Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer

Kamis, 12 Januari 2012

Fitnah Syair Cinta


Fitnah Syair Cinta

Ku berjalan menyesuaikan keadaaan
Mata yang mejelma indah dalam imajinasiku
Berjalan dengan fikiran yang penuh tanda tanya
Dan ingin tahu
Sinar matahari tak mampu menjatuhkan inginku

Kini aku hanya bisa diam, duduk sendiri di sudut kamar yang tak bernyawa. Aku teringat ayah dan ibu. Ah, mengapa aku harus melakukan semua ini. Padahal semuanya tak berarti apa-apa untukku. Selama ini aku hanya mengejar kesenangan dunia. Kenikmatan dunia. Aku lupa dengan tujuan hidupku, aku lupa dengan impian-impianku. Impian ku ke Paris mengejar sesuatu yang nyata bagiku. Tapi aku selama ini melupakannya.

Seperti malam-malam biasanya, aku bergentayangan di dunia maya, menelusuri setiap jejak orang-orang di jejaringan sosial. Facebook, tak asing lagi bagi kita sekarang ini. Status tiap status aku simak. Kadang aku juga sibuk dengan status ku sendiri. Mengomentari, menyukai setiap status yang lewat. Aku berhenti pada statusnya. Menarik. Kata-kata syairnya yang indah. Semenarik mungkin aku mengomentari statusnya dengan harapan dia tertarik denganku.

Setiap membuka facebook, aku menyempatkan waktuku untuk hadir di statusnya.

“ Siapakah yang menyanyi di panggung sana? “, begitulah bunyi statusnya.

Kebetulan hari itu mood ku jelek dan aku butuh temen ngobrol, aku komentari, “ itu aku ˆ)Lina “

Diapun membalas, “ Lina mana? “

“ Lina mantannya drum padi. Hadeuh masa gak kenal ? “ timpalku.

“ Bagus dong suaranya ? “, balasnya lagi.

“ Aku nyanyi di hatimu. “, kataku.

“ Hah? Ngapain?? “

“ Ya aku akan bernyanyi di hatimu biar kamu tentram “

“ Asalkan jangan berisik ya? “

“ Kamu tau lagu Yellow nggak? Coldplay itu yang mau aku nyanyiin di panggung hatimu. “

Komentar itupun berlanjut.

Tanggal 29 Desember 2011 aku bela-belain nggak tidur demi mengomentari statusnya. Apalagi teman-temannya juga ikutan ngomen. Suasananya cair dan hangat. Aku berusaha agar tidak tertidur demi dia. Agar aku selalu hadir disetiap relung waktunya. Aku bahagia bisa menjadi bagian dari statusnya. Yah, walaupun cuma ikut mengomentari.

Tanggal 31 Desember 2011 dia membuat status yang menyita waktu dan fikiranku. Intinya dia membuat status mabuk-mabukkan bersama teman-temannya. Lalu aku komentari, “ Mabuk-mabukkan saja sampai puas. “. Kemudian dia membalas komentarku, “ Ini caraku. “

Kemudian dia mengirimi aku wall. “ Kirim ke inbox aku no handphone mu. Aku malas komenkomenan “.
Tapi sayang aku ketiduran. Pukul 2 malam aku terbangun dan membuka facebook. Aku baca wall nya. Seketika itu aku kirim no Hp ku ke inboxnya. Tak lama kemudian, dia mengirimi aku pesan singkat. “ Lina? “
Aku ketiduran lagi. Pukul 6 pagi aku bangun. Aku balas smsnya, “ Iya Putra. Ini Lina. Gimana mabuk-mabukkannya? “

“ Gak jadi .”

“ Kenapa? Kirain jadi. Kalo jadi jangan lupa tidur takutnya kepalamu pusing lho.”

Aku pun mulai perhatian. Aku ingin cowok ini jatuh ke pangkuanku. Entah mengapa. Aku ingin dia menjadi pacarku.

Tanpa basa basi, aku menggombal, “ Ku ingin menjadi pembantu hatimu.”

“ Hah? Pembantu hati? Kenapa? Maksudnya?”, balasnya.

“ Iya, biar bisa bersih-bersih di hati kamu dan menghilangkan debu yang menutup hati kamu.”

Lalu dia balas, “ Jujur gua nggak butuh. Gua udah nutup hati buat wanita.”

Terus aku balas, “ Sulit ya jadi pembantu hati kamu?”

“ Sorry ya, gua nggak pernah nyuruh loe jadi pembantu hati gua. “

“ Wah, kamu emosian ya? Aku suka.”

Dan pesan singkat ini pun berlanjut.

Lalu aku sms lagi, “ Izinkan aku belajar. “

“ Belajar? Maksudnya?”

“ Iya, izinkan aku belajar mencintai kamu, agar kamu tau gimana rasanya dicintai.”

Aku masih berusaha membuat dia suka sama aku. Bagaimanapun caranya. Walaupun itu konyol. Tapi aku ingin sekali dia menjadi pacar aku.

Hari itu, aku pulang kuliah. Aku naik angkot. Kebetulan angkot ke arah rumahku susah didapat. Abisnya udah magrib.

Dia datang menjemputku. Dia mengenakan kemeja biru dan celana dasar dan dengan Vixion Birunya yang gagah. Di perjalanan dia pun mulai menanyakan sms yang aku kirimkan ke dia. Aku pun mulai jujur dengan sms itu dan mengatakan kalau aku suka dengannya dan aku mencium pipinya.

“ Aku sayang sama kamu. “

Kita berciuman. Argh, aku nggak tau kenapa bisa begini.

Jujur saja, tiga hari berturut-turut kami kencan dan selama itu lah aku mesra-mesraan dengannya. Nggak tau kenapa aku berani menciumnya dimanapun kami berada. Diatas motor, di kafe, di jalan, kami tak peduli apakah dilihat orang lain atau tidak.

Tapi semuanya berubah. Hari keempat dia tidak memberi kabar. Aku telpon dia, dalam percakapan kami pun dia tetap mesra tapi anehnya sms ku nggak di balas. Aku nggak bisa menahan rasa rindu ku. Maklum saja, kami baru tiga hari pacaran. Tapi dia nya sibuk dan tidak mengacuhkan aku.

Senin, aku mendengar berita dari senior ku kalau dia pergi sama cewek lain. Aku marah dan memberontak. Rasanya ingin menanyakan siapakah wanita itu? Apa itu selingkuhannya. Dan ternyata ketika aku menghubungi dia, dia balik kesal denganku. Dia bilang kalo dia bosan dengan sikapku. Sedangkan orang tua nya gak pernah megatur dia sampai begitunya. Tapi aku yang baru tiga hari pacaran sudah mengaturnya seperti itu. Sebenarnya aku tidak bermaksud mengatur, tapi aku hanya kangen dan butuh seseorang yang menemaniku setiap saat. Aku butuh kehangatan suasana darinya.

Malamnya, dia sms aku. Inti dari isi sms nya adalah kalau dia ingin putus. Dia nggak mau tahu lagi dengan aku baik itu langsung maupun tak langsung. Aku balas kalo aku juga nggak butuh dia. Aku bisa sendiri.
Dan di hari kelima itu lah kami putus.

Pacaran tiga hari yang masih ku ingat sekarang dengan pendekatan hanya dua hari. Aku bukanlah wanita murahan. Tapi aku punya rasa ingin tahu dan rasa memiliki yang tinggi. Aku sedih, kenapa aku harus seperti ini. Kenapa aku diberi masalah yang seperti ini.

Aku yang mudahnya memberikan apa yang aku punya. Aku lupa dengan orang tua. Aku jauh dari Sang Khalik. Aku wanita apa?

Awan awan pagi pun menyapa
Sinar matahari menyelimuti
Angin pagi merasuk dinding peraba
Menyejukkan
Oh indahnya,
Bermain mata berimajinasi
Terbelenggu dalam keindahan alam semesta
Tersenyum indah
Berfikir akan keanehan
Semua terbentuk dalam kalimat syairan


Nb :
Kisah nyata
Pelaku dan tempat di samarkan

2 Komentar:

Budiman Asady mengatakan...

kisah tragis, wahaha...

`tak dapat memahami hakikatnya, maka itu yg ingin ditertawakan ^^

fanny mengatakan...

Hanya aku dan wanita itu yang mengerti :)