Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 31 Januari 2012

Einstein: Newton forgive me….



Itu kata-kata Einstein saat teori yang dihasilkannya ternyata berhasil menggulingkan teori Isaac Newton, seorang fisikawan legendaris, yang teorinya dipercaya oleh dunia sebelum munculnya teori Einstein yang mengobrak-abrik semuanya. Albert Einstein membuat heboh dengan Teori Relativitas Khusus (The Special Theory of Relativity) yang ditelorkannya pada tahun 1905. Sebentar lagi, teori yang pernah mengagetkan dunia ini akan merayakan ulang tahunnya yang ke-100! Perayaan seabadnya (Centenary) teori si jenius Albert Einstein ini bisa dilihat dari ramainya majalah-majalah ilmiah yang mulai membahas kembali teori yang sudah mengguncang dunia selama seratus tahun ini. Tahun 2005 bahkan dicanangkan sebagai The World Year of Physics untuk mengenang kebesaran Einstein. Apa sih istimewanya teori ini? Koq seluruh dunia begitu heboh merayakan kelahirannya ini? Yuk, kita ikut dalam gosip seru tentang apa yang menjadi dasar lahirnya teori ini...
Seorang ahli matematika dari Perancis, Jules Henri Poincaré, pernah mengajukan perumpamaan berikut. Di suatu malam, kita sedang asyik tidur dengan lelap di tempat tidur kita yang nyaman. Tiba-tiba seluruh jagad raya mengembang sehingga ukurannya menjadi seribu kali lebih besar dari ukuran semula. Seluruh jagad raya ini maksudnya semua benda di bumi dan di luar bumi, mulai dari benda-benda mati sampai semua jenis makhluk hidup, termasuk kita sendiri yang sedang lelap tertidur. Karena kita sedang asyik bermimpi, kita tidak menyadari kejadian ini. Sewaktu kita terbangun di pagi harinya, apa kita bisa merasakan bahwa semuanya sudah menjadi lebih besar? Apa kita bisa merasakan perbedaannya? Kalaupun kita diberi tahu bahwa ada kejadian menghebohkan tersebut saat kita tertidur, apakah ada yang bisa membuktikannya? Pasti kita tidak merasakan perbedaan apa pun walaupun seluruh jagad raya kini sudah berubah ukurannya. Ini karena semuanya ikut berubah sehingga tidak ada satu pun yang bisa dijadikan patokan untuk mengukur terjadinya perubahan tersebut. Karena itu, kita juga tidak mungkin bisa membuktikan bahwa seluruh jagad raya ini kini telah menjadi seribu kali lebih besar. Semua terlihat sama. Lain halnya jika hanya tubuh kita yang tiba-tiba menciut menjadi sangat kecil (ingat film fiksi Honey, I Shrunk the Kids!), sedangkan seluruh jagad raya tetap pada ukurannya semula. Tidak ada satu pun yang berubah ukuran kecuali tubuh kita sendiri. Wah, sudah pasti kita langsung panik karena kita bisa langsung merasakan perbedaan itu. Kita langsung tahu apa yang terjadi karena kita bisa melihat bahwa sekeliling kita tiba-tiba tampak seperti raksasa. Baju yang kita pakai tiba-tiba kedodoran, dan cincin yang biasa melingkar manis di jari kita tiba-tiba tampak seperti lingkaran raksasa yang berat dan menyeramkan karena hampir jatuh menimpa tubuh kerdil kita itu. Tetapi, apakah itu berarti bahwa tubuh kita yang mengecil, atau sekeliling kita yang tiba-tiba membesar? Hmm... bingung juga ya!
Bagaimana cara kita menentukan mana yang besar dan mana yang kecil? Apakah planet bumi yang kita tempati ini bisa disebut berukuran besar? Kalau dibandingkan dengan ukuran bola basket yang biasa kita mainkan di sekolah, tentu saja planet bumi ini tampak seperti bola raksasa yang sangat besar! Tetapi kalau kita bandingkan dengan matahari, planet bumi ini termasuk kecil! Jadi, yang mana yang benar? Besar atau kecil? Tidak ada yang benar, dan tidak ada yang salah! Itulah letak permasalahannya. Ukuran tidak bisa dinyatakan secara absolut. Untuk mengukur sesuatu kita perlu sesuatu yang lain sebagai perbandingannya. Ini berarti bahwa ukuran (orang fisika lebih senang menyebutnya sebagai: Length) selalu bersifat relatif, tidak ada yang mutlak berukuran besar ataupun kecil.
Sekarang kita coba lihat kasus lain. Masih ingat cerita si Kancil yang gesit dan lincah? Kancil bisa berlari sangat cepat. Tunggu dulu! Apa benar kancil itu cepat? Kalau dibandingkan dengan siput, sudah pasti si kancil terlihat sangat cepat. Kalau dibandingkan dengan juara olimpiade pun kancil masih terlihat sangat cepat. Tetapi kalau kita bandingkan dengan pesawat terbang, tentu saja si kancil jadi terlihat begitu lambat. Apa ini berarti pesawat terbang itulah yang cepat? Tidak juga! Kalau kita lihat roket yang meluncur ke luar angkasa, kita bisa langsung tahu bahwa roket itu jauh lebih cepat dari pesawat terbang biasa. Ini berarti, kecepatan pun merupakan sesuatu yang relatif. Kita juga bisa membuktikan ini saat kita sedang mengantar saudara kita yang akan pergi ke luar kota naik kereta api cepat. Sewaktu kereta mulai meluncur, kita melihat saudara kita itu melesat dengan cepat. Tetapi di dalam kereta itu sendiri, orang yang duduk di sebelah saudara kita itu melihat bahwa saudara kita itu duduk diam dan tenang di sebelahnya. Jadi, bagi kita yang sedang berada di luar kereta yang sedang meluncur itu, saudara kita memang terlihat bergerak dengan cepat. Tetapi bagi semuanya yang ada di dalam kereta, ia terlihat sedang diam. Jadi, waktu (Time) tidak mempunyai nilai absolut, sama seperti ruang (Space). Semuanya harus selalu dibandingkan dengan sesuatu yang bisa dijadikan patokan. Misteri inilah yang diutak-atik oleh otak jenius Einstein sehingga melahirkan teori relativitasnya yang terkenal itu. Semua hal yang tampak sebagai sesuatu yang absolut ternyata merupakan sesuatu yang relatif.
Ada dua postulat dalam teori relativitas khusus ini. Yang pertama menyatakan bahwa semua hukum fisika yang berlaku di bumi, berlaku juga di seluruh jagad raya. Yang kedua menyatakan bahwa kecepatan cahaya di ruang hampa selalu konstan (sekitar tiga ratus juta meter per detik, atau sering ditulis dalam bentuk kerennya: 3.108 meter per detik). Postulat yang kedua ini menunjukkan bahwa bagaimanapun cara kita mengukurnya, kecepatan cahaya tidak pernah berubah. Apa pun patokan yang kita gunakan untuk mengukur kecepatan cahaya, di mana pun posisi kita saat mengukur, dan berapa pun kecepatan kita (apakah kita sedang bergerak atau sedang duduk diam) saat mengukur, kecepatan cahaya selalu konstan. Ini menunjukkan bahwa kecepatan cahaya merupakan satu-satunya yang bersifat absolut. Postulat yang pertama pun menyatakan bahwa kondisi ini selalu berlaku di mana pun juga. Ini berarti, jika kita mengukur kecepatan cahaya di galaksi lain, kita tetap mendapatkan hasil yang sama, yaitu tiga ratus juta meter per detik!
Postulat-postulat Einstein ini ternyata memberi dampak besar bagi dunia. Ia pernah mencoba menjelaskan efek yang dihasilkan dari teorinya ini dalam perumpamaan berikut. Misalnya ada sebuah kereta yang sedang meluncur cepat. Si A sedang duduk dengan tenang dalam salah satu gerbong kereta itu. Si B sedang berdiri diam di luar kereta dan mengamati kereta yang meluncur di depannya itu. Sewaktu gerbong kereta yang dinaiki si A meluncur tepat di depannya, tiba-tiba ada kilat menyambar di dua tempat yang berbeda. Kilat pertama menyambar 100 meter di sebelah kanan B, sedangkan kilat yang satunya lagi menyambar 100 meter di sebelah kiri B. Saat kedua kilat menyambar, posisi A tepat di depan B. Karena si B sedang berdiri diam di luar kereta yang sedang meluncur, si B melihat kedua kilat itu menyambar pada saat yang bersamaan. Tetapi lain halnya dengan si A. Si A yang sedang berada di dalam kereta yang meluncur cepat (ke arah kanan si B) melihat kedua kilat menyambar satu per satu. Kilat yang pertama terlihat lebih dulu, beberapa saat kemudian baru kilat yang kedua terlihat oleh A. Padahal jarak A terhadap kilat pertama dan kedua sama dengan jarak B terhadap kedua kilat itu. Perbedaan ini disebabkan bedanya kerangka acuan A dan B (frame of reference). Si A sedang ‘meluncur’, sedangkan si B sedang berdiri ‘diam’. Karena si A sedang bergerak menuju kilat yang pertama, tentu saja kilat yang pertama itu terlihat lebih dulu. A bergerak menjauhi kilat yang kedua, sehingga kilat yang kedua tampak menyambar sesudah kilat yang pertama. Bagi si B yang sedang diam dan tidak mendekati maupun menjauhi kedua kilat itu, keduanya tampak menyambar pada waktu yang bersamaan. Yang mana yang benar? Keduanya benar! Tidak ada yang salah. Karena itulah ini dinamakan relativitas. Semua bergantung pada kerangka acuan yang digunakan. Dan apa pun kerangka acuannya, hukum-hukum fisika yang sama selalu berlaku (postulat 1). Sekarang jika si A dan si B sama-sama diminta untuk menghitung kecepatan cahaya, apa hasilnya akan berbeda? Tidak! Walaupun si A sedang bergerak dan si B sedang diam, keduanya akan mendapati bahwa kecepatan cahaya tetap tiga ratus juta meter per detik.
Ada konsekuensi dari teori relativitas ini. Yang paling terkenal adalah mulurnya waktu dan kontraksi panjang. Mulurnya waktu, atau bahasa kerennya Time Dilation, ini maksudnya bahwa jika suatu jam bergerak dengan kecepatan tertentu, waktunya akan memuai (mulur). Misalnya ada seorang astronot yang membawa jam tangannya saat menjalankan misi ke luar angkasa. Pesawat luar angkasa yang membawanya meluncur sangat cepat. Jika kita, yang berada di bumi, punya teropong yang sangat sensitif dan bisa melihat ke dalam pesawat yang sedang meluncur cepat itu, kita bisa menggunakan teropong itu untuk mengintip jam tangan si astronot. Sebelum si astronot berangkat kita sudah menyesuaikan jam tangan itu dengan jam tangan yang kita gunakan di bumi. Aneh, di jam tangan si astronot yang sedang meluncur di luar angkasa itu koq lebih lambat dibanding jam tangan kita di bumi? Padahal sebelum ia berangkat kedua jam sudah dicocokkan dan si astronot tidak mengubahnya sama sekali sejak keberangkatannya itu. Jarum detiknya tampak bergerak lebih lambat dibanding jarum detik di jam tangan kita. Inilah yang disebut dengan waktu yang mulur saat bergerak pada kecepatan tinggi. Semakin besar kecepatan gerak suatu benda atau partikel, waktu akan berjalan semakin lambat bagi benda atau partikel tersebut! Tentu saja hal ini tidak dirasakan oleh si astronot. Menurut si astronot, jam tangannya tidak berubah kecepatannya, yang berubah justru kecepatan jam tangan kita di bumi yang tampak bergerak lebih cepat. Hal ini disebabkan segala sesuatu di dalam pesawat astronot bergerak lambat termasuk proses metabolisma tubuh, getaran atom dan sebagainya.
Kontraksi panjang juga berkaitan dengan perbedaan kecepatan. Misalnya si astronot agak lelah, lalu mulai berbaring di tempat tidur yang sudah disediakan di pesawat luar angkasanya. Dengan teropong yang sama, kita bisa mengintip si astronot yang tidur berbaring itu. Aneh, sewaktu berbaring koq si astronot tampak lebih pendek? Sewaktu ia masih di bumi dan pesawatnya belum berangkat, ia tampak tinggi. Lebih aneh lagi, sewaktu ia sudah terbangun lagi dari tidurnya dan kembali berdiri, tiba-tiba ia kelihatan tinggi seperti biasa. Tetapi ia juga kelihatan lebih kurus saat berdiri! Ada apa ini? Apa ia menyusut sewaktu sedang tidur? Tentu tidak!  Karena ia sedang berada dalam pesawat yang meluncur cepat, saat ia tidur kita melihat panjang tubuhnya menciut (terjadi kontraksi panjang). Saat ia berdiri, kita melihat lebar tubuhnya menciut (juga merupakan kontraksi panjang). Ia sendiri tidak merasakan perubahan apa-apa di dalam pesawat. Nah, inilah serunya teori relativitas!
Tunggu dulu! Ada yang lebih seru lagi dari ini. The Twin Paradox. Apa itu? Misalnya kita pergi ke ruang angkasa menggunakan pesawat yang meluncur sangat cepat menjauhi bumi, dan kemudian kembali lagi ke bumi sepuluh tahun setelah pesawat lepas landas. Bagi kita yang berada di pesawat itu, kita hanya pergi selama satu tahun saja (karena adanya time dilation)! Jika kita punya saudara kembar yang menunggu kita di bumi, kita bisa melihat sendiri bahwa saat kita mendarat, kembaran kita (yang lahirnya bersamaan dengan kita) sudah 9 tahun lebih tua dari kita! Ini adalah salah satu akibat dari dilatasi waktu. Aneh tapi nyata!
Teori relativitas khusus ini telah banyak digunakan oleh para fisikawan dalam menelorkan karya-karya hebatnya. Sudah banyak bukti-bukti yang menunjukkan kebenarannya. Inilah hebatnya Einstein! Ia menelorkan teori tersebut murni dari hasil pemikiran otaknya saja, tanpa ada bantuan dari siapapun. Ia tidak pernah berdiskusi dengan siapapun dan tidak pernah menjalankan percobaan apapun untuk mendukung teori ini. Tetapi ternyata teori ini justru terbukti benar saat beberapa fisikawan mencobanya dalam berbagai eksperimen. Teori Einstein yang menelorkan konsep kecepatan cahaya inipun membuat heboh dunia karena bertentangan dengan teori Newton. Menurut Newton, jika sebuah benda yang sedang bergerak akan terus bergerak pada kecepatan sama jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhinya. Jika kita memberikan gaya tambahan (secara terus-menerus) pada benda yang bergerak itu, maka gerakannya akan terus dipercepat. Ini berarti kecepatannya terus bertambah sampai pada kecepatan tak hingga, asalkan kita terus memberikan gaya yang dibutuhkan untuk mempercepat benda itu. Einstein langsung menyatakan: “Newton, forgive me…” karena menurut Einstein ini tidak mungkin terjadi! Semakin besar kecepatan yang diinginkan semakin besar pula gaya yang harus diberikan. Untuk mencapai kecepatan cahaya, kita harus memberikan energi dalam jumlah yang tak hingga (infinite). Hal ini tidak mungkin bisa dilakukan karena energi hanya ada dalam jumlah tertentu (finite) sebagai akibat dari Hukum Kekekalan Energi (energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan). Jumlah energi yang tersedia tidak pernah bertambah sehingga kecepatan cahaya tidak mungkin bisa dicapai.
Disamping Teori Relativitas Khusus, Einstein juga mengembangkan Teori Relativitas Umum (The General Theory of Relativity). Dalam teori ini Einstein memperhitungkan pengaruh gravitasi pada cahaya. Einstein menunjukkan bahwa lintasan cahaya akan mengalami pembelokan ketika berada dekat dengan benda-benda luar angkasa yang besar-besar itu.  Tahu nggak, teori ini berhasil lolos ujian yang amat sulit, yaitu ketika menentukan gerakan presesi dari perihelion orbit planet Merkuri.  Kemudian pada tahun 1919 ketika terjadi gerhana matahari total di teluk Guinea, Afrika sekelompok ilmuwan Inggris berusaha membuktikan adanya pembelokan cahaya bintang ketika berada dekat sekali dengan matahari seperti yang diramalkan oleh Teori Relativitas Umum Einstein. Para astronomer memfoto berbagai posisi suatu bintang tertentu ke arah matahari dan kemudian mengulangi 6 bulan kemudian. Ternyata ramalan Einstein benar! Saat itu Einstein menjadi sangat terkenal. (***)


(Yohanes Surya)

Senin, 30 Januari 2012

Lagi-lagi

Lagi-lagi aku bermasalah dengan teman facebook.
yah dengan masalah yang sama, dia itu wanita yang 'binal'
ah, biarkan saja :p

Perubahan KRS

Ternyata ICt menjadi rame ketika jadwal perubahan KRS.
semua orang sibukmengurusi KRS
dan Begitu juga aku :)

Kamis, 12 Januari 2012

Mengajar di Kelas 7 Smp 1

Hai teman, masih dalam suasana pengalaman baruku. Kali ini aku mau bercerita tentang kelas yang aku ajar di hari Rabu kemaren. Walaupun sebenarnya telat tapi tidak apa lah. Aku masih ingin menceritakannya.

Di hari Rabu itu, aku mengajar di Nurul Fikri Sutomo. Lokasinya sangat jauh dari rumah ku. Aku harus berangkat 1,5 jam sebelum bel masuk nya berbunyi. Tapi malangnya, aku ketiduran di rumah. Seharusnya aku mengajar pukul 4 sore. Aku baru bangun tidur siang pukul 2.30 siang. Astagfirullah. Bisa telat aku mah sisa waktunya cuma 1,5 jam lagi.

Buru buru aku mandi dan ganti pakaian. Aku siapin semua perlengkapan mengajar. Aku cek spidol dan modul pembelajaran serta bahan Raker. Selesai dan aku siap berangkat.

Waktu menunjukkan pukul 3 sore. Waktu yang tersisa adalah 1 jam. Wah bisa telat. Bagaimana ya nanti kalau telat? Bathinku.

Aku harus naik angkot 2 kali. *aku tidak mendapatkan izin menggunakan kendaraan. Padahal jujur saja, motor Honda Beat Putih nganggur aja di rumahku. Gak ada yang pakai. Jarang-jarang mamaku yang pakai buat ke pasar atau ke tempat-tempat tertentu yang struktur gangnya sempit.

Angkot pertama ke pasar Padang dulu. Sepanjang perjalanan aku melintasi stasiun Tabing. Cukup ramai orang yang berjualan disana. Mulai dari yang jual gorengan sampai bensin eceran.

Setelah itu aku melewati Universitas Negeri Padang *tempatku ngampus* cukup ramai. Kendaraan hilir mudik melintasi jalan dengan 2 jalur tersebut.

Tak lama kemudian aku melintasi Basko *nama sebuah Mall yang terkenal di Kota Padang. Kendaraan macet sekali disana. Aku harap harap cemas kendaraan ini tidak akan terjebak macet disana. Syukurlah macetnya cuma sebentar. Tidak sampai 5 menit, angkot yang ku tumpangi berlaju lancar melewati jalanan yang sudah tidak aku ketahui jalannya *aku sering melintasi jalanan tersebut tapi aku lupa setiap nama jalan yang aku lalui :D

Akhirnya angkot yang ku tumpangi berhenti di sebuah tempat di depan Mesjid Besar di tengah Pasar Padang. Namanya Mesjid Taqwa. Didepan mesjid itu berbagai kendaraan berbagai jurusan trek hilir mudik mencari penumpang. Aku menaiki salah satu angkotnya, jurusan Marapalam.

Angkot biru itu berjalan dengan kecepatan yang sedang. Waktu menunjukkan pukul 3.30 sore. Aku masih belum mengenal daerah yang aku lalui. Ini mungkin kedua atau ketiga kalinya aku melewati daerah ini karena sebelumnya aku bahkan tidak ada urusan untuk menjelajahi daerah ini.

Singkat cerita, akhirnya aku sampai di Nurul Fikri Sutomo. Bel berbunyi. Syukur saja aku hanya telat 5 menit. Itu saja muridnya masih belum datang. Ah, buat apa aku deg deg an selama perjalanan kalau tahu ternyata muridnya belum banyak yang datang. Tapi inilah profesi. Kita sebagai pekerja apapun harus datang tepat waktu.

*lain kali aku tidak boleh terlambat lagi*

Aku memasuki kelas dengan senyum yang mengembang dari bibir ku. Aku mengucapkan salam dan menanyakan kabar murid-muridku.

Aku masih belum hafal nama masing-masing siswa nya. Tapi aku hafal betul wajah-wajah setiap siswa ku.

Ada cewek berbadan munyil duduk di pojok kelas mengangkat tangan dan meminta izin kepadaku untuk bertanya, " Kak, kakak suka warna pink ya?'

" oh enggak juga "

Lalu ada lagi yang bertanya, " Kak, kakak guru baru ya? "

" Iya dek. Kakak guru baru disini. "

" Perkenalan kakak ", pinta salah seorang muridku.

Jadi, pembelajaran itu aku mulai dengan perkenalan dan teka-teki serta cerita-cerita mengenai info terbaru kota Padang *korban keganasan kereta api hingga lehernya putus dari kepalanya* ih serem deh

30 menit berlalu. Aku sudah bisa menilai ternyata anak-anak ini suka ngomong dan nggak bisa diam. Benar-benar susah mengendalikan kelas itu. Tidak ada waktu sedetikpun untuk mereka diam dan menyimak apa yang aku instruksikan.

Dengan tegas aku meminta mereka untuk menghargai setiap orang yang berbicara kepada mereka. Akhirnya mereka diam sejenak dan mendengarkanku menerangkan  materi fisika kepada mereka.

Setelah memberikan materi, aku memberikan mereka Test Formatif. Aku beri mereka waktu 15 menit untuk mengerjakan. Selagi mereka mengerjakan, aku izin keluar sebentar untuk minum. Rasanya ternggorokanku sudah kering hanya untuk menenangkan mereka.

Setelah semua TF diperiksa, aku bantu mereka untuk menyelesaikan soal dengan jawaban yang benar. Iu hanya 6 soal dan waktu untuk membahasnya hanya 10 menit. Selebihnya kita gunakan untuk tanya jawab.

Kebetulan aku mengajar 2 jam di kelas itu. Waktu yang cukup lama untuk membahas materi yang hanya sedikit. Banyak waktu terbuang untuk mendengarkan canda tawa dan obrolan mereka. Aku biarkan saja mereka seperti itu untuk pertama kalinya. Aku masih memikirkan cara untuk menyalurkan bakat mereka untuk pertemuan selanjutnya.

Mungkin aku bisa memberika mereka soal menantang dan soal per grup. Atau bisa jadi aku mengadakan semacam kuis untuk mereka. Yah, guru SMP memang dituntut kreatif dalam menyajikan setiap pelajaran. Apalagi pelajaran Fisika yang kebanyakan dari mereka memandangnya sebagai pelajaran yang sulit untuk dipelajari.

Kalau ada teman-teman bisa membantu memberikan solusi, silahkan di share ya?

Terima kasih sebelumnya.

Fitnah Syair Cinta


Fitnah Syair Cinta

Ku berjalan menyesuaikan keadaaan
Mata yang mejelma indah dalam imajinasiku
Berjalan dengan fikiran yang penuh tanda tanya
Dan ingin tahu
Sinar matahari tak mampu menjatuhkan inginku

Kini aku hanya bisa diam, duduk sendiri di sudut kamar yang tak bernyawa. Aku teringat ayah dan ibu. Ah, mengapa aku harus melakukan semua ini. Padahal semuanya tak berarti apa-apa untukku. Selama ini aku hanya mengejar kesenangan dunia. Kenikmatan dunia. Aku lupa dengan tujuan hidupku, aku lupa dengan impian-impianku. Impian ku ke Paris mengejar sesuatu yang nyata bagiku. Tapi aku selama ini melupakannya.

Seperti malam-malam biasanya, aku bergentayangan di dunia maya, menelusuri setiap jejak orang-orang di jejaringan sosial. Facebook, tak asing lagi bagi kita sekarang ini. Status tiap status aku simak. Kadang aku juga sibuk dengan status ku sendiri. Mengomentari, menyukai setiap status yang lewat. Aku berhenti pada statusnya. Menarik. Kata-kata syairnya yang indah. Semenarik mungkin aku mengomentari statusnya dengan harapan dia tertarik denganku.

Setiap membuka facebook, aku menyempatkan waktuku untuk hadir di statusnya.

“ Siapakah yang menyanyi di panggung sana? “, begitulah bunyi statusnya.

Kebetulan hari itu mood ku jelek dan aku butuh temen ngobrol, aku komentari, “ itu aku ヾ(ˆˆ)ノ Lina “

Diapun membalas, “ Lina mana? “

“ Lina mantannya drum padi. Hadeuh masa gak kenal ? “ timpalku.

“ Bagus dong suaranya ? “, balasnya lagi.

“ Aku nyanyi di hatimu. “, kataku.

“ Hah? Ngapain?? “

“ Ya aku akan bernyanyi di hatimu biar kamu tentram “

“ Asalkan jangan berisik ya? “

“ Kamu tau lagu Yellow nggak? Coldplay itu yang mau aku nyanyiin di panggung hatimu. “

Komentar itupun berlanjut.

Tanggal 29 Desember 2011 aku bela-belain nggak tidur demi mengomentari statusnya. Apalagi teman-temannya juga ikutan ngomen. Suasananya cair dan hangat. Aku berusaha agar tidak tertidur demi dia. Agar aku selalu hadir disetiap relung waktunya. Aku bahagia bisa menjadi bagian dari statusnya. Yah, walaupun cuma ikut mengomentari.

Tanggal 31 Desember 2011 dia membuat status yang menyita waktu dan fikiranku. Intinya dia membuat status mabuk-mabukkan bersama teman-temannya. Lalu aku komentari, “ Mabuk-mabukkan saja sampai puas. “. Kemudian dia membalas komentarku, “ Ini caraku. “

Kemudian dia mengirimi aku wall. “ Kirim ke inbox aku no handphone mu. Aku malas komenkomenan “.
Tapi sayang aku ketiduran. Pukul 2 malam aku terbangun dan membuka facebook. Aku baca wall nya. Seketika itu aku kirim no Hp ku ke inboxnya. Tak lama kemudian, dia mengirimi aku pesan singkat. “ Lina? “
Aku ketiduran lagi. Pukul 6 pagi aku bangun. Aku balas smsnya, “ Iya Putra. Ini Lina. Gimana mabuk-mabukkannya? “

“ Gak jadi .”

“ Kenapa? Kirain jadi. Kalo jadi jangan lupa tidur takutnya kepalamu pusing lho.”

Aku pun mulai perhatian. Aku ingin cowok ini jatuh ke pangkuanku. Entah mengapa. Aku ingin dia menjadi pacarku.

Tanpa basa basi, aku menggombal, “ Ku ingin menjadi pembantu hatimu.”

“ Hah? Pembantu hati? Kenapa? Maksudnya?”, balasnya.

“ Iya, biar bisa bersih-bersih di hati kamu dan menghilangkan debu yang menutup hati kamu.”

Lalu dia balas, “ Jujur gua nggak butuh. Gua udah nutup hati buat wanita.”

Terus aku balas, “ Sulit ya jadi pembantu hati kamu?”

“ Sorry ya, gua nggak pernah nyuruh loe jadi pembantu hati gua. “

“ Wah, kamu emosian ya? Aku suka.”

Dan pesan singkat ini pun berlanjut.

Lalu aku sms lagi, “ Izinkan aku belajar. “

“ Belajar? Maksudnya?”

“ Iya, izinkan aku belajar mencintai kamu, agar kamu tau gimana rasanya dicintai.”

Aku masih berusaha membuat dia suka sama aku. Bagaimanapun caranya. Walaupun itu konyol. Tapi aku ingin sekali dia menjadi pacar aku.

Hari itu, aku pulang kuliah. Aku naik angkot. Kebetulan angkot ke arah rumahku susah didapat. Abisnya udah magrib.

Dia datang menjemputku. Dia mengenakan kemeja biru dan celana dasar dan dengan Vixion Birunya yang gagah. Di perjalanan dia pun mulai menanyakan sms yang aku kirimkan ke dia. Aku pun mulai jujur dengan sms itu dan mengatakan kalau aku suka dengannya dan aku mencium pipinya.

“ Aku sayang sama kamu. “

Kita berciuman. Argh, aku nggak tau kenapa bisa begini.

Jujur saja, tiga hari berturut-turut kami kencan dan selama itu lah aku mesra-mesraan dengannya. Nggak tau kenapa aku berani menciumnya dimanapun kami berada. Diatas motor, di kafe, di jalan, kami tak peduli apakah dilihat orang lain atau tidak.

Tapi semuanya berubah. Hari keempat dia tidak memberi kabar. Aku telpon dia, dalam percakapan kami pun dia tetap mesra tapi anehnya sms ku nggak di balas. Aku nggak bisa menahan rasa rindu ku. Maklum saja, kami baru tiga hari pacaran. Tapi dia nya sibuk dan tidak mengacuhkan aku.

Senin, aku mendengar berita dari senior ku kalau dia pergi sama cewek lain. Aku marah dan memberontak. Rasanya ingin menanyakan siapakah wanita itu? Apa itu selingkuhannya. Dan ternyata ketika aku menghubungi dia, dia balik kesal denganku. Dia bilang kalo dia bosan dengan sikapku. Sedangkan orang tua nya gak pernah megatur dia sampai begitunya. Tapi aku yang baru tiga hari pacaran sudah mengaturnya seperti itu. Sebenarnya aku tidak bermaksud mengatur, tapi aku hanya kangen dan butuh seseorang yang menemaniku setiap saat. Aku butuh kehangatan suasana darinya.

Malamnya, dia sms aku. Inti dari isi sms nya adalah kalau dia ingin putus. Dia nggak mau tahu lagi dengan aku baik itu langsung maupun tak langsung. Aku balas kalo aku juga nggak butuh dia. Aku bisa sendiri.
Dan di hari kelima itu lah kami putus.

Pacaran tiga hari yang masih ku ingat sekarang dengan pendekatan hanya dua hari. Aku bukanlah wanita murahan. Tapi aku punya rasa ingin tahu dan rasa memiliki yang tinggi. Aku sedih, kenapa aku harus seperti ini. Kenapa aku diberi masalah yang seperti ini.

Aku yang mudahnya memberikan apa yang aku punya. Aku lupa dengan orang tua. Aku jauh dari Sang Khalik. Aku wanita apa?

Awan awan pagi pun menyapa
Sinar matahari menyelimuti
Angin pagi merasuk dinding peraba
Menyejukkan
Oh indahnya,
Bermain mata berimajinasi
Terbelenggu dalam keindahan alam semesta
Tersenyum indah
Berfikir akan keanehan
Semua terbentuk dalam kalimat syairan


Nb :
Kisah nyata
Pelaku dan tempat di samarkan

Sabtu, 07 Januari 2012

Nilai Semester 3 *alhamdulillah bertahan*

Well friends..
Inilah hasil belajarku semester 3 kemaren. Alhamdulillah, aku sangat bersyukur dengan nilaiku.



Alhamdulillah, IP ku 4. 2 kali berturut turut ^_^

Mamaku dijambret orang.


 
Kamis, 5 Desember 2012
Aku baru pulang dari Nurul Fikri Gunung Pangilun Cabang Padang. Nyampe di rumah aku beres2 rumah dan makan. Kepikiran pengen telepon mama soalnya mama belum pulang juga. Katanya mama mau ke SMPN 25 Padang. Ada rapat gitu. Dan pulangnya nanti sama Bu Eva *temen mamaku* sama sama guru matematika. Mama pergi nya pake motor. Soalnya rapatnya cuma sebentar. Papa udah nyuruh pake mobil, sih. Tapi mama bilang pakai motor aja. Karena mama takut kejebak macet.

Aku gak sabar lagi pengen telepon mama. Mau nanya mama udah dimana. Waktu mau telepon, mama ku pulang. Dengan wajah sedih, mamaku bilang kalo mamaku di jambret orang. Sontak aja Papa dan aku kaget. Aku lagi duduk duduk di teras nemenin papa nyuci motor. Papa ku segera hentiin kerjaannya. Aku yang awalnya online langsung exit in opmin.

'' Ama di jambret urang. Tas ama diambiaknyo. Pitih jo Hape didalam '' , kata mama ku sedih.

*mama dijambret orang. Tas mama diambilnya. Duit ama Hp didalam tas.

Rasanya aku mau pingsan. Nangis. Hancur banget perasaanku.

Mama bilang didalam tas itu ada uang mengajar les dan uang titipan teman. Total uangnya 1 juta lebih. Dan hp baru yg dibeli mama harganya 1 juta. Terus hp yang satu lagi harganya 300ribu. Belum lagi surat surat berharga, STNK, Bpkb, dan lain lain yang kalo diurus lagi bisa ampe 1 juta bayarnya.

Lagi, mama ku juga luka luka. Kaki kiri mamaku bengkak dan membiru. Untuk jalan aja mama ku susah. Harus dipijit rutin dan dikasi buah pala. Selain itu dibeberapa bagian badan mamaku agak memar. Parahnya lagi, temen mama ku juga di rawat di rumah sakit. Kepala nya Bu eva terbentur aspal.

Yaa Allah. Kenapa ini semua bisa terjadi? Itulah yg ada dipikiranku buat pertama kali. Ini rugi yg nanggung2. Buat keluarga ku yg hidupnya sederhana.

Aku kan udah kerja juga.  Jadi bagiku uang segitu banyak susaaah banget dicari. Kalo hilang, ampuun sedih banget aku. Kerasa banget susahnya dapatin uang, apalagi mama ku yang seorang guru. Pasti hancur banget.

Tapi mama ku ikhlas. Mama bilang, '' alah tu ma nak. Ndak razaki awak do. ''

*sudahlah nak. Bukan rezki kita

I know that. Tapi ya, aku masih gak terima kalau uang mama diambil dengan cara seperti itu. Aku gak ikhlas. Sampai sekarang. Sudah banyak yang menasehati aku, buat ikhlas ikhlas dan sabar, ya namanya juga manusia, ikhlas dan sabarnya pasang surut.

Kadang aku ikhlas. Kadang kalo ngingatnya lagi, pengen aku mukul muka tu orang. Pengen aku lemparin batu ke motornya lalu bikin dia jatuh dan di gilas mobil. Semua nya hanya amarah. Aku kalo udah marah, pikirannya negatif aja. Kalo gak dinasehati ama yg positif, aku gak bisa ngontrol pikiranku sendiri.

Bagaimana cara nya untuk ikhlas?
Aku yakin kalau Dibalik Kesusahan itu ada kemudahan. Allah swt sudah menjanjikannya. Saat aku bikin postingan ini aku sedang mencoba ikhlas. Mencoba lupain semua masalah itu.

Aku butuh waktu untuk dewasa dengan hal ini. Aku sedih. Aku sedih. Aku marah :(