarakter, karena kejadian yang anda foto barusan tidak akan terulang lagi.
9. Golden hour
Cahaya dari samping akan menunjukan sebuah dimensi dan tekstur yang kuat untuk sebuah objek. Dalam fotografi landscape, cahaya dari samping muncul saat pagi hari dan sore hari. Pada waktu ini, warna – warni terlihat sangat bagus dan landscape terlihat sangat hidup. Dinamakan golden hour karena warna warni pada waktu ini adalah merah-kuning-seperti-emas.
10. Garis dan bentuk
Bermainlah dengan komposisi. Garis dapat menjadi focal point yang sangat kuat karena membantu mata kita menelusuri foto landscape kita. Garis dapat memberikan kedalaman ruang yang luar biasa, perspective yang berbeda.



11. Ganti perspective
Eksplorasi. Jangan hanya terpaku pada satu titik. Temukan view yang berbeda dengan view sejajar dengan tanah, atau naik ke atas pohon. Biarkan imajinasi anda mengalir dan mencari view yang sesuai dengan previsualisasi anda. (http://www.memobee.com/10-tips-fotografi-landscape-2431-eij.html)

Foto Pasfoto

Pasfoto adalah gambar dari berukuran khusus (pada umumnya berukuran 2×3, 3×4, 4×6), yang menampakkan 80% wajah dengan pose formal dan pakaian formal. Biasanya pasfoto dipergunakan untuk kelengkapan dokumen resmi.


0 Komentar: