Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer

Jumat, 18 Maret 2011

Kasih Ibu

” Kasih Ibu kepada beta …tak terhingga sepanjang masa,
hanya memberi tak harap
kembali, bagai sang surya
menyinari dunia “ Penggalan lagu di atas
mengingatkan kita ketika
kecil dulu, sering sekali kita
menyanyikannya. Cinta Ibu
tak dapat terbalaskan,
mungkin itu kata-kata yang sering kita ucapkan sebagai
anak, karena setiap Ibu selalu
memberikan kasih sayangnya
dengan tulus, pada anak-
anaknya, tanpa meminta
bayaran, atau balasan dari semua kasih sayang yang
telah di berikannya. Namun
adakalanya ketika anak-anak
sudah besar banyak
perbedaan yang
menimbulkan pertengkaran pada keduanya. Keinginan-
keinginan anak seringkali
berbenturan dengan Orang
tua, terutama Ibu. Kadang si
Ibu ingin yang A, tapi si anak
ingin yang B. Seperti susu di balas dengan
air tuba, begitulah peribahasa
yang sering kita dengar,
ketika si anak mulai
membangkang dan mulai
mengabaikan semua keinginan serta nasehat orang
tuanya. Kadang kesalahan
tidak serta-merta terdapat
pada sang anak,
kemungkinan besar ada juga
pada orang tuanya yang kurang tegas pada si anak dan
seringnya si anak di beri
kelonggaran, sehingga
membuat si anak menjadi
terbiasa. Dan kebiasaan-
kebiasaan buruk si anak yang tidak terkontrol, sehingga
kebabalasan, yang akhirnya
menjadi candu untuk anak itu
sendiri.
Betapa besarnya pengorbanan
seorang Ibu, ketika melahirkan anaknya, Ibu
berani mempertaruhkan
nyawanya, dan dia rela
membesarka anak-anaknya,
dengan mengenyampingkan
keinginannya, ibu menjaga anak-anaknya dengan penuh
kasih sayang agar tumbuh
dengan baik. Ketika anak-
anaknya sudah besar, hanya
Air mata saja yang sering
menetes di pipinya, ketika si anak mulai melawan dan
berkata kurang sopan, namun
do’anya tak pernah terputus, hingga kini. Do ’a yang senantiasa di panjatkannya
demi kebahagiaan anak-
anaknya, serta
kesuksesannya yang akan
membawa keberkahan pada
anak-anaknya, kadang anaknya mengklaim bahwa
semua kesuksesan yang di
dapat adalah hasil dari
usahanya sendiri. Adakah kita
sadar tanpa do ’a dari beliau belum tentu kesuksesan
menghampiri kita.

Ketika si anak mulai merasa, si
Ibu mengganggu dalam
rumah tangganya, maka dia
pergi pindah menjauh dari
rumah Orang tuanya, apa
yang sudah di berikan oleh Ibunya sebagai bekal, sudah
tidak berguna lagi, karena si
anak sudah menjadi orang
sukses, adakah Ibu meminta
bagian dari hasil kesuksesan
anak-anaknya, tidak … Namun kasih Ibu tak pernah
terhenti, walaupun dera sakit
yang di buat oleh si anak,
serta kekecewaan yang di
dapat.
Itulah Kasih Ibu yang Indah dan tak terbalaskan, apa yang
kita berikan tidak seberapa,
dari apa yang sudah beliau
berikan sejak kita masih
dalam kandungan.
Tidak kah kita merasakan hal itu saat ini ….? Ketika kita sudah berumah tangga.
Melahirkan dan membesarkan
anak-anak kita seorang diri,
tanpa bantuan dari siapa pun,
adakah di benak kita untuk
membalas semua yang telah di berikan oleh ibu kita …? Syurga ada di telapak kaki
Ibu, itu bukan hanya kiasan,
tapi kenyataan, kebanyakan
mereka yang sukses dalam
bekerja dan berumah tangga,
adalah hasil dari keikhlasan dan Do´a seorang Ibu.

Allah SWT berfirman dalam
QS. Al Ahqaaf 46 :15
”Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik
kepada kedua orang ibu
bapaknya, ibunya telah
mengandungnya dengan
susah payah, dan
melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya
sampai menyapihnya selama
tiga puluh bulan, sehingga
apabila dia telah dewasa dan
umurnya sampai empat puluh
tahun, ia berdo ’a : ”Ya Tuhanku, tunjukilah aku
untuk mensyukuri nikmat
Engkau yang telah Engkau
berikan kepadaku dan kepada
ibu bapakku dan supaya aku
dapat berbuat amal shaleh yang Engkau ridhai, dan
berilah kebaikan kepadaku
dengan (memberi kebaikan)
kepada anak cucuku.
Sesungguhnya aku bertaubat
kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah
diri”. (QS. Al Ahqaaf 46 :15). Dan diperjelas, dalam sabda
Rasulullah SAW, dari Abu
Hurairah r.a ;
”Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW, ”Ya, Rasulullah, siapakah dari
keluargaku yang paling
berhak dengan kebaktianku
yang terbaik ?,
Jawab beliau, ”Ibumu !, dia bertanya, kemudian siapa ?
Rasulullah menjawab,
“Ibumu !, dia bertanya, kemudian siapa ?
Rasulullah menjawab,
“Ibumu !, dia bertanya, kemudian siapa ?
Rasulullah menjawab,
“Bapakmu ! Silahkan clik di sini dan
dengarkanlah suara merdu
dari lisan-lisan anak sholeh
ini !!! Untuk membuktikan
hadits tersebut,,,
Your Mother

Maka bila kita ingin
menggapai keridahoan dari
Allah SWT, cintailah Orang tua
kita, agar beliau senantiasa
meridhoi kita dalam semua
pekerjaan yang kita lakukan. Sabda Rosululloh SAW : ” Ridho ALLAH tergantung
kepada keridhoan orang tua
dan murka ALLAH
tergantung kepada
kemurkaan orang tua ” (HR Tirmidzi, Ibnu Hibban)

0 Komentar: