Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer

Kamis, 25 Agustus 2011

Bermimpi Dengan Dia *sahabatku


Semalam aku mimpi aneh. Dalam mimpi itu aku menjalani kehidupan yang berbeda dengan kehidupanku yang sebenarnya. Sepertinya mimpi itu menjadi jawaban atas permasalahan ku akhir-akhir ini. Namun aku tidak terlalu yakin karena aku pasti tidak akan pernah seperti yang di dalam mimpiku.

Siang itu aku mendapatkan pesan yang berbunyi, “ kak, tolong jangan membuat aku makin nggak berguna. Aku tau aku salah. Aku sedang memperbaiki semuanya. “

Sama persis ama yang sebenarnya. Kenyataannya, dia memang mengirimkan pesan seperti itu juga. Namun bedanya, dalam dunia nyata aku membalas pesannya, sedangkan dalam mimpiku, tidak.

Waktu pun berlalu, kami berinteraksi secara tidak langsung melalui status-status facebook. Ya, bisa dikatakan perang status. Hmm, kenyataan nya memang begitu. Sempat aku dan dia membuat status sebagai jawaban satu sama lain. Mulai dari status yang ‘menembak’ secara tidak langsung, hingga yang ‘menembak’ langsung pada tujuannya. Dan biasanya kalau sudah begitu, akhirnya kami mendoakan satu sama lain agar tidak terjadi hal yang tidak-tidak.

Kemudian, suatu hari di mimpiku, aku berinisiatif membuat suatu slogan di sebuah poster yang berisikan, “ Stop Sex di Luar Nikah, jika Hidup Ingin Selamat “

Ku tuliskan namaku dan dia dibawahnya. Maksudnya supaya suatu saat, poster itu bisa sampai di depan wajahnya. Sungguh mimpi dalam mimpi yang aneh.

Nggak disangka-sangka. Ternyata yang menjadi tokoh di mimpiku tidak hanya aku dan dia. Namun senior ku, Dony pun menjadi tokoh yang sangat berperan penting. Selain itu juga sepupu ku, kak Popy pun ikut berpartisipasi dalam mimpiku. Akhirnya kami berempat menjadi tokoh film animasi singkat dalam tidur seorang gadis cantik seperti ku :D

Dony ingin menlanjutkan kuliahnya di Ui. Sebelum berangkat ke Depok, dia sempat melihat posterku dan membaca hingga sedetail-detailnya. Tertera alamat seseorang di Jakarta. Aku lupa alamatnya dimana.
Akhirnya dia mengambil salah satu poster tersebut dan membawa nya ke Depok. Dony memperbanyak poster tersebut dan menempelkannya di sepanjang jalan sekitar alamat yang tertulis di dalam poster. Dia pun juga menempelnya tepat di depan rumah si pemilik alamat dan juga Universitasnya.

Menanggapi poster yang tertempel didepan rumahnya, si pemilik alamat menelpon ku menanyakan maksud dari poster tersebut. Lalu aku dan dia ‘perang mulut’ di telpon tersebut. Aneh banget, setelah aku memutuskan telpon tadi, aku sudah muncul di depan rumah. Aku kenal rumah itu. Itu rumah dia. *aneh banget, padahal aku nggak tau itu rumah siapa di dunia nyata. 

#cerita ini sudah jauh berbeda dari kehidupan nyataku. Namun inti permasalahannya sama

Lanjutkan

Aku melihat seorang cewek yang lebih muda dari aku. Dia cantik. Wajahnya sedih. Dia sedang hamil. Mungkin 7 atau 8 bulan.

DW ? Aku memastikan yang aku lihat ini memang dia.

Aku pengen nangis melihatnya. Aku tahu betul bagaimana dulu dia curhat padaku tentang masalahnya. Aku bahkan menganggapnya adik ku, dulu hingga sekarang.

Dia seperti ingin mengatakan sesuatu padaku. Mungkin dia sakit perut atau dia pengen cerita sesuatu. Aku lupa.

Dan sekarang aku dan dia bersama seorang bayi. Dia sudah melahirkan. Anak nya laki-laki. Ganteng. Mirip, hmm, mirip ibunya. Aku nggak kenal sama ayahnya.

Sejak saat itu kami berdua baikan. Kami berdua hidup bertiga di Jakarta. Hingga aku pun menikah dengan seorang pria yang perantauan dari Padang. Aku ingat, dia itu seseorang yang berarti di hatiku. Ku tinggalkan saja dia di Padang saat aku sudah berada di Jakarta, tanpa kabar.

Aku, suamiku, dia dan anaknya hidup damai dalam kisah kita yang indah di mimpi ku.
Bagaimana dengan dunia nyataku?

Aku dengan dia masih diam diaman. Aku ingin sekali seperti dulu. Aku tetap menyayanginya. Demi persahabatan yang sudah pernah terjalin, aku minta maaf dari hati.

Untuk Sabahatku,
DEWI.

0 Komentar: