Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer

Rabu, 02 Maret 2011

Mencintai Sesama

Dari abu Hamzah Anas ibn Maalik, pembantu rasulullah saw, rasulullah berkata

"Tidak beriman diantara kamu hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri."

Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari, muslim, tirmidzi, al nasai, ibn maajah, ahmad, ibn hibbaan, al-darini, abu yala dan yang lainnya

Hadits ini menjelaskan salah satu akhlak yang utama dalam islam. Dijelaskan bagaimana seorang muslim seharusnya berakhlak terhadap sesama muslim. Menurut musnad Ahmad, arti dari "tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga". Seorang hamba ALlah tidak meraih iman yang benar sampai cintanya untuk manusia sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri. Maksudnya tidak beriman di hadits ini, bukan menyatakan menolak iman secara keseluruhan, bukan berarti menjadi kafir, karena tidak mencintai saudaranya.

"Ia mencintai saudaranya sebagaimana cintanya untuk dirinya sendiri."

Di dalam hadits yang lain, rasul menjelaskan kunci surga yang berhubungan dengan kondisi ini.

"Siapa saja yang suka diselamatkan dari api neraka dan masuk ke dalam surga. Meninggalnya dalam keadaan beriman kepada Allah dan hari akhir dan memperlakukan manusia sebagaimana ia ingin diperlakukan oleh mereka"

Nabi memberi contoh , mengenai hal ini. Suatu hari Abu Dhar meminta posisi sbg pemimpin. Kemudian rasul menasehati abu Dhar. "O, Abu Dhar, saya liat kamu adalah org yg lemah. Dan saya mencintai mu sebagaimana saya cinta kepada diri saya sendiri. Janganlah kamu memimpin 2 org atau lebih, Janganlah mengurus harta anak yatim piatu . Mempunyai kekuasaan merupakan posisi yang sulit dan mengurus harta anak yatim, posisi yang bahaya. Keadaan ini dikhususkan untuk org yang lemah dan tidak bisa mencegah orang lain. Karena itu, rasul sendiri tidak mengharapkan posisi yg diminta abu dhar, dan minta abu dhar untuk menjauhi. hadits ini mengambarkan betapa rasul mencintai para sahabatnya seperti dia mencintai dirinya sendir. Beliau tidak mau saudaranya mengalami kesulitan.

Dalam ihya ullumudin, al-Ghazali menulis cerita kisah seorang laki-laki yang rumahnya kemasukan tikus. Laki-laki ini mau mengusir tikus ini dengan kucing, tapi sebelum dia mengusir tikus- tikus, laki-laki bicara dalam hatinya "Saya takut kalau tikus-tikus itu dengar suara kucing, kemudian mereka lari ke para tetangga. Dan saya tidak suka hal ini terjadi pada saya dan saya juga tidak suka tetangga saya itu juga kemasukan tikus.."





Pelajaran yg bisa di ambil :

- bagi seseorang muslim apabila melihat saudaranya kurang dalam agamanya. Ia harus berusaha semampunya untuk meningkatkan kondisi saudaranya. Kesalehan yang dia capai untuk dirinya, juga ingin saudaranya itu seperti dia.
- jika saudaranya hendak mendekat pada jurang kemaksiatan, maka ingatkanlah dengan ahsan..seperti halnya kita ta ingin terperosok pada jurang tersebut.
-cintailah saudara kita seperti halnya kita mencintai diri sendiri,..mencoba untuk berEMPATI dg kondisi yg ia jalani.., bagaimana seandainya kita berada pada posisi saudara kita tsb,...pasti kita akan bisa memaklumi dan memahami kondisinya dan kita menjadi faham bagaimana harus bersikap.
-sesama saudara seharusnya saling menguatkan, menasehati, mendorong dalam hal kebaikan, memotivasi, menolong, dan saling memuliakan. bukannya saling beradu ego sembari berkata "inilah aku"
- implementasi dari hadits ini bukan hanya diucapkan, seseorang tidak mudah untuk menclaim cinta kepada saudaranya seperti cinta dia kepada dirinya. Tetapi cintanya harus diamalkan

0 Komentar: