Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer

Minggu, 21 April 2013

Buletin Fisika dan Kajian Al-Qur'an


BAB I
Pendahuluan
A.           Latar Belakang
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia
Yang mengajarkan manusia dengan pena
Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya
(QS. Al-‘Alaq ayat 1-5)
Al-Qur’an diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk kepada manusia. Dalam Surat Al-Isra’ ayat 9, Allah berfirman:
“Sungguh, Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapatkan pahala yang besar”
Al-Qur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan yang di dalamnya banyak ayat yang menjelaskan tentang perintah untuk memperoleh manfaat dari pengembangan ilmu dan teknologi. Manusia diperintahkan untuk melihat, mengamati, mempelajari, memikirkan, merenungkan, menelaah, dan menghayati ayat-ayat Allah di dalam Al-Qur’an, baik tersirat maupun tersurat.
Al-Qur’an menjadi dasar pemikiran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Selanjutnya memunculkan para pemikir berbagai disiplin ilmu seperti Fisika, Kimia, Biologi, Matematika, Astronomi, Kedokteran, Farmasi, Antropologi, Sosial Budaya, dan lain-lain.
Salah satu ilmu yang didasari oleh Al-Qur’an adalah Fisika. Fisika merupakan ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang gejala alam atau materi yang tidak hidup didalam cakupan dimensi ruang dan waktu. Hampir semua fenomena alam yang terjadi di alam semesta dapat dijelaskan secara fisika seperti pergerakan bumi terhadap matahari, benda jatuh selalu menuju bumi, air yang mengalir dari hulu ke hilir, dan lain sebagainya.
Keterkaitan fenomena alam dengan konsep fisika diharapkan mampu menyadarkan mahasiswa fisika untuk senantiasa mengkaji literatur islam yang sarat dengan ilmu pengetahuan alam. Dengan mengkaji literatur islam akan meningkatkan keimanan dan senantiasa mengingat Sang Maha Pencipta.
Namun kajian Al-Qur’an sebagai literatur islam yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan terutama fisika jarang sekali dilakukan. Padahal dasar dari segala ilmu pengetahuan adalah Al-Qur’an. Kebanyakan mahasiswa fisika lebih memahami materi kuliah daripada makna yang terkandung di dalam Al-Qur’an. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kajian Al-qur’an yang diintegrasikan kedalam materi fisika.
Pengintegrasian kajian Al-Qur’an terhadap materi fisika dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan Buletin Fisika dan Kajian Al-Qur’an. Dengan menerbitkan Buletin Fisika dan Kajian Al-Qur’an setiap periode akan menumbuhkan minat baca mahasiswa fisika terutama di bidang sains dan agama.
Didasari oleh latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis merumuskan gagasan yang berjudul “Buletin Fisika dan Kajian Al-Qur’an sebagai Wujud untuk Mengembangkan Budaya Membaca Cerdas Mahasiswa Fisika di Universitas Negeri Padang”

B.            Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka dapat dirumuskan permasalahan dalam karya tulis ini yaitu: “Bagaimana cara mengembangkan budaya membaca cerdas (kajian Al-Qur’an) mahasiswa fisika di Universitas Negeri Padang?”
  
C.            Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui cara meningkatkan budaya membaca cerdas (kajian Al-Qur’an) mahasiswa fisika di Universitas Negeri Padang.

D.           Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan karya tulis ini diharapkan berguna bagi:
1.    Mahasiswa, untuk menambah pengetahuan mengenai fisika dan Al-Qur’an dan membantu menumbuhkan kesadaran untuk aktif dalam mengkaji literatur islam yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan alam
2.    Rekan-rekan pecinta fisika, untuk membantu terwujudnya budaya membaca cerdas mahasiswa fisika difasilitasi dengan Buletin Fisika dan Kajian Al-Qur’an

BAB II
Telaah Pustaka
A.           Al-Qur’an sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dan diantara ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan)-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya” (QS. Asy Syuura: 29)
Seperti telah kita ketahui bersama, Al Qur’an merupakan salah satu mujizat yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk digunakan sebagai petunjuk bagi umat manusia hingga akhir zaman. Sebagai petunjuk dari Allah tentulah isi dari Al Qur’an tidak akan menyimpang dari Sunatullah (hukum alam) sebab alam merupakan hasil perbuatan Allah sedangkan Al Qur’an adalah merupakan hasil perkataan Allah. Karena Allah bersifat Maha segala-galanya maka tidaklah mungkin perkataan Allah tidak sejalan dengan perbuatan-Nya.
Al-Qur’an adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW untuk menjadi panduan bagi umat manusia seluruhnya. Kandungan Al-Qur’an meliputi semua bidang kehidupan manusia di dunia dan di akhirat. Al-Qur’an mengandung perintah dan larangan, kabar gembira dan duka, sejarah umat dahulu kala untuk dijadikan teladan bagi umat kini dan umat yang akan datang, dan berbagai ilmu lainnya.
Al-Qur’an berisikan petunjuk untuk membedakan kebaikan dan keburukan. Lebih lanjut di dalam Surat Al-Baqarah ayat 185 bahwa “Dan penjelasan-penejelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
Apabila pada suatu malam yang cerah kita memandang ke langit maka akan tampaklah oleh kita bintang-bintang yang sangat banyak jumlahnya. Pada zaman dahulu orang memandang bintang-bintang itu hanyalah sebagai sesuatu yang sangat kecil dan bercahaya yang bertaburan di angkasa. Namun setelah ditemukannya teleskop dan ilmu pengetahuan juga semakin berkembang, orang akhirnya mengetahui bahwa bintang-bintang merupakan bagian dari suatu gugusan yang dinamakan galaksi yang dialam ini jumlahnya lebih dari 100 milyar.
Sedangkan masing-masing bintang ini terdiri dari planet-planet yang masingmasing peredarannya diatur sedemikian rupa sehingga tidak saling bertabrakan satu sama lain. Hal ini juga difirmankan oleh Allah SWT :
”Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar dalam garis edarnya” (QS. Al Anbiyaa: 33)
Sehingga akhirnya orang berdasar ilmu pengetahuan yang dimilikinya mengakui bahwa alam semesta ini maha luas. Sebenarnya Allah telah menegaskan hal ini di dalam Al Quran yang diturunkan jauh sebelum ditemukannya teleskop yaitu :
”Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya” (QS Adz Dzaariyaat: 47)
 Kebenaran Al-Qur’an tidak dapat diperdebatkan. Banyak usaha yang telah dilakukan oleh manusia untuk menandingi Al-Qur’an tapi usaha mereka sia-sia. Dalam Surat Al-Isra’ ayat 88, Allah SWT berfirman yang artinya:
“Katakanlah, Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa (dengan) Al-Qur’an ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu sama lain.”
Al-Qur’an mendapatkan perlindungan dari Allah. Tidak ada yang mampu mengubahnya. Dalam firman Allah Surat Al-Hijr ayat 9, Allah SWT berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.”
Mereka yang beriman dan mempunyai ilmu pengetahuan mendapatkan tempat yang istimewa di sisi Allah. Sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Mujadilah ayat 11 yang artinya “Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orng yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan”
B.            Ilmu Fisika
Allah pun telah memberikan petunjuk tentang fisika dalam beberapa ayat di dalam Al-Qur’an. Dalam dasawarsa terakhir ini umat Islam terlihat lemah dalam penguasaan fisika dan jauh tertinggal oleh orang Barat dalam penguasaan teknologi. Hal ini dikarenakan adanya kecendrungan dikotomis terhadap ilmu pengetahuan khususnya fisika. Di kalangan umat Islam masih belum ada keseimbangan antara penguasaan ilmu agama dan penguasaan Iptek. Mereka masih kurang menyadari arti pentingnya ilmu fisika dan manfaat kegiatan ibadah dan penghambaan kepada Allah Swt.
1.    Sejarah Perkembangan Fisika
Fisika mulai diketahui pada tahun sekitar 2400 SM ketika kebudayaan Harappan menggunakan suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa. Sejak saat itu fisika terus berkembang hingga sekarang.
2.      Awal Kemunculan Fisika
Sejak zaman dahulu, manusia terus memperhatikan bagaimana benda-benda di sekitarnya berinteraksi, benda yang memiliki sifat yang berlainan, dan sebagainya. Mereka juga mengira-ngira tentang misteri alam semesta, bentuk dan posisi bumi di tengah alam, benda-benda langit yang memiliki posisi penting dalam kehidupan manusia. Agar pertanyaan tersebut dapat terjawab, mereka menghubungkannya dengan pekerjaan dewa. Akhirnya, jawaban yang muncul mulai ilmiah namun tentu saja masih terlalu berspekulasi.
3.      Mempelajari Fisika secara Islami
Seorang Muslim melihat alam semesta ini sebagai “ayat-ayat Allah”. Oleh karena itu, saat mereka mengamati dan meneliti fenomena alam, mereka bukan saja berusaha mendapatkan temuan di bidang sains, tetapi juga meyakini bahwa di balik alam semesta yang begitu teratur ini ada Allah Sang Maha Pencipta.
C.                 Buletin Fisika dan Kajian Al-Qur’an
Buletin adalah publikasi (oleh organisasi) yang mengangkat perkembangan suatu topik atau aspek tertentu dan diterbitkan atau dipublikasikan secara teratur (berkala) dalam waktu relative singkat (harian hingga bulanan). Buletin ditujukan kepada khalayak yang lebih sempit yang berkaitan dengan bidang tertentu saja. Tulisan dalam buletin umumnya singkat dan padat (mirip berita) dimana digunakan bahasa yang formal dan banyak istilah teknis berkaitan dengan bidang tersebut.
Disain buletin disertai foto-foto atau ilustrasi. Pilihan ukuran penerbitan buletin biasanya adalah A4 (210 x 297 mm) atau eksekutif (7 ¼ x 10 ½ inci). Untuk buletin yang terbit secara berkala dalam jangka waktu sedang (1-2 bulan) dengan jumlah halaman agak tebal (36-120 halaman).
Buletin Fisika dan Kajian Al-Qur’an merupakan publikasi untuk mahasiswa, khususnya mahasiswa fisika. Buletin Fisika dan Kajian Al-Qur’an berisi penjelasan fakta-fakta ilmu pengetahuan alam, khususnya fisika yang terkait dengan Al-Qur’an.



BAB III
Metode Penulisan
A.           Metode Penulisan
Penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dalam metode penulisan karya tulis. Metode ini merupakan suatu cara yang digunakan untuk membuat gagasan secara sistematis.

B.            Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam proses pengumpulan data pada karya tulis ini adalah studi pustaka (library research), yang bertujuan menjelaskan gagasan yang ingin disampaikan. Beberapa teori bersumber dari sejumlah referensi berupa buku, jurnal, makalah, artikel, koran, dan beberapa sumber lain dari situs internet yang berhubungan dengan judul karya tulis ini.

C.            Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penulisan adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari beberapa referensi yang relevan dengan tema karya tulis ini.

BAB IV
Analisis Gagasan
Buletin Fisika dan Kajian Al-Qur’an diterbitkan setiap minggu di hari Senin. Buletin ini berisi minimal 4 halaman, yaitu 1 halaman sampul dan 3 halaman isi. Topik yang dibahas sebanyak minimal tiga topik yang terbaru dan bermanfaat bagi mahasiswa fisika untuk mengembangkan wawasan. Bahasa yang digunakan dalam penulisan bebas, dimana penulis bebas menggunakan berbagai macam bahasa (kecuali bahasa daerah) dan sesuai dengan kaidah yang telah ditentukan.
Buletin yang telah disusun kemudian dicetak oleh tim yang telah dibentuk sebelumnya. Dana yang diperlukan dalam pembuatan dan percetakan buletin didapatkan dari hasil infak mahasiswa demi kelancaran program ini kedepannya.
Contoh Buletin Fisika dan Kajian Al-Qur’an

Gambar 4.1 Halaman Buletin Fisika dan Kajian Al-Qur’an secara keseluruhan


BAB V
Penutup
A.                Kesimpulan
Buletin Fisika dan Kajian Al-Qur’an merupakan media yang efektif untuk menumbuhkan minat baca mahasiswa fisika, terutama di bidang sains dan islam. Buletin Fisika dan Kajian Al-Qur’an berisikan fenomena alam yang berhubungan dengan fisika dan Al-Qur’an. Buletin Fisika dan Kajian Al-Qur’an tidak hanya menumbuhkan minat baca mahasiswa, tetapi juga menjadi prasarana untuk menambah keimanan kepada Allah Swt.

B.                 Saran
Buletin ini berpotensi positif untuk dikembangkan. Oleh karena itu, penulis berharap agar semua pihak dapat membantu kelancaran program pembuatan Buletin Fisika dan Kajian Al-Qur’an demi terwujudnya budaya membaca cerdas mahasiswa fisika di Universitas Negeri Padang



Daftar Pustaka

Fajar Adi Kusumo.____.Al Quran Dalam Visi Ilmiah. http://f-adikusumo.staff.ugm.ac.id/Artikel/Alquran1.Pdf diunduh pada 6 April 2013
Harun Yahya.____.Keajaiban Al-Qur’an, Ilmu Pengetahuan Modern Mengungkap Keajaiban Al-Qur’an. http://www.keajaibanalquran.com/physics_iron.html diunduh pada 5 April 2013
M. Mujib Ansor, SH. 2012. Al-Qur’an Sebagai Pedoman Hidup. http://masjidqolbunsalim.Ccom/aqidah/Al-Quran-Sebagai-Pedoman-Hidup/ diunduh pada 5 April 2013
Muhammad Haris, SH. Mkn. 2012. Fisika, Kimia, Biologi, Dan Perkembangannya Ditinjau Dari Ilmu Pengetahuan Modern Maupun Islam. http://harisbanjarmasin.blogspot.Com/2012/10/Fisika-Kimia-Biologi-Dan.html diunduh pada 5 April 2013
Syed Hasan Alatas.____.Al-Quran Sumber Ilmu Pengetahuan. http://www.Shiar-Islam.com/Doc2.htm diunduh pada 5 April 2013

0 Komentar: